Minggu, 07 Oktober 2012
makalah hukum transplantasi menurut islam
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Ilmu pengetahuan kini telah berkembang sejalan dengan perubahan – perubahan zaman dengan munculnya masalah – masalah baru dalam kehidupan sekitar kita. Dan yang lebih penting banyak pula terdapat penemuan – penemuan yang secara revolusioner berpengaruh terhadap kehidupan manusia,salah satunya adalah penemuan transplantasi yang sangat berpengaruh dalam dunia kedokteran. Hadirnya transplantasi juga memberikan pengaruh dalam bidang hukum islam. Hal ini telah menjadi perbincangan di kalangan ulama tentang bagaimana hukum transplantasi dalam persfektif hukum islam.
2. Rumusan Masalah
Apakah transplantasi ?
Bagaimana pandangan islam terhadap transplantasi ?
Bagaimana pendapat ulama ?
3. Tujuan Masalah
Untuk mengetahui apa itu transplantasi
Agar dapat mengetahui bagaimana islam menyikapi transplantasi
Memberikan pengetahuan berupa pendapat ulama tetang transplntasi
BAB II
TINJAUAN MATERI
1. Pengertian tranplantasi
Kata transplantasi sudah tidak asing lagi dalam dunia kedokteran. Transplantasi berasal dari bahasa inggris yaitu transplantation yang artinya mengambil dan menempelkan pada tempat lain. Menurut Hornby transplantasi adalah memindahkan dari satu tempat ke tempat lain. Dari berbagai macam pengertian bisa kita simpulkan bahwa transplantasi organ tubuh adalah pemindahan organ tubuh tertentu yang mempunyai daya hidup yang sehat, dari seseorang untuk menggantikan organ tubuh yang tidak sehat atau tidak berfungsi dengan baik milik orang lain.
Transplantasi sebenarnya tidak hanya pada organ tubuh, tetapi juga bisa pada jaringan, bukan saja pada manusia pada tumbuhanpun bisa yang dikenal dengan istilah cangkok atau juga bisa pada hewan.
Prof. Dr. Christian Bernard adalah seorang dokter spesialis jantung dari Afrika Selatan yang pertama kali melakukan experiment pencangkokan tubuh manusia.Transplatasi ini dilakukan merupakan solusi bagi penyembuhan organ tubuh tersebut karenapenyembuhan/pengobatan dengan prosedurmedis biasa tidak ada harapan kesembuhannya.
Adapun orang yang anggota tubuhnya dipindahkan disebut donor (pen-donor), sedang orang yang menerima disebut repisien.
Ditinjau dari segi kondisi donor (pendonor)-nya maka ada tiga keadaan donor:
1. donor dalam keadaan hidup sehat;
2. donor dalam kedaan sakit (koma) yang diduga kuat akan meninggal segera;
3. donor dalam keadaan meninggal.
Organ tubuh yang biasa didonorkan adalah mata, ginjal dan jantung. Namun sejalan dengan perkembangan iptek modern, transplantasi pada masa yang akan datang tidak terbatas pada ketiga organ tubuh tersebut saja. Tapi bisa berkembang pada organ tubuh-tubuh lainnya.
2. Pandangan Hukum Islam Terhadap Transplantasi Organ Tubuh
Untuk menentukan hukum boleh tidaknya transplantasi organ tubuh, perlu dilihat kapan pelakasanaannya.
Sebagaimana dijelaskan ada tiga keadaan transplantasi dilakukan, yaitu pada saat donor masih hidup sehat, donor ketika sakit (koma) dan didiuga kuat akan meninggal dan donor dalam keadaan sudah meninggal. Berikut hukum transplantasi sesuai keadaannya masing-masing.
Pertama, apabila pencangkokan tersebut dilakukan, di mana donor dalam keadaan sehat wal afiat, maka hukumnya menurut Prof Drs. Masyfuk Zuhdi, dilarang (haram) berdasarkan alasan-alasan sebagai berikut:
Firman Allah dalam surat Al-Baqaroah: 195
Artinya:”Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu ke dalam kebinasaan”
Dalam kasus ini, orang yang menyumbangkan sebuah mata atau ginjalnya kepada orang lain yang buta atau tidak mempunyai ginjal… ia (mungkin) akan menghadapi resiko sewaktu-waktu mengalami tidak normalnya atau tidak berfungsinya mata atau ginjalnya yang tinggal sebuah itu (Ibid, 88).
Kedua, apabila transplantasi dilakukan terhadap donor yang dalam keadaan sakit (koma) atau hampir meninggal, maka hukum Islam pun tidak membolehkan berdasarkan alasan-alasan sebagai berikut:
Hadits Rasulullah:
Artinya:”Tidak boleh membahayakan diri sendiri dan tidak boleh membahayakan diri orang lain.” (HR. Ibnu Majah).
Maksudnya Orang tidak boleh menyebabkan matinya orang lain. Dalam kasus ini orang yang sedang sakit (koma) akan meninggal dengan diambil organ tubuhnya tersebut. Sekalipun tujuan dari pencangkokan tersebut adalah mulia, yakni untuk menyembuhkan sakitnya orang lain (resipien).
Ketiga, apabila pencangkokan dilakukan ketika pendonor telah meninggal, baik secara medis maupun yuridis, maka menurut hukum Islam ada yang membolehkan dan ada yang mengharamkan. Yang membolehkan menggantungkan pada dua syarat sebagai berikut:
• Resipien dalam keadaan darurat, yang dapat mengancam jiwanya dan ia sudah menempuh pengobatan secara medis dan non medis, tapi tidak berhasil. (ibi, 89).
• Pencangkokan tidak menimbulkan komplikasi penyakit yang lebih berat bagi repisien dibandingkan dengan keadaan sebelum pencangkokan.
Al-Qur’an Surat Al-Baqarah 195 di atas.
Ayat tersebut secara analogis dapat difahami, bahwa Islam tidak membenarkan pula orang membiarkan dirinya dalam keadaan bahaya atau tidak berfungsi organ tubuhnya yang sangat vital, tanpa ausaha-usaha penyembuhan termasuk pencangkokan di dalamnya.
Surat Al-Maidah: 32.
Artinya;”Dan barang siapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah ia memelihara kehidupan manusia seluruhnya.”
Masalah
Apabila transplantasi organ tubuh diperbolehkan, lalu bagaimana apabila organ tubuh tersebut dipakai oleh resipien melakukan tindakan dosa atau tindakan yang berpahala? Dengan kata lain, apakah pemilik organ tubuh asal akan mendapat pahala, jika organ tubuh tersebut dipakai repisien untuk melakukan perbuatan yang baik. Sebaliknya, apakah pendonor akan mendapat dosa apabila organ tubuh tersebut dipakai repisien melakukan dosa?
Pendonor tidak akan mendapat pahala dan dosa akibat perbuatan repisien, berdasarkn dalil-dalil berikut ini:
1. Firman Allah:
Artinya:”Dan sesungguhnya, tidaklah bagi manusia itu kecuali berdasarkan perbuatannya. Dan perbuatannya itu akan dilihat. Kemudian akan dibalas dengan balasan yang sempurna”.
1. Firman Allah:
Artinya:”Tidaklah seseorang disiksa karena dosa orang lain.”
1. Hadits Rasulullah:
Artinya:”Apabila seseorang meninggal, maka terputuslah semua amalnya, kecuali tiga perkara, yaitu: shadaqah jariyah, ilmu yang berguna dan anak yang shaleh yang mendoakan kepadanya.”
C. Kesimpulan
Dari uaraian di atas dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Transplantasi organ taubuh yang dilakukan ketika pendonor hidup sehat maka hukumnya haram.
2. Transplantasi organ tubuh yang dilakukan ketika pendonor sakit (koma), hukumnya haram.
3. Transplantasi organ tubuh yang dilakukan ketika pendonor telah meninggal, ada yang berpendapat boleh dan ada yang berpendapat haram.
BAB III
ANALISA DAN PEMBAHASAN
BAB IV
KESIMPULAN
investasi dalam modal kerja
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pada dasarnya setiap perusahaan tentu akan melakukan berbagai aktivitas untuk tujuan yang telah ditetapkan. Kemudian aktivatas sebuah perusahaan itu selalu memerlukan dana baik untuk kegiatan oprasional sehari – hari, maupun untuk membiayai investasi jangka panjang. Dana yang digunakan untuk melangsungkan oprasional sehari – hari disebut modal kerja. Modal kerja dibutuhkan setiap perusahaan untuk membiyai kegiatan oprasionalnya, dimana modal kerja yang telah dikeluarkan itu diharapkan akan dapat kebali lagi masuk dalam perusahaan melalui hasil penjualan produksinya. Selanjutnya modal kerja yang berasal dari penjualan produk tersebut akan segera dikeluarkan untuk membiayai kegiatan oprasional selanjutnya.
2. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian investasi dalam modal kerja ?
b. Bagaimanakah perputaran modal kerja dalam perusahaan ?
c. Bagaimana tujuan manajemen modal kerja ?
3. Tujuan
a. Agar dapat mengetahui modal kerja
b. Agar mengetahui perputaran modal kerja dalam perusahaan
c. Agar memahami tujuan manajemen modal kerja
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Modal Kerja
Modal kerja merupkan seluruh nilai aktiva atau harta yang dapat segera dijadikan uang kas dan digunakan perusahaan untuk keperluan sehari – hari, misalnya untuk membayar gaji karyawan, pembelian bahan mentah, membayar ongkos angkutan, membayar hutang dan sebagainya.
Sedangkan menurut Weston dan Brigham (1994), mengemukakn bahwa modal kerja adalah investasi perusahaan pada aktiva jangka pendek, seperti kas, sekuritas yang mudah dipasarkan, piutang usaha dan persediaan.
