Minggu, 07 Oktober 2012
makalah hukum transplantasi menurut islam
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Ilmu pengetahuan kini telah berkembang sejalan dengan perubahan – perubahan zaman dengan munculnya masalah – masalah baru dalam kehidupan sekitar kita. Dan yang lebih penting banyak pula terdapat penemuan – penemuan yang secara revolusioner berpengaruh terhadap kehidupan manusia,salah satunya adalah penemuan transplantasi yang sangat berpengaruh dalam dunia kedokteran. Hadirnya transplantasi juga memberikan pengaruh dalam bidang hukum islam. Hal ini telah menjadi perbincangan di kalangan ulama tentang bagaimana hukum transplantasi dalam persfektif hukum islam.
2. Rumusan Masalah
Apakah transplantasi ?
Bagaimana pandangan islam terhadap transplantasi ?
Bagaimana pendapat ulama ?
3. Tujuan Masalah
Untuk mengetahui apa itu transplantasi
Agar dapat mengetahui bagaimana islam menyikapi transplantasi
Memberikan pengetahuan berupa pendapat ulama tetang transplntasi
BAB II
TINJAUAN MATERI
1. Pengertian tranplantasi
Kata transplantasi sudah tidak asing lagi dalam dunia kedokteran. Transplantasi berasal dari bahasa inggris yaitu transplantation yang artinya mengambil dan menempelkan pada tempat lain. Menurut Hornby transplantasi adalah memindahkan dari satu tempat ke tempat lain. Dari berbagai macam pengertian bisa kita simpulkan bahwa transplantasi organ tubuh adalah pemindahan organ tubuh tertentu yang mempunyai daya hidup yang sehat, dari seseorang untuk menggantikan organ tubuh yang tidak sehat atau tidak berfungsi dengan baik milik orang lain.
Transplantasi sebenarnya tidak hanya pada organ tubuh, tetapi juga bisa pada jaringan, bukan saja pada manusia pada tumbuhanpun bisa yang dikenal dengan istilah cangkok atau juga bisa pada hewan.
Prof. Dr. Christian Bernard adalah seorang dokter spesialis jantung dari Afrika Selatan yang pertama kali melakukan experiment pencangkokan tubuh manusia.Transplatasi ini dilakukan merupakan solusi bagi penyembuhan organ tubuh tersebut karenapenyembuhan/pengobatan dengan prosedurmedis biasa tidak ada harapan kesembuhannya.
Adapun orang yang anggota tubuhnya dipindahkan disebut donor (pen-donor), sedang orang yang menerima disebut repisien.
Ditinjau dari segi kondisi donor (pendonor)-nya maka ada tiga keadaan donor:
1. donor dalam keadaan hidup sehat;
2. donor dalam kedaan sakit (koma) yang diduga kuat akan meninggal segera;
3. donor dalam keadaan meninggal.
Organ tubuh yang biasa didonorkan adalah mata, ginjal dan jantung. Namun sejalan dengan perkembangan iptek modern, transplantasi pada masa yang akan datang tidak terbatas pada ketiga organ tubuh tersebut saja. Tapi bisa berkembang pada organ tubuh-tubuh lainnya.
2. Pandangan Hukum Islam Terhadap Transplantasi Organ Tubuh
Untuk menentukan hukum boleh tidaknya transplantasi organ tubuh, perlu dilihat kapan pelakasanaannya.
Sebagaimana dijelaskan ada tiga keadaan transplantasi dilakukan, yaitu pada saat donor masih hidup sehat, donor ketika sakit (koma) dan didiuga kuat akan meninggal dan donor dalam keadaan sudah meninggal. Berikut hukum transplantasi sesuai keadaannya masing-masing.
Pertama, apabila pencangkokan tersebut dilakukan, di mana donor dalam keadaan sehat wal afiat, maka hukumnya menurut Prof Drs. Masyfuk Zuhdi, dilarang (haram) berdasarkan alasan-alasan sebagai berikut:
Firman Allah dalam surat Al-Baqaroah: 195
Artinya:”Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu ke dalam kebinasaan”
Dalam kasus ini, orang yang menyumbangkan sebuah mata atau ginjalnya kepada orang lain yang buta atau tidak mempunyai ginjal… ia (mungkin) akan menghadapi resiko sewaktu-waktu mengalami tidak normalnya atau tidak berfungsinya mata atau ginjalnya yang tinggal sebuah itu (Ibid, 88).
Kedua, apabila transplantasi dilakukan terhadap donor yang dalam keadaan sakit (koma) atau hampir meninggal, maka hukum Islam pun tidak membolehkan berdasarkan alasan-alasan sebagai berikut:
Hadits Rasulullah:
Artinya:”Tidak boleh membahayakan diri sendiri dan tidak boleh membahayakan diri orang lain.” (HR. Ibnu Majah).
Maksudnya Orang tidak boleh menyebabkan matinya orang lain. Dalam kasus ini orang yang sedang sakit (koma) akan meninggal dengan diambil organ tubuhnya tersebut. Sekalipun tujuan dari pencangkokan tersebut adalah mulia, yakni untuk menyembuhkan sakitnya orang lain (resipien).
Ketiga, apabila pencangkokan dilakukan ketika pendonor telah meninggal, baik secara medis maupun yuridis, maka menurut hukum Islam ada yang membolehkan dan ada yang mengharamkan. Yang membolehkan menggantungkan pada dua syarat sebagai berikut:
• Resipien dalam keadaan darurat, yang dapat mengancam jiwanya dan ia sudah menempuh pengobatan secara medis dan non medis, tapi tidak berhasil. (ibi, 89).
• Pencangkokan tidak menimbulkan komplikasi penyakit yang lebih berat bagi repisien dibandingkan dengan keadaan sebelum pencangkokan.
Al-Qur’an Surat Al-Baqarah 195 di atas.
Ayat tersebut secara analogis dapat difahami, bahwa Islam tidak membenarkan pula orang membiarkan dirinya dalam keadaan bahaya atau tidak berfungsi organ tubuhnya yang sangat vital, tanpa ausaha-usaha penyembuhan termasuk pencangkokan di dalamnya.
Surat Al-Maidah: 32.
Artinya;”Dan barang siapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah ia memelihara kehidupan manusia seluruhnya.”
Masalah
Apabila transplantasi organ tubuh diperbolehkan, lalu bagaimana apabila organ tubuh tersebut dipakai oleh resipien melakukan tindakan dosa atau tindakan yang berpahala? Dengan kata lain, apakah pemilik organ tubuh asal akan mendapat pahala, jika organ tubuh tersebut dipakai repisien untuk melakukan perbuatan yang baik. Sebaliknya, apakah pendonor akan mendapat dosa apabila organ tubuh tersebut dipakai repisien melakukan dosa?
Pendonor tidak akan mendapat pahala dan dosa akibat perbuatan repisien, berdasarkn dalil-dalil berikut ini:
1. Firman Allah:
Artinya:”Dan sesungguhnya, tidaklah bagi manusia itu kecuali berdasarkan perbuatannya. Dan perbuatannya itu akan dilihat. Kemudian akan dibalas dengan balasan yang sempurna”.
1. Firman Allah:
Artinya:”Tidaklah seseorang disiksa karena dosa orang lain.”
1. Hadits Rasulullah:
Artinya:”Apabila seseorang meninggal, maka terputuslah semua amalnya, kecuali tiga perkara, yaitu: shadaqah jariyah, ilmu yang berguna dan anak yang shaleh yang mendoakan kepadanya.”
C. Kesimpulan
Dari uaraian di atas dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Transplantasi organ taubuh yang dilakukan ketika pendonor hidup sehat maka hukumnya haram.
2. Transplantasi organ tubuh yang dilakukan ketika pendonor sakit (koma), hukumnya haram.
3. Transplantasi organ tubuh yang dilakukan ketika pendonor telah meninggal, ada yang berpendapat boleh dan ada yang berpendapat haram.
BAB III
ANALISA DAN PEMBAHASAN
BAB IV
KESIMPULAN
investasi dalam modal kerja
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pada dasarnya setiap perusahaan tentu akan melakukan berbagai aktivitas untuk tujuan yang telah ditetapkan. Kemudian aktivatas sebuah perusahaan itu selalu memerlukan dana baik untuk kegiatan oprasional sehari – hari, maupun untuk membiayai investasi jangka panjang. Dana yang digunakan untuk melangsungkan oprasional sehari – hari disebut modal kerja. Modal kerja dibutuhkan setiap perusahaan untuk membiyai kegiatan oprasionalnya, dimana modal kerja yang telah dikeluarkan itu diharapkan akan dapat kebali lagi masuk dalam perusahaan melalui hasil penjualan produksinya. Selanjutnya modal kerja yang berasal dari penjualan produk tersebut akan segera dikeluarkan untuk membiayai kegiatan oprasional selanjutnya.
2. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian investasi dalam modal kerja ?
b. Bagaimanakah perputaran modal kerja dalam perusahaan ?
c. Bagaimana tujuan manajemen modal kerja ?
3. Tujuan
a. Agar dapat mengetahui modal kerja
b. Agar mengetahui perputaran modal kerja dalam perusahaan
c. Agar memahami tujuan manajemen modal kerja
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Modal Kerja
Modal kerja merupkan seluruh nilai aktiva atau harta yang dapat segera dijadikan uang kas dan digunakan perusahaan untuk keperluan sehari – hari, misalnya untuk membayar gaji karyawan, pembelian bahan mentah, membayar ongkos angkutan, membayar hutang dan sebagainya.