Kemudian menurut Khasmir dalam bukunya Pengantar Manajemen Keuangan,(kencana: 2010), hal: 210, Modal kerja didefinisikan sebagai modal yang digunakan untuk membiayai oprasional perusahaan sehari-hari, terutama yang memiliki jangka waktu pendek. Modal kerja juga diartikan seluruh aktiva lancar yang dimiliki suatu perusahaan atau setelah aktiva lancar dikurangi dengan utang lancar. Modal kerja yang diartikan seluruh aktiva lancar dikurangi dengan utang lancar dinamakan modal kerja bersih
Sedangkan manajemen modal kerja merupakan suatu pengelolaan investasi perusahaan dalam aset jangka pendek. Artinya bagaimana mengelola investasi dalam aktiva lancar perusahaan. Manajemen modal kerja melibatkan sebagian besar jumlah asset perusahaan. Bahkan terkadang bagi perusahaan tertentu jumlah aktiva lancar lebih dari setengah jumlah investasinya tertanam di dalam perusahaan.
Dalam manajemen modal kerja terdapat beberapa konsep modal kerja yang sering digunakan. Konsep modal kerja dibagi menjadi 3:
a. Konsep kuantitatif, menyebutkan bahwa modal kerja adalah seluruh aktiva lancar. Seluruh investasi dalam aktiva lancar, Konsep ini sering disebut dengan modal kerja kotor (gross working capital).
b. Konsep kualitatif, merupakan konsep yang menitik beratkan kepada kualitas modal kerja. Dalam konsep ini melihat selisih antara jumlah aktiva lancar dengan kewajiban lancar. Konsep ini disebut modal kerja bersih atau (net working capital).
c. Konsep fungsional, menekankan kepada fungsi dana yang dimiliki perusahaan dalam memperoleh laba. Artinya, sejumlah dana yang dimiliki dan digunakan perusahaan untuk meningkatkan laba perusahaan.
• Dari konsep di atas, modal kerja perusahaan dibagi 2 jenis:
a. Modal kerja kotor( gross working capital), adalah semua komponen yang ada di aktiva lancar secara keseluruhan dan sering disebut modal kerja.
b. Modal kerja bersih( net working capital), merupakan seluruh komponen aktiva lancar dikurangi dengan seluruh total kewajiban lancar(utang jangka pendek).
Menurut W.B Taylor, modal kerja di bagi beberapa jenis:
a. Modal kerja permanen
Merupakan modal kerja yang harus tetap ada atau terus - menerus diperlukan untuk kelancaran usaha.
a) Modal kerja primer adalah jumlah modal kerja minimum yang harus ada pada perusahaan untuk menjamin kontinuitas usaha
b) Modal kerja normal adalah jumah modal yang diperllukan untuk menyelenggarakan luas produksi normal
b. Modal kerja variable adalah modal kerja yang jumlahnya berubah – ubah
a) Modal kerja musiman adalah modal kerja yang berubah – ubah karena musim
b) Modal kerja siklis adalah modal kerja yang berubah-ubah karena konyungtor
c) Modal kerja darurat adalah modal kerja yng besarnya berubah – ubah karena adanya keadaan darurat.
2. Arti Penting dan Tujuan Manajemen Modal Kerja
• Pentingnya manajemen modal kerja perusahaan, terutama bagi kesehatan keuangan dan kinerja perusahaan adalah:
a. Bahwa kegiatan seorang manajer keuangan lebih banyak dihabiskan di dalam kegiatan oprasional perusahaan dari waktu kewaktu.
b. Investasi dalam aktiva lancar, cepat sekali berubah. Perubahan tersebut akan berpengaruh terhadap modal kerja perusahaan. Oleh karena itu, perlu manajemen modal kerja.
c. Dalam praktiknya sering kali bahwa lebih dari separuh dari total aktiva merupakan bagian dari aktiva lancar (modal kerja perusahaan).
d. Khusus bagi perusahaan kecil manajemen modal kerja sangat penting karena investasi dalam aktiva tetap dapat ditekan dengan menyewa, tetapi investasi lancar dalam piutang dan sedian tidak dapat dihindarkan harus segera terpenuhi.
e. Bagi perusahaan yang relatif kecil fungsi modal kerja juga amat penting. Hal ini disebabkan perusahaan kecil, relative terbatas untuk memasuki pasar dengan modal besar dan jangka panjang. Pendanaan perusahaan lebih mengandalkan pada utang jangka pendek, yang tentunya dapat mempengaruhi modal kerja.
f. Terdapat hubungan yang sangat erat antara pertumbuhan penjualan dengan kebutuhan modal kerja. Kenaikan penjualan berkaitan dengan tambahan, piutang, sedian, dan juga saldo kas. Demikian pula sebaliknya.
• Tujuan manajemen modal kerja bagi perusahaan adalah sebagai berikut:
a. Modal kerja digunakan untuk memenuhi kebutuhan likuiditas perusahaan, artinya likuiditas perusahaan sangat tergantung kepada manajemen modal kerja.
b. Dengan modal kerja yang cukup perusahaan memiliki kemampuan untuk memenuhi kewajiban pada waktunya. Pemenuhan kewajiban yang sudah jatuh tempo dan segera harus dibayar secara tepat waktu merupakan ukuran keberhasilan manajemen modal kerja.
c. Memungkinkan perusahaan untuk memiliki sediaan yang cukup dalam rangka memenuhi kebutuhan pelanggannya.
d. Memungkinkan perusahaan untuk memperoleh tambahan dana dari para kreditor, apabila rasio keuangannya, memenuhi syarat seperti likuiditas yang terjamin.
e. Guna memaksimalkan penggunaan aktiva lancar guna meningkatkan penjualan dan laba.
f. Perusahaan mampu melindungi diri apabila terjadi krisis modal kerja akibat turunnya nilai aktiva lancar.
Tujuan di atas akan dapat tercapai apabila modal kerja perusahaan dapat dikelola secara benar sesuai dengan konsep manajemen modal kerja. Dan ini merupakan tanggung jawab utama dari seorang manajer keuangan untuk mampu mengelolanya.
3. Hubungan Likuiditas Dan Modal Kerja
Seperti diketahui bahwa salah satu nilai penting dari likuiditas perusahaan adalah untuk memenuhi sejumlah dana yang diperlukan pada saat dibutuhkan. Sementara itu dalam manajemen modal kerja kebutuhan dana juga merupakan bagian penting, baik dalam hal penyediaan dana maupun penggunaan dana yang berkaitan dengan aktivitas usahanya. Oleh karena itu terdapat hubungan yang erat antara keduanya.
Agar lebih mudah memahami dapat dilihat dalam ilustrasi berikut ini. Kita asumsikan ada dua perusahaan yaitu PT Bukit laying dan PT Tempilang dengan neraca sebagai berikut:
Neraca PT Bukitlayang Per 31 Desember 2008
KAS 600.000 UTANG LANCAR 1.800.000
PIUTANG 1.000.000
SEDIAAN 1.400.000
TOTAL AKTIVA LANCAR 3000.000 1.800.000
Neraca PT tempilang Per 31 Desember 2008
KAS 1.400.000 UTANG LANCAR 1.800.000
PIUTANG 1.000.000
SEDIAAN 600.000
TOTAL AKTIVA LANCAR 3.000.000 1.800.000
Dari porsi kedua neraca perusahaan di atas terdapat persamaan yaitu dalam hal total aktiva lancar yaitu sama-sama 3.000.000 dan utang lancar 1.800.000. namun terdapat perbedaan dalam komposisi aktiva lancarnya, sehingga sangat memengaruhi dalam kemempuan membayar kewajibannya. Dalam hal ini PT Tempilang lebih baik karena jika memerlukan dana cepat untuk memenuhi atau membayar kewajiban PT Tempilang bisa langsung memenuhi karena dia memiliki persediaan kas yang lebih banyak. Artinya, meskipun likuiditas antara perusahaan sama, namun kecepatan dalam hal membayar kewajiban berbeda, oleh karena itu hubungan antara likuiditas dan modal kerja sangat diperlukan.
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Modal Kerja
Dalam peraktiknya terdapat beberapa faktor yang dapat memengaruhi modal kerja antara lain tergantung dari:
Jenis perusahaan dalam praktiknya meliputi perusahaan yang bergerak dibidang jasa dan non jasa (industry). Kebutuhan dalam perusahaan industry lebih besar jika dibandingkan dengan perusahaan jasa.
Syarat kredit atau penjualan yang pembayarannya dengan cara mencicil juga sangat mempengaruhi modal kerja. Untuk meningkatkan penjualan bisa dilakukan dengan berbagai cara salah satunya adalah melalui penjualan secara kredit. Penjulan barang secara kredit memberikan kelonggaran kepada konsumen untuk membeli barang dengan cara pembayaran diangsur.
Waktu produksi, artinya jangka waktu atau lamanya memproduksi suatu barang. Makin lama waktu yang digunakan untuk memproduksi suatu barang, maka akan makin besar modal kerja yang dibutuhkan, begitu pula sebaliknya.
Pengaruh tingkat perputaran sediaan terhadap modal kerja cukup penting bagi perusahaaan. Makin kecil atau rendah tingkat perputara, maka kebutuhan modal kerja makin tinggi, begitu pula sebaliknya.
Secara umum kenaikan dan penurunan modal kerja disebabkan tiga faktor, yaitu:
Adanya kenaikan modal. Artinya, adanya tambahan modal dari pemilik atau perolehan laba dalam priode tertentu yang dimasukan ke aktiva lancar.