Sedangkan menurut Weston dan Brigham (1994), mengemukakn bahwa modal kerja adalah investasi perusahaan pada aktiva jangka pendek, seperti kas, sekuritas yang mudah dipasarkan, piutang usaha dan persediaan.
Kemudian menurut Khasmir dalam bukunya Pengantar Manajemen Keuangan,(kencana: 2010), hal: 210, Modal kerja didefinisikan sebagai modal yang digunakan untuk membiayai oprasional perusahaan sehari-hari, terutama yang memiliki jangka waktu pendek. Modal kerja juga diartikan seluruh aktiva lancar yang dimiliki suatu perusahaan atau setelah aktiva lancar dikurangi dengan utang lancar. Modal kerja yang diartikan seluruh aktiva lancar dikurangi dengan utang lancar dinamakan modal kerja bersih
Sedangkan manajemen modal kerja merupakan suatu pengelolaan investasi perusahaan dalam aset jangka pendek. Artinya bagaimana mengelola investasi dalam aktiva lancar perusahaan. Manajemen modal kerja melibatkan sebagian besar jumlah asset perusahaan. Bahkan terkadang bagi perusahaan tertentu jumlah aktiva lancar lebih dari setengah jumlah investasinya tertanam di dalam perusahaan.
Dalam manajemen modal kerja terdapat beberapa konsep modal kerja yang sering digunakan. Konsep modal kerja dibagi menjadi 3:
a. Konsep kuantitatif, menyebutkan bahwa modal kerja adalah seluruh aktiva lancar. Seluruh investasi dalam aktiva lancar, Konsep ini sering disebut dengan modal kerja kotor (gross working capital).
b. Konsep kualitatif, merupakan konsep yang menitik beratkan kepada kualitas modal kerja. Dalam konsep ini melihat selisih antara jumlah aktiva lancar dengan kewajiban lancar. Konsep ini disebut modal kerja bersih atau (net working capital).
c. Konsep fungsional, menekankan kepada fungsi dana yang dimiliki perusahaan dalam memperoleh laba. Artinya, sejumlah dana yang dimiliki dan digunakan perusahaan untuk meningkatkan laba perusahaan.
• Dari konsep di atas, modal kerja perusahaan dibagi 2 jenis:
a. Modal kerja kotor( gross working capital), adalah semua komponen yang ada di aktiva lancar secara keseluruhan dan sering disebut modal kerja.
b. Modal kerja bersih( net working capital), merupakan seluruh komponen aktiva lancar dikurangi dengan seluruh total kewajiban lancar(utang jangka pendek).
Menurut W.B Taylor, modal kerja di bagi beberapa jenis:
a. Modal kerja permanen
Merupakan modal kerja yang harus tetap ada atau terus - menerus diperlukan untuk kelancaran usaha.
a) Modal kerja primer adalah jumlah modal kerja minimum yang harus ada pada perusahaan untuk menjamin kontinuitas usaha
b) Modal kerja normal adalah jumah modal yang diperllukan untuk menyelenggarakan luas produksi normal
b. Modal kerja variable adalah modal kerja yang jumlahnya berubah – ubah
a) Modal kerja musiman adalah modal kerja yang berubah – ubah karena musim
b) Modal kerja siklis adalah modal kerja yang berubah-ubah karena konyungtor
c) Modal kerja darurat adalah modal kerja yng besarnya berubah – ubah karena adanya keadaan darurat.
2. Arti Penting dan Tujuan Manajemen Modal Kerja
• Pentingnya manajemen modal kerja perusahaan, terutama bagi kesehatan keuangan dan kinerja perusahaan adalah:
a. Bahwa kegiatan seorang manajer keuangan lebih banyak dihabiskan di dalam kegiatan oprasional perusahaan dari waktu kewaktu.
b. Investasi dalam aktiva lancar, cepat sekali berubah. Perubahan tersebut akan berpengaruh terhadap modal kerja perusahaan. Oleh karena itu, perlu manajemen modal kerja.
c. Dalam praktiknya sering kali bahwa lebih dari separuh dari total aktiva merupakan bagian dari aktiva lancar (modal kerja perusahaan).
d. Khusus bagi perusahaan kecil manajemen modal kerja sangat penting karena investasi dalam aktiva tetap dapat ditekan dengan menyewa, tetapi investasi lancar dalam piutang dan sedian tidak dapat dihindarkan harus segera terpenuhi.
e. Bagi perusahaan yang relatif kecil fungsi modal kerja juga amat penting. Hal ini disebabkan perusahaan kecil, relative terbatas untuk memasuki pasar dengan modal besar dan jangka panjang. Pendanaan perusahaan lebih mengandalkan pada utang jangka pendek, yang tentunya dapat mempengaruhi modal kerja.
f. Terdapat hubungan yang sangat erat antara pertumbuhan penjualan dengan kebutuhan modal kerja. Kenaikan penjualan berkaitan dengan tambahan, piutang, sedian, dan juga saldo kas. Demikian pula sebaliknya.
• Tujuan manajemen modal kerja bagi perusahaan adalah sebagai berikut:
a. Modal kerja digunakan untuk memenuhi kebutuhan likuiditas perusahaan, artinya likuiditas perusahaan sangat tergantung kepada manajemen modal kerja.
b. Dengan modal kerja yang cukup perusahaan memiliki kemampuan untuk memenuhi kewajiban pada waktunya. Pemenuhan kewajiban yang sudah jatuh tempo dan segera harus dibayar secara tepat waktu merupakan ukuran keberhasilan manajemen modal kerja.
c. Memungkinkan perusahaan untuk memiliki sediaan yang cukup dalam rangka memenuhi kebutuhan pelanggannya.
d. Memungkinkan perusahaan untuk memperoleh tambahan dana dari para kreditor, apabila rasio keuangannya, memenuhi syarat seperti likuiditas yang terjamin.
e. Guna memaksimalkan penggunaan aktiva lancar guna meningkatkan penjualan dan laba.
f. Perusahaan mampu melindungi diri apabila terjadi krisis modal kerja akibat turunnya nilai aktiva lancar.
Tujuan di atas akan dapat tercapai apabila modal kerja perusahaan dapat dikelola secara benar sesuai dengan konsep manajemen modal kerja. Dan ini merupakan tanggung jawab utama dari seorang manajer keuangan untuk mampu mengelolanya.
3. Hubungan Likuiditas Dan Modal Kerja
Seperti diketahui bahwa salah satu nilai penting dari likuiditas perusahaan adalah untuk memenuhi sejumlah dana yang diperlukan pada saat dibutuhkan. Sementara itu dalam manajemen modal kerja kebutuhan dana juga merupakan bagian penting, baik dalam hal penyediaan dana maupun penggunaan dana yang berkaitan dengan aktivitas usahanya. Oleh karena itu terdapat hubungan yang erat antara keduanya.
Agar lebih mudah memahami dapat dilihat dalam ilustrasi berikut ini. Kita asumsikan ada dua perusahaan yaitu PT Bukit laying dan PT Tempilang dengan neraca sebagai berikut:
Neraca PT Bukitlayang Per 31 Desember 2008
KAS 600.000 UTANG LANCAR 1.800.000
PIUTANG 1.000.000
SEDIAAN 1.400.000
TOTAL AKTIVA LANCAR 3000.000 1.800.000
Neraca PT tempilang Per 31 Desember 2008
KAS 1.400.000 UTANG LANCAR 1.800.000
PIUTANG 1.000.000
SEDIAAN 600.000
TOTAL AKTIVA LANCAR 3.000.000 1.800.000
Dari porsi kedua neraca perusahaan di atas terdapat persamaan yaitu dalam hal total aktiva lancar yaitu sama-sama 3.000.000 dan utang lancar 1.800.000. namun terdapat perbedaan dalam komposisi aktiva lancarnya, sehingga sangat memengaruhi dalam kemempuan membayar kewajibannya. Dalam hal ini PT Tempilang lebih baik karena jika memerlukan dana cepat untuk memenuhi atau membayar kewajiban PT Tempilang bisa langsung memenuhi karena dia memiliki persediaan kas yang lebih banyak. Artinya, meskipun likuiditas antara perusahaan sama, namun kecepatan dalam hal membayar kewajiban berbeda, oleh karena itu hubungan antara likuiditas dan modal kerja sangat diperlukan.
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Modal Kerja
Dalam peraktiknya terdapat beberapa faktor yang dapat memengaruhi modal kerja antara lain tergantung dari:
Jenis perusahaan dalam praktiknya meliputi perusahaan yang bergerak dibidang jasa dan non jasa (industry). Kebutuhan dalam perusahaan industry lebih besar jika dibandingkan dengan perusahaan jasa.
Syarat kredit atau penjualan yang pembayarannya dengan cara mencicil juga sangat mempengaruhi modal kerja. Untuk meningkatkan penjualan bisa dilakukan dengan berbagai cara salah satunya adalah melalui penjualan secara kredit. Penjulan barang secara kredit memberikan kelonggaran kepada konsumen untuk membeli barang dengan cara pembayaran diangsur.
Waktu produksi, artinya jangka waktu atau lamanya memproduksi suatu barang. Makin lama waktu yang digunakan untuk memproduksi suatu barang, maka akan makin besar modal kerja yang dibutuhkan, begitu pula sebaliknya.