Adanya pengurangan aktiva tetap, artinya adanya penjualan aktiva tetap, terutama yang tidak produktif dimana uangnya dimasukkan ke aktiva lancar atau digunakan untuk membayar utang jangka pendek.
Adanya penambahan utang, artinya perusahaan menambah utang baru .
5. Sumber Modal Kerja
Berikut ini beberapa sumber modal kerja yang dapat digunakan, yaitu:
• Hasil oprasi perusahaan, maksudnya adalah pendapatan atau laba yang diperoleh pada priode tertentu.
• Keuntungan penjualan surat berharga, juga dapat digunakan untuk keperluan modal kerja. Besarnya selisih antara harga beli dan harga jual surat berharga tersebut.
• Penjualan saham, artinya perusahaan melepas sejumlah saham yang masih dimiliki untuk dijual kepada berbagai pihak.
• Penjualan aktiva tetap, maksudnya yang dijual aktiva tetap yang kurang produktif atau masih menganggur.
• Penjualan obligasi, artinya perusahaan mengeluarkan sejumlah obligasi untuk dijual kepada pihak lainnya.
• Memperoleh pinjaman dari kreditor, terutama pinjaman jangka pendek. Khusus untuk pinjaman jangka panjang juga dapat digunakan, hanya saja peruntukan pinjaman jangka panjang biasanya digunakan untuk kepentingan investasi.
• Memperoleh dana hibah dari berbagai lembaga. Dana ini biasanya tidak digunakan beban biaya sebagai mana pinjaman dan tidak ada kewajiban pengembalian.
Secara khusus sumber modal kerja :
Sumber modal kerja untuk pembiayaan permanen merupakan modal yang digunakan untuk mempertahankan sirkulasi modal perusahaan agar tidak macet. Sumber utama modal kerja untuk pembiayaan permanen adalah modal sendiri namun juga masih kurang dapat ditambah dari pinjaman jangka panjang.
6. Penggunaan Modal Kerja
Secara umum dikatakan bahwa penggunaan modal kerja biasa dilakukan perusahaan untuk:
a. Pengeluaran untuk gaji, upah, dan biaya oprasi perusahaan.
b. Pengeluran untuk membeli bahan baku atau barang dagangan.
c. Untuk menutupi kerugian akibat penjualan surat berharga.
d. Pembelian aktiva tetap(tanah, bangunan, kendaraan, mesin dan lain-lain)
e. Pembayaran utang jangka panjang
f. Pengambilan uang atau barang untuk kepentingan pribadi.
Penggunaan modal kerja di atas jelas akan mengakibatkan perubahan modal kerja, namun perubahan modal kerja tergantung dari penggunaan modal kerja itu sendiri. Dalam praktiknya modal kerja suatu perusahaan tidak akan berubah apabila terjadi:
a. Pembelian barang dagang dan bahan lainnya secara tunai
b. Pembelian surat berharga secara tunai
c. Perubahan bentuk piutang misalnya dari piutang dagang kepiutang wasel
7. Perputaran modal kerja
Salah satu alat ukur untuk menentukan keberhasilan dan keefektifan manajemen modal kerja adalah diukur dari perputaran modal kerjanya atau working capital turnover-nya. Artinya seberapa banyak modal kerja berputar selama suatu periode atau dalam beberapa periode.
Untuk mengukur perputaran modal kerja adalah dengan cara membandingakan antara penjualan dengan modal kerja. Pengukuran ini sebaiknya dengan menggunakan dua periode atau lebih sebagai pembanding, sehingga memudahkan kita untuk menilainya.
Rumus yang digunakan untuk mencari perputaran modal kerja adalah sebagai berikut:
Penjualan Bersih
Perputaran modal kerja =
Modal Kerja
Sebagai contoh dapat dilihat dari data di bawah ini:
Komponen Laporan Keuangan Tahun 2007 Tahun 2008
Penjualan bersih ( net sales) 3.850 4.150
Total aktiva lancar (current assetss) 856 800
Untuk tahun 2007 dapat dilihat sebagai berikut:
Perputaran modal kerja = 3850 : 856 = 4,45 kali dibulatkan 4,5 kali
Artinya perputaran modal kerja tahun 2007 sebanyak 4,5 kali di mana penggunaan setiap Rp, 1,- modal kerja dapat menghasilkan penjualan sebesar Rp. 4,5,-
Sedangakan tahun 2008 dengan cara yang sama:
perputaran modal kerja = 4.150 : 800 = 5, 18 kali dibulatkan (5,2 kali)
perputaran modal kerja dapat menghasilkan Rp.5,2,-
Perputaran modal kerja pada perusahaan dagang alur transaksinya lebih pendek bila dibandingkan dengan perusahaan industri.
a. Pada Perusahaan Dagang
Penjualan Tunai :
Dana tunai dibelikan barang dagangan dijual kembali untuk menerima dana tunai kembali.
Kas1 Barang dagangan kas1
Pembelian Penjualan Penerimaan uang
Penjualan kredit :
Dana tunai dibelikan barang dagangan kemudian dijual secara kredit sehingga timbul piutang. Kemudian piutang ditagih untuk menjadi dana tunai kembali.
Penjualan kredit :
Kas1 Barang Dagangan Piutang Kas2
Pembelian Penjualan Kredit Penerimaan Piutang
b. Pada Perusahaan Industri
Jalur transaksinya makin panjang karena adanya proses produksi, dimulai dari dana tunai dibelikan bahan baku dan membayar upah buruh bagian produksi, membayar biaya-biaya produksi tidak langsung melalui proses produksi menjadi barang jadi. Kemudian dijual secara kredit menjadi piutang yang kemudian setelah tertagih menjadi dana tunai kembali.
Proses Produksi Penjualan penerimaan uang
Bahan baku
Kas1 Upah Buruh Barang Jadi Piutang Kas2
Biaya Produksi
Tidak langsung
8. Metode Menentukan Besarnya Modal Kerja
Ada dua metode untuk menghitung besarnya modal kerja:
Metode saldo rata-rata:
penjualan bersih
besarnya modal kerja =
Perputaran modal kerja
contohnya :
Komponen Laporan Keuangan 2007
Penjualan bersih ( net sales) 3.850
Perputaran modal kerja 4,5
Untuk tahun 2007 dapat dilihat sebagai berikut:
jadi besarnya modal kerja pda tahun 2007 adalah 3850 : 4,5 = 856
2. Metode unsur-unsur biaya
PT. Toboali memproduksi radio sebanyak 200 unit/hari dan beroperasi selama 25 hari dalam sebulan. Biaya produksi per unit produk radio sebagai berikut:
1. Bahan plastik & melamin Rp 2.000,-
2. Bahan tembaga Rp 500,-
3. Upah langsung Rp 750,-
Untuk pembelian bahan palstik diperlukan:
• Uang muka rata-rata 5 hari sebelumnya
• Proses produksi memerlukan waktu 7 hari
• penyimpanan 3 hari
Untuk proses produksi tembaga diperlukan:
• proses produksi memerlukan 7 hari
• penyimpanan 3 hari
• Biaya administrasi perbulan Rp 200.000
• Sediann kas minimum Rp 100.000
Pertanyaan:
Berapa modal kerja yang dibutuhkan PT Toboali?
Jawab:
Periode perputaran
Bahan plastik & melamin = 5 + 7 + 3 = 15 hari
bahan Tembaga = 7 + 3 = 10 hari
Kebutuhan Modal kerja
Bahan plastik dan melamin
= 200 x Rp 2.000 x 15 hari = Rp 6.000.000
Bahan tembaga
= 200 x Rp 500 x 10 hari = Rp 1.000.000
Upah langsung
= 200 x Rp 750 x 10 hari = Rp 1.500.000
Biaya administrasi = Rp 200.000
sediaan minimum kas = Rp 100.000
Rp 8.800.000
9. Kemampuan Menghasilkan Laba
Laba perusahaan bisa meningkat melalui 2 cara :
a. Meningkat pendapatan/laba dari penjualan
b. Menurunkan biaya-biaya
Laba perusahaan dapat ditingkatkan dengan menigkatkan investasi dalam asset yang menguntungkan, yang mampu menghasilkan tingkat laba yang tinggi. Biaya dalam perusahan dapat dikurangi dengan meningkatkan efisiensi pengeluaran pada pos-pos tertentu. Namun jika perusahaan meningkatkan kemampuan menghasilkan laba maka risiko akan naik. Efek perubahan asset lancar terhadap kemampuan menghasilkan laba dan resiko dapat diukur dengan rumus berikut:
Aset Lancar
Total Aset
10. Laporan Sumber dan penggunaan modal kerja
Neraca perbandingan PT RAY IBRAHIM,Tbk
PT RAY IBRAHIM, Tbk
Neraca Perbandingan
Per 31 Desember 2007 & 2008 (dalam jutaan)
Periode Perubahan
Pos-pos dalam neraca tahun 2007 tahun 2008 naik Turun
Aktiva Lancar
Kas 250 350 100
Perlengkapan 140 50 90
Piutang 350 250 100
Sediaan 125 150 25
Total Aktiva Lancar 865 800 65
Aktiva Tetap
Tanah 735 735
Mesin 2500 3790 1290
Kendaraan 1500 1500
Akumulasi penyusutan (400) (925) 525
Total Aktiva Tetap 4335 5100 765
Total Aktiva 5200 5900 700
Utang Lancar
Utang Bank 550 200 350
Utang dagang 100 200 100
Utang wesel 100 50 50
Total Utang Lancar 750 450 300
Utang Jangka Panjang
Utang Hipotek 2000 1450 550
Total hutang jngk pnjng 2000 1450 (200)
Ekuitas
Modal setor 2000 2500 500
Laba ditahan 450 1500 1050
Total Ekuitas 2450 4000 1550
Total passive 5200 5900
Laporan perubahan modal:
Komponen Periode Perubahan
Thn. 2007 Thn. 2008 Naik Turun
Kas 250 350 100
Perlengkapan 140 50 - 90
piutang 350 250 100
sediaan 125 150 25
Utang bank 550 200 350
Utang dagang 100 200 100
utang wesel 100 50 50
525 290
Kenaikan modal kerja - - 235
525 525
Sumber modal kerja
1. hasil operasi:
- laba Rp 1.050,-
- Penyusustan Rp 525,-
Rp 1.575,-
2. Penjualan saham Rp 500,-
Jumlah modal kerja Rp 2.075,-
Penggunaan modal Kerja
1. Pembelian Mesin Rp 1.290,-
2. Pembayaran Utang Hipotek Rp 550 ,-
Rp 1.840,-
Kenaikan modal kerja bersih Rp 235,-
BAB IV
PENUTUP
1. Kesimpulan
Modal kerja merupakan seluruh aktiva lancar yang dimiliki suatu perusahaan atau setelah aktiva lancar dikurangi dengan utang lancar.