Pengaruh tingkat perputaran sediaan terhadap modal kerja cukup penting bagi perusahaaan. Makin kecil atau rendah tingkat perputara, maka kebutuhan modal kerja makin tinggi, begitu pula sebaliknya.
Secara umum kenaikan dan penurunan modal kerja disebabkan tiga faktor, yaitu:
Adanya kenaikan modal. Artinya, adanya tambahan modal dari pemilik atau perolehan laba dalam priode tertentu yang dimasukan ke aktiva lancar.
Adanya pengurangan aktiva tetap, artinya adanya penjualan aktiva tetap, terutama yang tidak produktif dimana uangnya dimasukkan ke aktiva lancar atau digunakan untuk membayar utang jangka pendek.
Adanya penambahan utang, artinya perusahaan menambah utang baru .
5. Sumber Modal Kerja
Berikut ini beberapa sumber modal kerja yang dapat digunakan, yaitu:
• Hasil oprasi perusahaan, maksudnya adalah pendapatan atau laba yang diperoleh pada priode tertentu.
• Keuntungan penjualan surat berharga, juga dapat digunakan untuk keperluan modal kerja. Besarnya selisih antara harga beli dan harga jual surat berharga tersebut.
• Penjualan saham, artinya perusahaan melepas sejumlah saham yang masih dimiliki untuk dijual kepada berbagai pihak.
• Penjualan aktiva tetap, maksudnya yang dijual aktiva tetap yang kurang produktif atau masih menganggur.
• Penjualan obligasi, artinya perusahaan mengeluarkan sejumlah obligasi untuk dijual kepada pihak lainnya.
• Memperoleh pinjaman dari kreditor, terutama pinjaman jangka pendek. Khusus untuk pinjaman jangka panjang juga dapat digunakan, hanya saja peruntukan pinjaman jangka panjang biasanya digunakan untuk kepentingan investasi.
• Memperoleh dana hibah dari berbagai lembaga. Dana ini biasanya tidak digunakan beban biaya sebagai mana pinjaman dan tidak ada kewajiban pengembalian.
Secara khusus sumber modal kerja :
Sumber modal kerja untuk pembiayaan permanen merupakan modal yang digunakan untuk mempertahankan sirkulasi modal perusahaan agar tidak macet. Sumber utama modal kerja untuk pembiayaan permanen adalah modal sendiri namun juga masih kurang dapat ditambah dari pinjaman jangka panjang.
6. Penggunaan Modal Kerja
Secara umum dikatakan bahwa penggunaan modal kerja biasa dilakukan perusahaan untuk:
a. Pengeluaran untuk gaji, upah, dan biaya oprasi perusahaan.
b. Pengeluran untuk membeli bahan baku atau barang dagangan.
c. Untuk menutupi kerugian akibat penjualan surat berharga.
d. Pembelian aktiva tetap(tanah, bangunan, kendaraan, mesin dan lain-lain)
e. Pembayaran utang jangka panjang
f. Pengambilan uang atau barang untuk kepentingan pribadi.
Penggunaan modal kerja di atas jelas akan mengakibatkan perubahan modal kerja, namun perubahan modal kerja tergantung dari penggunaan modal kerja itu sendiri. Dalam praktiknya modal kerja suatu perusahaan tidak akan berubah apabila terjadi:
a. Pembelian barang dagang dan bahan lainnya secara tunai
b. Pembelian surat berharga secara tunai
c. Perubahan bentuk piutang misalnya dari piutang dagang kepiutang wasel
7. Perputaran modal kerja
Salah satu alat ukur untuk menentukan keberhasilan dan keefektifan manajemen modal kerja adalah diukur dari perputaran modal kerjanya atau working capital turnover-nya. Artinya seberapa banyak modal kerja berputar selama suatu periode atau dalam beberapa periode.
Untuk mengukur perputaran modal kerja adalah dengan cara membandingakan antara penjualan dengan modal kerja. Pengukuran ini sebaiknya dengan menggunakan dua periode atau lebih sebagai pembanding, sehingga memudahkan kita untuk menilainya.
Rumus yang digunakan untuk mencari perputaran modal kerja adalah sebagai berikut:
Penjualan Bersih
Perputaran modal kerja =
Modal Kerja
Sebagai contoh dapat dilihat dari data di bawah ini:
Komponen Laporan Keuangan Tahun 2007 Tahun 2008
Penjualan bersih ( net sales) 3.850 4.150
Total aktiva lancar (current assetss) 856 800
Untuk tahun 2007 dapat dilihat sebagai berikut:
Perputaran modal kerja = 3850 : 856 = 4,45 kali dibulatkan 4,5 kali
Artinya perputaran modal kerja tahun 2007 sebanyak 4,5 kali di mana penggunaan setiap Rp, 1,- modal kerja dapat menghasilkan penjualan sebesar Rp. 4,5,-
Sedangakan tahun 2008 dengan cara yang sama:
perputaran modal kerja = 4.150 : 800 = 5, 18 kali dibulatkan (5,2 kali)
perputaran modal kerja dapat menghasilkan Rp.5,2,-
Perputaran modal kerja pada perusahaan dagang alur transaksinya lebih pendek bila dibandingkan dengan perusahaan industri.
a. Pada Perusahaan Dagang
Penjualan Tunai :
Dana tunai dibelikan barang dagangan dijual kembali untuk menerima dana tunai kembali.