Secara umum kenaikan dan penurunan modal kerja disebabkan tiga faktor, yaitu:
Adanya kenaikan modal. Artinya, adanya tambahan modal dari pemilik atau perolehan laba dalam priode tertentu yang dimasukan ke aktiva lancar.
Adanya pengurangan aktiva tetap, artinya adanya penjualan aktiva tetap, terutama yang tidak produktif dimana uangnya dimasukkan ke aktiva lancar atau digunakan untuk membayar utang jangka pendek.
Adanya penambahan utang, artinya perusahaan menambah utang baru .
Salah satu alat ukur untuk menentukan keberhasilan dan keefektifan manajemen modal kerja adalah diukur dari perputaran modal kerjanya atau working capital turnover-nya. Artinya seberapa banyak modal kerja berputar selama suatu periode atau dalam beberapa periode.
Untuk mengukur perputaran modal kerja adalah dengan cara membandingakan antara penjualan dengan modal kerja. Pengukuran ini sebaiknya dengan menggunakan dua periode atau lebih sebagai pembanding, sehingga memudahkan kita untuk menilainya.
Rumus yang digunakan untuk mencari perputaran modal kerja adalah sebagai berikut:
Penjualan Bersih
Perputaran modal kerja =
Modal Kerja
DAFTAR PUSTAKA
1. Khasmi.2010. Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta: Kencana.
2. Van Home James C. 1997. Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan. Jakarta: salemba empat.
Selasa, 02 Oktober 2012
kisah cinta ini tidak biasa
Kisah ini tidak biasa
Suatu mlm aku trtdur, tidur saat itu tidak seperti biasanya, dalam tidur itu aku bermimpi dipertemukan dengan dia(sesorang yang aku knal dr fb dn pdhl rmhnya tdk jauh dr rmhku),
slnjutnya kami hubngn hnya lwat sms saja, sklipun kita rmhny dketan tapi kita belum pernah bertemu(kcuali tdk sy sdari) atau komunikasi langsung, karena dia lbih sering di daerah tmpat kegiatanya, pada mimpi itu dia mendatangiku bersma satu temannya, kemudian dia mngjaku utk jln2 kecil ke suatu tmpat yng aku gak knal, ditengah perjlnan kami mlihat sprit ada mushola dan bnyk ank2 usia 9 smpe 12 thunan dgn mengenakan pakain slyaknya ank2 mau pada mngaji, sktika itu dia(sesorang yang aku knal dr fb dn pdhl rmhnya tdk jauh dr rmhku), menyakn kepadaku tentang Imam nawawi. Kalau Imam Nawawi si dimana ?(bgtu sapa nya?)..aku jwb “ya gak tau….karena aku memang tidak mengathuinya mendengarpun sepertinya baru saat itu. Dan sya terbangun……”;;”
Pada satu kesempatan aku bertnya pada ibu tentng siapa Imam Nawawi itu.ibu berkata dia Ulama Besar,aku smkin penasaran dn smkiin ingin tau, setlah itu.. seperti biasa aku mlksankan kgiatn rutin main ke IAIN(kuli-ah), dalam sela wktu kegiatan ,,aku sempetin buka2 fb dan tak sengaja aku membuka fbny Rini Sulastri Akhwatr, dengn sttsnya “ aku mencintaimu karena agama yang ada padamu, jika agamaitu lepas darimu maka terelepas pulla rasa cintaku” dg tertulis di akhirnya :imam nawawi (kurng lebih sperti itu ya rin?). Stlah itu sy berfikir “mungkin Imam Nawawi penyair tntng cinta cinta gtu”(smbil termanggut gtu).
Kemudian sya balik kuliah dan ktmu tmen sya nmnya Hendra(kk tingkat sya) kbetuln wktu itu menjalng masuk bulan suci ramdhan., sya ngbrol bnyak dengan hendra tntng mslh kuliah tentng KKN, kmudian sdkit aku nanya tentnng ngaji pasaran (biasalah di tmpat hendra ngaji, suka ada ngaji pasaran,ngaji kitab gtu) nah tiba2 aku pngen ikut ngaji di tmpt Hendra.
Ktika Ramdhan tiba sy juga dah mulai ngaji brsma dan diapun (sesorang yang aku knal dr fb dn pdhl rmhnya tdk jauh dr rmhku) mudik alias ad di rmah dn kami bs smsan ), dan mulai bs ktmu mski Cuma hnya lewat,,(soalnya dia juga ikut ngaji pasaran tapi di tmpat yng berbeda dgku tp low berngkat atau plang ia sering lwat dpn msjd tmpt aku brkmpul m tmn2)
Disamping itu sy juga dah mulai ngaji brsma tmn2 yang lain tp syng hendra(kk tingkat sya) gak kut soalny dia ppl di majlengka(seinget sya). Kemudian pada saat sy brsma Asrori, Wawan, Adkha, Abik ,Gufron, Shela, Dea, Neny dn yg stunya sy kurang kenal pak ustdz bilang low yng sedang kita pelajari itu kitab karangan Imam Nawawi(wktu itu nama kitabny ‘uuqdilijen ya kitab nikah gtu isinya), sktka itu aku tringat lagi tentng pertnyan prmpuan (sesorang yang aku knal dr fb dn pdhl rmhnya tdk jauh dr rmhku), dlm mimpi yng mnyakan tntng Imam Nawawi kpdaku,”aku termanggut lagi “oh Imam Nawawi itu penulis kitab(dlm benaku terlintas bgtu)”, aku smkin punya banyak jawaban tntang siapa itu Imam Nawawi dn hatipun smkin bertnya ap yg ingin Allah smpaikn mlalui mimpi itu. (smsn makin intens dg dia (sesorang yang aku knal dr fb dn pdhl rmhnya tdk jauh dr rmhku),
lah sya crtain aj mimpi sya ke dia (sesorang yang aku knal dr fb dn pdhl rmhnya tdk jauh dr rmhku dan yg mnyakan Imam Nawawi padaku dlm mimpi itu) sambil ingin tahu dia bakal ngrespon seperti ap, tntng mimpi sya(,,,,,…sy crtain lwt sms),,kmudian dia berkata : “imam nawawi mah pngarang kitab nu nju di aos di pondok ku abdi” bgtu ktnya,, ya dari situ kami smkin dket dn bs diktkan pnya hub tnda kutif lah.. tpi tak lama dari itu tepatnya mlm idulfitri. Sya dimintakan utk main kermahnya,(jujur sya si pngen nolak krn malu),,tapi sya coba braniin ajlah,, nah akhirnya jadi sy main krmah…,ya bgtulah ngbrol2 dkit aj trus plang lgi(krn sy bru2 mau ada acra khatmil qur’an brsma tmn2 tadarus),stlah prtemuan itu sikap dia brbeda dn smkin ingin mnjauh, trnyta firasatku bner dia ingin menghapus hub tandakutif itu, yah akirny memng ckup singkat sekali hub tanda kutifnya… ,sdkit kcwa tapi gpplah kata nenk kan mati satu tmbuh 20rbu.”+”.mungkin jga Allah hnya ingin mmperkenalkn Imam Nawawi melalui kisah ini, CERITA INI TIDAK ADA MAKSUD UNTUK APAPUN..TAPI HANYA SEKEDAR PELIPUR LARA BUAT TMEN2 YANG SEMPET MEMBACANYA.
hanya sebatas cerita
Minggu, 08 April 2012
EKONOMI MAKRO
UTS Ekonomi Makro
Nama : Habibbudin
NIM : 140220119
Kelas : Mepi 4- smt 4
E-mail : abyalfath@yahoo.com
Blog : http:// vinzyuhabibi.blogs.com
Soal A
Diketahui:
S = -400 + 0,25Yd (iii) X= 400 (v) I= 500
M= 0,15Y (iv) G= 400 (vi) T= 20 persen = 20/100= 0.2y
pendapatan nasional ?
S = -400 + 0,25Yd maka ,
C = 400 +(1- 0,25)Yd
C = 400 + 0,75Yd
Y= C + I + G + (X-M)
Y= 400 + 0,75Yd + 500 + 400 + ( 400-0,15Y)
Y= 400 + 0,75(Y-T) + 500 + 400 + ( 400-0,15Y)
Y= 400 + 0,75(Y-0,2Y) + 500 + 400 + 400-0,15Y
Y= 400 + 0,75(0,8Y) + 500 + 400 + 400-0,15Y
Y= 400 + 0,6Y + 500 + 400 + 400-0,15Y
Y - 0,6Y + 0.15Y = 1700
0,55Y = 1700
Y = 1700/0,55 = 3090,9
impor? Konsumsi? Tabungan ?