Kas1 Barang dagangan kas1
Pembelian Penjualan Penerimaan uang
Penjualan kredit :
Dana tunai dibelikan barang dagangan kemudian dijual secara kredit sehingga timbul piutang. Kemudian piutang ditagih untuk menjadi dana tunai kembali.
Penjualan kredit :
Kas1 Barang Dagangan Piutang Kas2
Pembelian Penjualan Kredit Penerimaan Piutang
b. Pada Perusahaan Industri
Jalur transaksinya makin panjang karena adanya proses produksi, dimulai dari dana tunai dibelikan bahan baku dan membayar upah buruh bagian produksi, membayar biaya-biaya produksi tidak langsung melalui proses produksi menjadi barang jadi. Kemudian dijual secara kredit menjadi piutang yang kemudian setelah tertagih menjadi dana tunai kembali.
Proses Produksi Penjualan penerimaan uang
Bahan baku
Kas1 Upah Buruh Barang Jadi Piutang Kas2
Biaya Produksi
Tidak langsung
8. Metode Menentukan Besarnya Modal Kerja
Ada dua metode untuk menghitung besarnya modal kerja:
Metode saldo rata-rata:
penjualan bersih
besarnya modal kerja =
Perputaran modal kerja
contohnya :
Komponen Laporan Keuangan 2007
Penjualan bersih ( net sales) 3.850
Perputaran modal kerja 4,5
Untuk tahun 2007 dapat dilihat sebagai berikut:
jadi besarnya modal kerja pda tahun 2007 adalah 3850 : 4,5 = 856
2. Metode unsur-unsur biaya
PT. Toboali memproduksi radio sebanyak 200 unit/hari dan beroperasi selama 25 hari dalam sebulan. Biaya produksi per unit produk radio sebagai berikut:
1. Bahan plastik & melamin Rp 2.000,-
2. Bahan tembaga Rp 500,-
3. Upah langsung Rp 750,-
Untuk pembelian bahan palstik diperlukan:
• Uang muka rata-rata 5 hari sebelumnya
• Proses produksi memerlukan waktu 7 hari
• penyimpanan 3 hari
Untuk proses produksi tembaga diperlukan:
• proses produksi memerlukan 7 hari
• penyimpanan 3 hari
• Biaya administrasi perbulan Rp 200.000
• Sediann kas minimum Rp 100.000
Pertanyaan:
Berapa modal kerja yang dibutuhkan PT Toboali?
Jawab:
Periode perputaran
Bahan plastik & melamin = 5 + 7 + 3 = 15 hari
bahan Tembaga = 7 + 3 = 10 hari
Kebutuhan Modal kerja
Bahan plastik dan melamin
= 200 x Rp 2.000 x 15 hari = Rp 6.000.000
Bahan tembaga
= 200 x Rp 500 x 10 hari = Rp 1.000.000
Upah langsung
= 200 x Rp 750 x 10 hari = Rp 1.500.000
Biaya administrasi = Rp 200.000
sediaan minimum kas = Rp 100.000
Rp 8.800.000
9. Kemampuan Menghasilkan Laba
Laba perusahaan bisa meningkat melalui 2 cara :
a. Meningkat pendapatan/laba dari penjualan
b. Menurunkan biaya-biaya
Laba perusahaan dapat ditingkatkan dengan menigkatkan investasi dalam asset yang menguntungkan, yang mampu menghasilkan tingkat laba yang tinggi. Biaya dalam perusahan dapat dikurangi dengan meningkatkan efisiensi pengeluaran pada pos-pos tertentu. Namun jika perusahaan meningkatkan kemampuan menghasilkan laba maka risiko akan naik. Efek perubahan asset lancar terhadap kemampuan menghasilkan laba dan resiko dapat diukur dengan rumus berikut:
Aset Lancar
Total Aset
10. Laporan Sumber dan penggunaan modal kerja
Neraca perbandingan PT RAY IBRAHIM,Tbk
PT RAY IBRAHIM, Tbk
Neraca Perbandingan
Per 31 Desember 2007 & 2008 (dalam jutaan)
Periode Perubahan
Pos-pos dalam neraca tahun 2007 tahun 2008 naik Turun
Aktiva Lancar
Kas 250 350 100
Perlengkapan 140 50 90
Piutang 350 250 100
Sediaan 125 150 25
Total Aktiva Lancar 865 800 65
Aktiva Tetap
Tanah 735 735
Mesin 2500 3790 1290
Kendaraan 1500 1500
Akumulasi penyusutan (400) (925) 525
Total Aktiva Tetap 4335 5100 765
Total Aktiva 5200 5900 700
Utang Lancar
Utang Bank 550 200 350
Utang dagang 100 200 100
Utang wesel 100 50 50
Total Utang Lancar 750 450 300
Utang Jangka Panjang
Utang Hipotek 2000 1450 550
Total hutang jngk pnjng 2000 1450 (200)
Ekuitas
Modal setor 2000 2500 500
Laba ditahan 450 1500 1050
Total Ekuitas 2450 4000 1550
Total passive 5200 5900
Laporan perubahan modal:
Komponen Periode Perubahan
Thn. 2007 Thn. 2008 Naik Turun
Kas 250 350 100
Perlengkapan 140 50 - 90
piutang 350 250 100
sediaan 125 150 25
Utang bank 550 200 350
Utang dagang 100 200 100
utang wesel 100 50 50
525 290
Kenaikan modal kerja - - 235
525 525
Sumber modal kerja
1. hasil operasi:
- laba Rp 1.050,-
- Penyusustan Rp 525,-
Rp 1.575,-
2. Penjualan saham Rp 500,-
Jumlah modal kerja Rp 2.075,-
Penggunaan modal Kerja
1. Pembelian Mesin Rp 1.290,-
2. Pembayaran Utang Hipotek Rp 550 ,-
Rp 1.840,-
Kenaikan modal kerja bersih Rp 235,-
BAB IV
PENUTUP
1. Kesimpulan
Modal kerja merupakan seluruh aktiva lancar yang dimiliki suatu perusahaan atau setelah aktiva lancar dikurangi dengan utang lancar.
Secara umum kenaikan dan penurunan modal kerja disebabkan tiga faktor, yaitu:
Adanya kenaikan modal. Artinya, adanya tambahan modal dari pemilik atau perolehan laba dalam priode tertentu yang dimasukan ke aktiva lancar.
Adanya pengurangan aktiva tetap, artinya adanya penjualan aktiva tetap, terutama yang tidak produktif dimana uangnya dimasukkan ke aktiva lancar atau digunakan untuk membayar utang jangka pendek.
Adanya penambahan utang, artinya perusahaan menambah utang baru .
Salah satu alat ukur untuk menentukan keberhasilan dan keefektifan manajemen modal kerja adalah diukur dari perputaran modal kerjanya atau working capital turnover-nya. Artinya seberapa banyak modal kerja berputar selama suatu periode atau dalam beberapa periode.
Untuk mengukur perputaran modal kerja adalah dengan cara membandingakan antara penjualan dengan modal kerja. Pengukuran ini sebaiknya dengan menggunakan dua periode atau lebih sebagai pembanding, sehingga memudahkan kita untuk menilainya.
Rumus yang digunakan untuk mencari perputaran modal kerja adalah sebagai berikut:
Penjualan Bersih
Perputaran modal kerja =
Modal Kerja
DAFTAR PUSTAKA
1. Khasmi.2010. Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta: Kencana.
2. Van Home James C. 1997. Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan. Jakarta: salemba empat.
Selasa, 02 Oktober 2012
kisah cinta ini tidak biasa
Kisah ini tidak biasa
Suatu mlm aku trtdur, tidur saat itu tidak seperti biasanya, dalam tidur itu aku bermimpi dipertemukan dengan dia(sesorang yang aku knal dr fb dn pdhl rmhnya tdk jauh dr rmhku),
slnjutnya kami hubngn hnya lwat sms saja, sklipun kita rmhny dketan tapi kita belum pernah bertemu(kcuali tdk sy sdari) atau komunikasi langsung, karena dia lbih sering di daerah tmpat kegiatanya, pada mimpi itu dia mendatangiku bersma satu temannya, kemudian dia mngjaku utk jln2 kecil ke suatu tmpat yng aku gak knal, ditengah perjlnan kami mlihat sprit ada mushola dan bnyk ank2 usia 9 smpe 12 thunan dgn mengenakan pakain slyaknya ank2 mau pada mngaji, sktika itu dia(sesorang yang aku knal dr fb dn pdhl rmhnya tdk jauh dr rmhku), menyakn kepadaku tentang Imam nawawi. Kalau Imam Nawawi si dimana ?(bgtu sapa nya?)..aku jwb “ya gak tau….karena aku memang tidak mengathuinya mendengarpun sepertinya baru saat itu. Dan sya terbangun……”;;”
Pada satu kesempatan aku bertnya pada ibu tentng siapa Imam Nawawi itu.ibu berkata dia Ulama Besar,aku smkin penasaran dn smkiin ingin tau, setlah itu.. seperti biasa aku mlksankan kgiatn rutin main ke IAIN(kuli-ah), dalam sela wktu kegiatan ,,aku sempetin buka2 fb dan tak sengaja aku membuka fbny Rini Sulastri Akhwatr, dengn sttsnya “ aku mencintaimu karena agama yang ada padamu, jika agamaitu lepas darimu maka terelepas pulla rasa cintaku” dg tertulis di akhirnya :imam nawawi (kurng lebih sperti itu ya rin?). Stlah itu sy berfikir “mungkin Imam Nawawi penyair tntng cinta cinta gtu”(smbil termanggut gtu).