Impor (M)
M = 0,15Y
M = 0,15(3090,9)
M = 463,635
Konsumsi (C)
C = 400 + 0,75Yd C = 400 + 0,6( 3090,9)
C = 400 + 0,75 (Y-T) C = 400 + 1854,54
C = 400 + 0,75 (Y-0,2Y) C = 2254,54
C = 400 + 0,75 (0,8Y)
C = 400 + 0,6Y
Tabungan ( S )
S = -400 + 0,25Yd S = -400 + 0,25(0,8Y)
S = -400 + 0,25 (Y-T) S = -400 + 0,2Y
S = -400 + 0,25(Y- 0,2Y) S = -400 + 0,2(3090,9) = 218,18
Defisit atau surplus anggaran Negara tersebut ?
Diket G = 400
T = 0,2Y
T = 0,2( 3090,9)
T = 618,18
karena T > G
618.18 > 400 :: jadi anggaran Negara mengalami surplus
Bagaimana ekspor dan impor ?
Diket X = 400 M = 463,635
Jadi, X < M
jika Ekspor naik 200. X =400+200=600
Y= C + I + G + (X-M)
Y= 400 + 0,75Yd + 500 + 400 + ( 600-0,15Y)
Y= 400 + 0,75(Y-T) + 500 + 400 + ( 600-0,15Y)
Y= 400 + 0,75(Y-0,2Y) + 500 + 400 + 600-0,15Y
Y= 400 + 0,75(0,8Y) + 500 + 400 + 600-0,15Y
Y= 400 + 0,6Y + 500 + 400 + 600-0,15Y
Y - 0,6Y + 0.15Y = 1900
0,55Y = 1900
Y = 1900/0,55 = 3454,5
(i) T…?
T = 0,2Y
T = 0,2(3454,5)
T = 690,9
(ii) Impor.. ?
M = 0,15Y
M = 0,15(3454,5)
M = 518,175
(iii) Konsumsi ..?
Y= 400 + 0,75Yd Y= 400 + 0,6Y
Y= 400 + 0,75(Y-T) Y= 400 + 0,6(3454,5)
Y= 400 + 0,75(Y-0,2Y) Y= 400 + 2072,7
Y= 400 + 0,75(0,8Y) Y = 2472,7
(iv) Tabungan…?
S = -400 + 0,25 Yd
S = -400 + 0,25(Y – T)
S = -400 + 0,25 (Y – 0,2Y)
S = -400 + 0,25 (0,8Y)
S = -400 + 0,2Y
S = -400 + 0,2(3454,5)
S = -400 + 690,9
S = 290,9
Gambarlah kondisi a dan e
AE AE2= 1900 + 0,45Y
E2 AE1 = 1700 + 0,45Y
(b) 1900 E1
(a) 1700
45O Y
3090,90 3454,5
Soal B
a). Tiga masalah ekonomi utama yang dikaji pada teori ekonomi makro
- Pertumbuhan ekonomi
Pertumbuhan ekonomi merupakan perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi dalam masyarakat bertambah. Pertumbuhan ekonomi salah satu masalah jangka panjang dalam makro ekonomi. (sadonosukirno makro ekonomi. hlm.9)
- Masalah pengangguran
Pengangguran adalah suatu keadaan dimana sesorang yang tergolong dalam angkatan kerja ingin mendapatkan pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya. Salah satu penyebabnya karena kekurangan pegeluaran agregat. (sadonosukirno makro ekonomi. hlm.13)
-Inflasi
Inflasi adalah suatu proses kenaikan harga – harga yang berlaku dalam suatu perekonomian. Terjadinya inflasi disebabkan oleh beberapa factor yaitu:
tingkat pengeluaran agregat yang melebihi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa.
Pekerja diberbagai kegiatan ekonomi menuntut kenaikan upah
(sadonosukirno makro ekonomi. hlm.15)
b). Tiga tujuan utama kebijakan ekonomi pemerintah
- Untuk menstabilkan kegiatan ekonomi
Setiap Negara pasti mengingnkan perekonomiannya stabil yaitu suatu kedaan ekonomi dimana tidak terdapat pengangguran yang serius dan perekonomian menikmati kestabilan harga serta ekspor dan impor mengalami keseimbangan.
Untuk menghindari masalah inflasi
Adanya inflasi merupakan akibat dari ketidakstabilan politik dan ekonomi suatu Negara atau juga bisa karena kelebihan permintaan masyrakat serta pertmbhan penawaran uang yang berlebihan.
Mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang tangguh
Tujuan ini merupakan tujuan jangka panjang yang dari period eke peride lain factor – factor produksi harus bertambah dan kualitasnya meningkat. Kemudian pendidikan dan pengalaman kerja lebih terampil. (sadonosukirno makro ekonomi. hlm.22)
Terangkan konsep ekonomi
Tingkat partisipasi tenaga kerja
Tingkat partisipasi tenaga kerja adalah perbandingan antara jumlah tenaga kerja dengan penduduk usia kerja dalam suatu perekonomian dan pada suatu waktu tertentu (dan dinyatakan dalam persen). Penduduk usia kerja di sini yaitu penduduk yang berusia 15 – 64yang tidak ingin bekerja seperti ibu rumah tangga dan mahasiswa. Jadi untuk menghitung tingkat partisipasi (angkatan kerja)/(penduduk usia kerja)x 100 (sadonosukirno makro ekonomi. hlm.22)
Pendapatan nasional potensial dan pendapatan nasional sebenarnya
Pendapatan nasional potensial adalah pendapatan nasional yang diciptakan apabila perekonomian mencapai tingkat kesempatan kerja penuh. Pendaptan nasional sebenarnya merupakan pendapatan nasional yang dihitung pada harga – harga pada suatu tahun tertentu yang berbeda dengan tahun dimana produksi nasionanya dihitung. (sadonosukirno makro ekonomi. hlm.28)
Pengeluaran agregat
Pengeluaran agregat merupakan pengeluaran atau perbelanjaan untuk membeli barang dan jasa yang akan dilakukan dalam perekonomian dalam suatu tahun tertentu. P engeluran agregat dalam perekonomian terbuka meliputi lima komponen yaitu pengeluaran rumah tangga atas barang produksi dalam negeri (Cdn), investasi (I), pengeluaran pemerintah ( G ), exspor ( X ), impor (M) (sadonosukirno makro ekonomi. hlm.209)
Definisikan arti arti nilai tambah. Dengan contoh angka, terangkan bagaimana nilai tambah dwujudkan dari memperoleh bahan kentah menjadi barang jadi.
Nilai tambah adalah pertambahan nilai yang wujud ke atas suatu barang sebagai akibat pemrosesan terhadap barang tersebut atau kesan dari jasa untuk menjual barang tersebut.
Contoh pemotongan kayu dihutan yang akan di jadikan barang perabot. Perusahaan penebang kayu di hutan menjual kayunya sebesar Rp. 50.000 kepada perajin papan, kemudin perajin papan menjual papannya sebesar Rp. 150.000 kepada perajin barang furniture dan selanjutnya perajin furniture menjual barang furnuturenya sebesar Rp. 500.000 kepada penjual furniture di toko.kemudian toko perabot menjual ke konsumen sebesar Rp. 700.000, untuk menghitung nilai tambahny sbb:
Penebang kayu = Rp. 50.000
Perngrajin papan Rp. 150.000 - Rp. 50000 = Rp. 100.000 nilai
Pembuat barang furniture Rp. 500.000 - Rp.150.000 = Rp. 350.000 tambah
Toko furniture Rp .700.000 - Rp. 500.000 = Rp. 200.000
(sadonosukirno makro ekonomi. hlm.43)
a) terangkan sirkulasi aliran pendapatan dalam perekonomian terbuka, terangkan jenis – jenis bocoran dan suntikan dalam perekonomian terbuka
Gambar sirkulasi aliran pendapatan
Aliran 1
Aliran 2 Aliran 3
Aliran 9
Aliran 4
Aliran 8 Aliran 7 Aliran 6
Aliran 10 Aliran 5
Penjelasan gambar
Aliran 1 adalah aliran pendapatan oleh sector perusahaan yang mewujudkan sector pendapatan ke rumah tangga dari penggunaan factor produksi. Aliran 2 adalah aliran pengurangan dari pendapatan perusahan oleh pajak keuntungan perusahaan, tetapi belum dikurangi oleh pajak pendapatan individu. Aliran 3 adalah aliran pajak pendapatan individu kepada pemerintah. Aliran 4 adalah aliran pendapatan yang digunakan untuk konsumsi kebutuhan rumah tangga. Aliran 5 adalah aliran konsumsi untuk membeli barang yang diproduksi di luar negeri. Aliran 6 adalah aliran pendapatan yang tidak digunakan untuk konsumsi yang kemudian di simpan di instansi keuangan. Aliran 7 adalah aliran pendapatan sector rumah tangga yang di simpan di bank yang kemudian dipinjam oleh penanam modal . Aliran 8 adalah aliran pendapatan untuk menambah modal perusahaan(investasi). Aliran 9 adalah aliran pengeluaran pemerintah. Aliran 10 pengeluaran oleh Negara lain hasil dari exspor. (sadonosukirno makro ekonomi. hlm.204)
Jenis suntikan dan bocoran merupakan salah satu pedekatan unutk menentukan kseimbangan pendapatan dalam ekonomi terbuka. Dimana keadaan fungsi suntikan I + G + X akan berpotongan dengan fungsi bocoran S + T + M. (sadonosukirno makro ekonomi. hlm.204)
b) Tunjukan syarat keseimbangan pendapatan nasional dalam perekonomian terbuka
Keseimbangan pendapatan nasional dalam perekonomian terbuka akan di capai jika penawaran agregat sama dengan pengeluaran agregat dan fungsi suntikan sama dengan bocoran. (sadonosukirno makro ekonomi. hlm.209)
Terangkan arti konsep berikut :
Multiflier dalam ekonomi terbuka
Multiflier yaitu angka yang menunjukan perbandinagan antara pertambahan prndapatan nasional dengan pertambahan pengeluaran agregat, jadi misalnya pendapatan nasional bertambah sebesar 200, sedangkan pengeluaran pemerintah yang diperlukan 100 untuk menmbah pebndpatn nasional, ma multifliernya 200/100=2 (sadonosukirno makro ekonomi. hlm.218)
Neraca perdagangan adalah neraca yang menggambarkan nilai ekspor dan nilai impor barag serta perbedaan dalam suatu tahun tertentu. (sadonosukirno makro ekonomi. hlm.28)
Perekonomian terbuka merupakan perekonomian suatu Negara yang mempunyai hubungan ekonomi dengan Negara lain. Artinya kegiatan ekonomi pada perekonomian ini melibatkan kegiatan ekspor dan impor. Pereokonomian terbuka juga sering disebut dengan perekonomian empat sector yaitu suatu ekonomi yang dibedakan menjadi 4 komponen yaitu rumah tangga, perusahaan, peerintah dan luar negeri. (sadonosukirno makro ekonomi. hlm.222)
Hubungan antara keseimbangan pendapatan nasional dengan neraca perdagangan.