Kemudian sya balik kuliah dan ktmu tmen sya nmnya Hendra(kk tingkat sya) kbetuln wktu itu menjalng masuk bulan suci ramdhan., sya ngbrol bnyak dengan hendra tntng mslh kuliah tentng KKN, kmudian sdkit aku nanya tentnng ngaji pasaran (biasalah di tmpat hendra ngaji, suka ada ngaji pasaran,ngaji kitab gtu) nah tiba2 aku pngen ikut ngaji di tmpt Hendra.
Ktika Ramdhan tiba sy juga dah mulai ngaji brsma dan diapun (sesorang yang aku knal dr fb dn pdhl rmhnya tdk jauh dr rmhku) mudik alias ad di rmah dn kami bs smsan ), dan mulai bs ktmu mski Cuma hnya lewat,,(soalnya dia juga ikut ngaji pasaran tapi di tmpat yng berbeda dgku tp low berngkat atau plang ia sering lwat dpn msjd tmpt aku brkmpul m tmn2)
Disamping itu sy juga dah mulai ngaji brsma tmn2 yang lain tp syng hendra(kk tingkat sya) gak kut soalny dia ppl di majlengka(seinget sya). Kemudian pada saat sy brsma Asrori, Wawan, Adkha, Abik ,Gufron, Shela, Dea, Neny dn yg stunya sy kurang kenal pak ustdz bilang low yng sedang kita pelajari itu kitab karangan Imam Nawawi(wktu itu nama kitabny ‘uuqdilijen ya kitab nikah gtu isinya), sktka itu aku tringat lagi tentng pertnyan prmpuan (sesorang yang aku knal dr fb dn pdhl rmhnya tdk jauh dr rmhku), dlm mimpi yng mnyakan tntng Imam Nawawi kpdaku,”aku termanggut lagi “oh Imam Nawawi itu penulis kitab(dlm benaku terlintas bgtu)”, aku smkin punya banyak jawaban tntang siapa itu Imam Nawawi dn hatipun smkin bertnya ap yg ingin Allah smpaikn mlalui mimpi itu. (smsn makin intens dg dia (sesorang yang aku knal dr fb dn pdhl rmhnya tdk jauh dr rmhku),
lah sya crtain aj mimpi sya ke dia (sesorang yang aku knal dr fb dn pdhl rmhnya tdk jauh dr rmhku dan yg mnyakan Imam Nawawi padaku dlm mimpi itu) sambil ingin tahu dia bakal ngrespon seperti ap, tntng mimpi sya(,,,,,…sy crtain lwt sms),,kmudian dia berkata : “imam nawawi mah pngarang kitab nu nju di aos di pondok ku abdi” bgtu ktnya,, ya dari situ kami smkin dket dn bs diktkan pnya hub tnda kutif lah.. tpi tak lama dari itu tepatnya mlm idulfitri. Sya dimintakan utk main kermahnya,(jujur sya si pngen nolak krn malu),,tapi sya coba braniin ajlah,, nah akhirnya jadi sy main krmah…,ya bgtulah ngbrol2 dkit aj trus plang lgi(krn sy bru2 mau ada acra khatmil qur’an brsma tmn2 tadarus),stlah prtemuan itu sikap dia brbeda dn smkin ingin mnjauh, trnyta firasatku bner dia ingin menghapus hub tandakutif itu, yah akirny memng ckup singkat sekali hub tanda kutifnya… ,sdkit kcwa tapi gpplah kata nenk kan mati satu tmbuh 20rbu.”+”.mungkin jga Allah hnya ingin mmperkenalkn Imam Nawawi melalui kisah ini, CERITA INI TIDAK ADA MAKSUD UNTUK APAPUN..TAPI HANYA SEKEDAR PELIPUR LARA BUAT TMEN2 YANG SEMPET MEMBACANYA.
hanya sebatas cerita
Langganan:
Postingan (Atom)