Seperti kita ketahui keseimbangan pendapatan nasional suatu keadaan diamana pengeluaran agregat sama dengan penawaran agregat sedangkan pengeluaran dan penawaran suatu Negara saat ini tidak sebatas dalam negeri saja melainkan ada kegiatan ke luar negeri yang sering kita sebut ekspor dan impor. Hal ekspor impor ini di catat dalam neraca perdagangan
Selasa, 03 April 2012
Jumat, 16 Maret 2012
metodologi study islam
BAB I
PENDAHULUAN
Agama Islam
sebenarnya belum sepenuhnya dipahami dan dihayati oleh seluruh umat Islam itu
sendiri. Oleh karena itu dalam studi Islam harus mengubah dalam pemahaman dan
penghayatan keislaman masyarakat yang beragama Islam baik itu secara khusus
maupun secara umum.
Dalam hal ini,
dengan adanya studi Islam ini umat Islam diharapkan dapat melahirkan suatu
pemahaman yang dapat melakukan perbaikan baik itu secara intern (mencari jalan
keluar dari konflik intra-agama Islam) maupun ekstern. Selain itu dengan adanya
studi Islam ini diharapkan melahirkan suatu masyarakat yang siap untuk
bertoleransi terhadap sesama baik itu sesama muslim maupun non-muslim.
Dalam hal ini,
kelompok kami akan membahas mengenai Metode Penelitian Sejarah Studi Islam yang
menggambarkan pendidikan Islam dari masa Islam periode klasik (zaman dahulu)
hingga Islam periode modern (sekarang). Yang mana Pendidikan Islam ini telah
ada sejak dahulu kala yang awal mulanya dilaksanakan dimasjid-masjid, namun
pada zaman sekarang telah banyak lembaga-lembaga yang mendirikan pendidikan
Islam baik itu berbentuk perguruan tinggi ataupun swasta. Studi Islam ini tidak
hanya terdapat di negara-negara Islam saja melainkan negara-negara non-Islam
pun sudah sudah banyak yang mendirikan pendidikan yang berbasis agama Islam.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendidikan Islam
Secara
bahasa pendidikan dapat diartikan suatu perbuatan (hal, cara ataupun
sebagainya) untuk mendidik dan berarti pula pengetahuan tentang menidik atau
pemeliharaan badan, bathin dan sebagainya, Namun dalam bahasa Arab, pakar
pendidikan seperti Ahmad Fu’ad AL-Ahwani dan Muhammad Munir Mursyi’ umumnya
menggunakan kata tarbiyah untuk mengartikan pendidikan. Dalam penggunaan kata
tarbiyah ini ternyata menuai kontropersi, seperti yang dinyatakan oleh
Muhammad AL-Naquib AL-Attas yang dalam
bukunya yang berjudul Konsep pendidikan
islam. Dalam hal ini, ia mengatakan bahwa tarbiyah dalam konotasinya yang
sekarang, merupakan istilah yang relative baru, yang bisa dikatakan telah
dibuat oleh orang – orang yang mempunyai pemikiran modernis.
Kemudian
pada bagian lain Al-Attas mengatakan mereka yang membuat dan mendukung istilah tarbiyah untuk maksud pendidikan pada
hakikatnya mencerminkan konsep barat tentang pendidikan. Mengingat istilah
tarbiyah tidak sebagaimana mereka nyatakan adalah suatu terjemahan yang jelas
dari istilah education menurut artian barat. Meskipun para penganjur penggunaan
istilah tarbiyah terus membela istilah itu yang menurut mereka dikembangkan
dari Al-Qur’an. Namun untuk menguatkan pendapatnya Muhammad Al-Naquib
mengajukan argumentasi sebagai berikut:
Yang
pertama:
Istilah
tarbiyah yang di pahami dalam pengertian pendidikan, sebagaimana pengertian di
masa kini, tidak bisa ditemukan dalam leksikon – leksikon bahasa Arab Besar,
yang beberapa diantaranya telah kami sebutkan dalam pembahasan awal. Ibnu
Manzhur memang merekam bentuk tarbiyah bersama dengan beberapa bentuk lain yang
dari akar raba dan rabba, sebagaimana diriwayatkan oleh asma’I yang mengatakan
bahwa istilah – istilah tersebut memuat makna yang sama. Mengenai makna
al-jahuri mengatakan bahwa tarbiyah dan beberapa bentuk lain yang disebutkan
oleh al-asma’I berarti member makan, memelihara, mengasuh. Makna ini mengacu
pada kepada segala sesuatu yang tumbuh seperti anak – anak, tanaman dan
sebagainya. Kemudian lebih lanjut AL-Attas mengatakan bahwa tarbiyah berarti
mengasuh, memelihara, membuat menjadikan bertambah dalam pertumbuhan,
membesarkan, memproduksi hasil-hasil yang sudah matang dan menjinakan.
Penerapannya pada bahasa arab bukan hanya terbatas pada manusia saja dan medan
– medan semantiknya meluas kepada spesies – spesies lain misalnya untuk mineral,
tanaman dan hewan.orang bisa mengacu pada peternakan sapi, peternakan hewan,
peternakan ayam, peternakan ikan serta perkebunan, masing – masing sebagai
bentuk tarbiyah.[1]
Sedangkan
pendidikan dalam islam adalah sesuatu yang khusus hanya untuk manusia dengan
mengacu pada kaidah penerapan secara istilah- istilah tersebut. Kemudian istilah pendidikan islam yang
diajukan AL-Attas adalah harus dibangun dari berbagai istilah yang secara
substansial yang mengacu kepada pemberian pengetahuan, pengalaman, kepribadian
dan sebagainya.[2]
Selain itu pendidikan islam juga harus dari
perpaduan istilah ‘ilm atau ‘allama( ilmu atau pengajaran, ‘adl(keadilan),
‘amal(tindakan), haqq(kebenaran atau ketepatan hubungan denga yang benar dengan
yang nyata, nuthq(nalar), nafs(jiwa),qalb(hati). ‘aql(pikiran atau intelektual),
maratib dan darajat (tatanan hirarkis), ayat (tanda-tanda dan symbol), tafsir
dan ta’wil (penjelasan dan penerangan), yang secara keseluruhan istilah –
istilah tersebut terkandaung dalam istilah adab.
Dari
berbagai istilah yang dipadukan itu, kemudian dapat diartikan bahwa pendidikan
itu adalah pengenalan dan pengakuan yang
secara berangsur – angsur ditanamkan di dalam diri manusia, tentang tempat –
tempat yang tepat dari segala sesuatu di dalam tatanan penciptaan yang
sedemikian rupa. Sehingga membimbing kearah pengenalan dan pengakuan tempat
tuhan yang tepat di dalam tatanan wujud dan kepriadaan.[3]
Kedua
:
Bahwa makna dasar istilah tarbiyah
tentunya berpuncak pada otoritasal-qur’an itu sendiri, tidak secara alami
mengandung unsuur – unsure esensi pengetahuan,intelgensi dan kebijakan lainnya,
yang pada hakikatnya merupakan unsure – unsure pendidikan sebenrnya[4]
Dalam argumennya ini Naquib AL-Attas
sepertinya ingin lebih spesifikasi dalam menggunakan istilah tersebut,
disamping itu pakar – pakar yang lain yang menggunakan istlah tarbiyah sebagai
arti pendidikan memiliki pula argumentasi yang kuat. Seperti Kurshid Ahmad
berpendapat bahwa education (
pendidikan) berasal dari bahasa latin to ex
(out) yang berarti keluar, dan ducare duc
yang berarti mengatur, memimpin mengerahkan (to lead). Dengan demikian secara
harfiyah pendidikan berarti mengumpulkan, menyampaikan informasi serta
menyalurkan bakat yang pada dasarnya arti pendidikan ini berhubungan dengan konsep
penyampaian informasi dan pengembangan bakat yang tersembunyi.
Abdurrahman
An-Nahlwi merupakan salah satu yang setuju pula dengan penggunaan kata terbiyah
untuk arti pendidikan. Dalam argumennya ia mengatakan,
”jika kita merujuk pada kamus bahas
arab, kita akan menemukan tiga akar kata untuk istilah tarbiyah. Pertama raba
yarbu yang artinya bertambah dan berkembang. Hal ini sejalan dengan firman
allah yang artinya dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia
bertambah pada harta manusia, maka riba itu tidak menambah di sisi allah.
Kemudian rabiya yarba yang dibandingkan dengan khafiya yakhfa yang berarti
tumbuh dang berkembang. Selanjutnya rabba-yarubbu yang dibandingkan dengan
madda yamuddu yang artinya memperbaiki mengurusi kepentingan, mengatur, menjaga
dan memperhatikan.”[5]
Oleh
karena itu penggunaan kata tarbiyah untuk arti pendidikan merupakan pengertian
yang sifatnya ijtihad. Dengan demikian tidak ada salahnya penggunaan kata
tarbiyah untuk arti pendidikan yang umum. Namun jika kita menghendaki pengertian
pendidikan dari segi istilah maka dapat merujuk pada berbagai sumber yang telah
diberikan para pakar pendidikan. Seperti dalam undang – undang tentang system
pendidikan Nasional (UU.RI NO.20 Th.1989) yang menyatakan bahwa pendidikan
adalah usaha sadar untk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan,
pengajaran dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang.
Kemudian
menurut Bapak Pendidikan Nasional, Ki
Hajar Dewantara, mengatakan bahwa pendidikan berarti daya upaya untuk memajukan
pertumbuhan budi pekerti (kekuatan bathin dan karakter), pikiran (intellect)
yang tumbuh anak antara satu dengan yang lainnya saling berhubungan agar dapat
memajukan kesempurnaan hidup yakin kehiduan dan penghidupan anak – anak yang di
didik selaras dengan dunianya.[6]
Dengan
demikian pendidikan bisa kita artikan suatu usaha membimbing serta membina
sekaligus bertanggungjawab untuk mengembangkan intelektuan anak kearah
kedewasaan sehingga dapat melakukan perannya dalam kehidupan secara fungsional
dan optimal. Sedangkan pengertian islam mennurut bahasa berasal dari bahasa
arab yaitu aslama, yuslima aslaman
yang artinya berserah diri, patuh dan tunduk. Kata aslama itu sendiri bermula dari kata salima yang berarti selamat.
Jadi pendidikan islam dapat diartikan sebagai sebuah proses dalam membentuk
manusia – manusia muslim agar mampu mengembangkan potensi yang dimilikinya
untuk mewujudkan dan merealisasikan tugas dan fungsinya sebagai khalifah di
bumi berdasarkan pada ajaran al-Qur’an dan Hadist.
Sedangkan
mmenurut DR. Armai Arief, seperti dalam bukunya Ipengantar ilmu dan metodologi
pendidikan islam, ia menyatakan pendidikan islam yaitu sebuah proses yang dilakukan untuk manciptakan manusia – manusia
seutuhnya, beriman dan bertakwa serta mampu mewujudkan exsistensinya sebagai
khalifah allah dimuka bumi yang berdasarkan pada ajaran al-qur’an dan sunnah.[7]
B. Aspek – aspek Pendidikan Islam
Seperti
pendidikan pada umunya pendidikan islam juga memiliki berbagai aspek yang
tercakup di dalamnya. Aspek – aspek tersebut dapat dilihat dari cakupan materi
didiknya, filsafatnya,sejarahnya, kelembaganya sistemnya dan dari segi
kedudukannya sebagai ilmu. Dari segi
aspek materi didikannya, pendidikan islam sekurang – kurangnya mencangkup
pendidikan fisik, akal, agama (akidah dan syari’ah), akhlak, kejiwaan, rasa
keindahan dan sosial kemasyarakatan.
1.
Aspek
Materi
Berbagai
macam aspek materi tersebut dapat
dilihat dalam AL-Qur’an dan Al-Sunnah serta pendapat para ulama. Ada pula
pendapat lain yang menyatakan bahwa materi penddikan islam itu pada prinsipnya
ada dua yaitu materi didikan yang mengenai masalah dunia dan materi didikan
yang mengenai atau berkenaan dengan maslah akhirat. Agar materi yang diberikan
bermanfaat bagi kehidupan anak didik, hendaknya materi harus disesuikan dengan
tuntunan Zaman, kesempurnaan jiwa anak didik tanpa melupakan esensi dari ajaran
islam itu sendiri. Maksudnya setiap keilmuan atau materi yang diberikan tidak
hanya disesuaikan dengan pembentukan seorang calon ulama tetapi juga harus
melihat lembaga yang menampung lulusannya.
Relevansi
prinsip yang seperti ini agaknya terhambat. Seharusnya pola pendidikan dan pola
pikir serta prisip pendidikan yang seperti ini harus segera di modifkasi serta
di integrasikan denga kondisi umat pada zaman sekarang, agar lulusan yang
dihasilkan tepat dan benar – benar dibutuhkan masyarakat yang akhirya bisa
membantu mslah ekonomi untuk dirinya, Hal ini berdasarkan anjuran ajaran islam
yang mengajarkan kebagaiaan hidup di dunia dan akhirat.
2.
Aspek
Tujuan
Selanjutnya
aspek tujuan yang biasanya dikaitkan
erat dengan pengembangan kurikulum dalam artian untuk mencapai suatu
efektifitas. Maksudnya jika semakin banyak tujuan yang akan dicapai, akan
mendorong efektivias yang akan dilaksanakan. Sebagai suatu rancangan, tentu aa
rancangan yang dapat dicapai. Di samping itu tujuan yang akan dicapai harus
jelas dan memang benar – benar sesuai dengan segala komponen yang berpengaruh
terhadap pendidikan itu sendiri. Jangan sampai apa yang diajarkan dan proses
pelaksanaannya sangat berbeda dengan tujuan yag diharapkan.
3.
Aspek
Lembaga
Kemudian
aspek lembaga yang merupakan pihak yang mengelola suatu
pendidikan, namun banyak orang berasumsi bahwa mengelola pendidikan agama tidak
perlu mendapatkan perhatian dan penanganan khusus. Hal ini karena outputnya
kurang dapat diandalkan untuk berkomptensi di masyarakat jika dibandingkan
dengan output lembaga pendidikan lain. Secara administrative lembaga pendidikan
islamyang benar – benar menerapkan manjemen pendidikan dengan baik sangat
jarang sekali. Salah satu hal yang berkaitan dengan lembaga pendidikan adalah
lingkungan pendidikan yang menjadi salah satu sarana sesorang anak dapat
mendapatkan pendidikan yang baik.
4.
Aspek
Sejarah
Selanjutnya
dilihat dari segi sejarahnya atau periodenya, pendidikan islam terbagi sebagai
berikut:
a) Periode
pembinaan islam yang berlangsung pada zaman nabi Muhammad SAW. masa ini
berlangsug sejak nabi Muhammad SAW menerima wahyu dan menerima pengangkatannya
sebagai rasul, Sampai dengan lengkap dan sempurnanya ajaran islam menjadi
warisan budaya umat islam. Masa ini berlangsung kurang lebih selama 23 tahun,
yaitu bermula ketika nabi Muhammad SAW menerima wahyu pertama kali pada tangal
17 bulan Ramadhan sebelum HIjriyah yang bertepatan dengan tanggal 6 agustus 610
M, sampai dengan wafatnya rasulallah SAW yaitu pada tangga 12 Rabi’ul Awwal,
tahun 11 hijriyah yang bertepatan dengan 8 juni 832 M.
Nabi Muhammad
Rasulullah SAW diberikan wahyu (AL-Qur’an) sebagai petunjuk dan pengajaran
kepada seluruh umat manusia untuk mengabdi kepada allah SWT, sehingga
pendidikan dan mengajarkan yang menitikberatkan kepada nilai keagamaan dan
akhlak serta menganjurkan manusia menggunakan akal pikirannya memperhatikan
kejadian makhluk hidup dan lingkungannya. Nabi Muhammad SAW ketika memberikan
penjelasan tentang Al-Qur’an kepada sahabat dengan cara langsung karena nabi
Muhammad tidak bisa membaca dan tidak bisa menulis.
Kemudian para sahabatpun mengahafalnya dengan bimbingan rasulullah, selain itu
para sahabat yang pandai menulis juga diminta untuk menulis wahyu – wahyu itu
pada media kayu, batu, kulit,kain dan sebagainya. “During
the prophet's lifetime, paper was yet to be known in arabia continents,
although it had been found and used in china. due to his illiteracy, once the
prophet received a revelation from god Through Angel Gabriel, he would convey
it right away to his companionsthen memorized in under a guidance of the
prophet. those companions who were also able to wraite, were also asked to
record it o writing media such as woods, stones,clothes.leather etc”[8]
Kemudian
dalam menyiarkan pendidikan agama islam rasulallah SAW. berpidato di depan
khalayak ramai sambil membacakan ayat – ayat Al-Qur’an yang berisi petunjuk
peribadahan kepada allah swt, dalam hal ii rasulallah menggunakan metode
ceramah. Disamping itu rasulallah SAW juga manganjurkan kepada laki – laki dan
perempuan untuk belajar guna memberantas buta huruf atau kestidak tahuan.
Sebagaimana sebuah hadist yang artinya “menuntut ilmu adalah wajib bagi pri dan
wanita muslim ( HR. Bukhari Muslim)[9]
b) Periode
pertumbuhan pendidikan islam yang berlangsung sejak zaman nabi Muahammad SAW
wafat sampai masa akhir Bani Ummayah yang diiringi dengan erkembangan ilmu –
ilmu Naqliyah, pada masa perkembangan dan pertumbuhanya itu, pendidikan islam
mempunyai dua sasaran. Pertama, yaitu
generasi muda sebagai generasi penerus dan masyarakat bangsa lain yang belum
pernah mendapatkan ajaran islam, dan kedua adalah penyampaian ajaran islam dan
usaha internelisasi dalam masyarakat bangsa yang baru menerima yang di dalam
islam lazim disebut dakwah islam. Pada masa ini pendidikan Islam sekolah masih di masjid-masjid dan
rumah-rumah dengan ciri hafalan namun sudah dikenalkan logika
c) Periode
kejayaan ( puncak perkembangan) pendidikan islam, yang berlangsung sejak
permualaan daulah Abbasyiah samapai dengan jatuhnya Baghdad, yang diwarnai
dengan perkembangan ilmu aqliyah dan timbulnya madrasah yang kemudian
memuncaknya kebudayaan islam.
Sekolah-sekolah didirikan di kota-kota dan mulai menempati gedung-gedung besar
dan mulai bergeser dari matakuliah yang bersifat spiritual ke matakuliah yang
bersifat intelektual, ilmu alam dan ilmu sosial. Berdirinya sistem madrasah justru
menjadi titik balik kejayaan. Sebab madrasah dibiayai dan diprakarsai negara.
Kemudian madrasah menjadi alat penguasa untuk mempertahankan doktrin-doktrin
terutama oleh kerajaan Fatimah di Kairo. Dan ada beberapa kota yang menjadi
pusat kajian Islam di zamannya, yakni Nisyapur, Baghdad, Kairo, Damaskus, dan
Jerussalem. Ada empat perguruan tinggi tertua di dunia Muslim yakni: (1)
Nizhamiyah di Baghdad, (2) al-Azhar di Kairo Mesir, (3) Cordova, dan (4)
Kairwan Amir Nizam al-Muluk di Maroko
d) Periode
kemunduran pendidikan islam yaitu sejak jatuhnya Baghdad sampai jatuhnya mesir
ke tangan napoleon, yang di tandai dengan runtungnya sendi sendi kebudayaan islam dan berpindahnya pusat
–pusat pengembangan kedunia barat.
Penyebab
utama kemunduran dunia muslim khususnya di bidang ilmu pengetahuan adalah
terpecahnya kekuatan politik yang digoyang oleh tentara bayaran Turki. Kemudian
dalam kondisi demikian datang musuh dengan membawa bendera perang salib.
Baghdad sebagai pusat ilmu pengetahuan ketika itu dihancurkan Hulaghu Khan 1258
M. Pusat-pusat studi termasuk yang dihancurkan Hulaghu.
e) Periode
pembaharuan pendidikan islam yang berlangsung semenjak pendudukan mesir oleh
napoleon sampai masa kini, yang di tandai dengan gejala – gejala kebangkitan
kembali umat dan budaya islam.
Selain
kita mengetahui sejarah perkembangan studi islam di timur kita juga perlu
mengetahui bagaimana perkembangan di dunia barat. Pendidikan islam di dunia Barat
(Eropa) dapat dikelompokkan menjadi dua fase, yakni: (1) di masa kejayaan Islam
(abad ke 8 M) kalau melihat Spanyol adalah abad 13 M, dan (2) di masa
renaissance / runtuhnya muslim, dimana Barat yang berjaya (selama abad ke 16 M)
sampai sekarang.
Fase Kejayaan Muslim
Seperti terungkap ketika membahas
sejarah perkembangan studi Islam di dunia Muslim, bahwa kontak pertama antara
dunia Barat dengan dunia muslim adalah lewat kontak perguruan tinggi. Bahwa
sejumlah ilmuan dan tokoh-tokoh barat datang di perguruan tinggi muslim untuk
memperdalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Di dunia Islam belahan timur,
perguruan tinggi tersebut berkedudukan di Baghdad dan di Kairo, sementara di
belahan barat ada di Cordova.
Bentuk lain dari kontak dunia muslim
dengan dunia barat pada fase pertama adalah penyalinan manuskrip-manuskrip ke
dalam bahasa latin sejak abad ke-13 M hingga bangkitnya zaman kebangunan
(renaissance) di Eropa pada abad ke-14.
Berkat penyalinan karya-karya ilmiah dari manuskrip-manuskrip Arab itu, terbukalah jalan bagi perkembangan cabang-cabang ilmiah tersebut di Barat. Apalagi sesudah aliran empirisme yang dikumandangkan oleh Francis Bacon menguasai alam pikiran di Barat dan berkembangnya observasi dan eksperimen.
Berkat penyalinan karya-karya ilmiah dari manuskrip-manuskrip Arab itu, terbukalah jalan bagi perkembangan cabang-cabang ilmiah tersebut di Barat. Apalagi sesudah aliran empirisme yang dikumandangkan oleh Francis Bacon menguasai alam pikiran di Barat dan berkembangnya observasi dan eksperimen.
Setelah ilmu-ilmu yang dahulunya
dikembangkan muslim masuk ke Eropa dan dikembangkan oleh sarjana-sarjana Barat,
dirasakan banyak tidak sejalan dengan Islam. Misalkan dirasakan dirasuki oleh
paham sekuler dan sejenisnya. Karena itu, beberapa ilmuan melakukan usaha
pembersihan.
Fase Renaissance / Runtuhnya Muslim
Uraian berikut adalah gambaran
kontak muslim dengan dunia barat pada periode kedua yang berlangsung selama
abad renaissance. Selama abad renaissance Eropa menguasai dunia untuk mencari
mata dagangan, komersial, dan penyebaran agama.
Kedatangan muslim fase kedua ke dunia barat, khususnya eropa barat dilatar belakangi oleh dua alasan pokok, yakni: (1) alasan politik dan (2) alasan ekonomi. Alasan politik adalah kesepakatan kedua negara, yang satu sebagai bekas penjajah, sementara yang satunya sebagai bekas jajahan. Misalnya Perancis mempunyai kesepakatan dengan negara bekas jajahannya, bahwa penduduk bekas jajahannya boleh masuk ke Perancis tanpa pembatasan. Maka berdatanglah muslim dari Afrika Barat dan Afrika Utara, khuusnya dari Algeria ke Perancis. Adapun alasan ekonomi adalah untuk mencukupi tenaga buruh yang dibutuhkan negara-negara Eropa Barat.
Kedatangan muslim fase kedua ke dunia barat, khususnya eropa barat dilatar belakangi oleh dua alasan pokok, yakni: (1) alasan politik dan (2) alasan ekonomi. Alasan politik adalah kesepakatan kedua negara, yang satu sebagai bekas penjajah, sementara yang satunya sebagai bekas jajahan. Misalnya Perancis mempunyai kesepakatan dengan negara bekas jajahannya, bahwa penduduk bekas jajahannya boleh masuk ke Perancis tanpa pembatasan. Maka berdatanglah muslim dari Afrika Barat dan Afrika Utara, khuusnya dari Algeria ke Perancis. Adapun alasan ekonomi adalah untuk mencukupi tenaga buruh yang dibutuhkan negara-negara Eropa Barat.
Untuk menutupi kebutuhan itu Belgia, Jerman,
Belanda merekrut buruh dari Turki, Maroko, dan beberapa negara Timur Tengah
lainnya, sementara Inggris mendatangkan dari negara-negara bekas jajahannya.
Adapun kategori Muslim yang ada di Eropa Barat ada dua, yakni pendatang
(migran) dan penduduk asli.
Kemudian
dilihat dari segi kelembagaannya
pendidikan islam mengenal adanya pendidikan yang dilaksanakan dirumah, masjid,
pesantren dan madrasah dengan berbagai corak dan pendekatanya. Lembaga –
lembaga islam inidapat dibagi lagi sesuai dengan periodesasinya, yaitu lembaga
pendidikan pada zaman Rasulullah SAW, lembaga pendidikan pada masa Khhulafaur
Rasyidin, lembaga pendiikan di zaman Umayyah, dan lembaga pendidikan di Zaman
Abbasyiah dan Andalusia.
C.
Model
Penelitian Studi Islam
Dilihat dari segi objeknya, studi islam dibagi
menjadi tiga bagian yang diantaranya adalah: Pertama, Pengetahuan ilmu,
yaitu pengetahuan mengenai hal-hal yang empiris melalui metode penelitian
ilmiah. Kebenaran dan kesalahannya dapat diukur dengan logis dan empiris. Kedua,
Pengetahuan filsafat, yaitu pengetahuan yang objeknya bersifat abstrak logis,
metode penelitiannya dari akal pikiran (logika). Kebenaran dan kesalahannya
dapat diukur dengan logika. Ketiga, Pengetahuan mistik, yaitu
pengetahuan yang objeknya abstrak dan supra logis (tidak bersifat empiris,
metode penelitiannya melalui supra rasional. Kebenaran dan kesalahannya dapat
diukur dengan keyakinan dan terkadang empiris. Untuk mengetahui penelitian dari
poin ketiga ini, kita dapat dirasakan melalui pengetahuan batin atau cara-cara
yang lainnya.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka pengetahuan filsafat
dan tasawuf merupakan bukan ilmu karena kedua pengetahuan tersebut tidak
bersifat empiris dan juga tidak memiliki cirri-ciri ilmiah. Dalam hal ini,
studi Islam cakupannya ialah masalah-masalah yang objeknya bersifat logis dan
empiris tentang pendidikan.[10]
Dengan demikian, metode penelitian studi islam ini
mencakup pengetahuan filsafat studi Islam, pengetahuan mistik studi Islam, dan
ilmu studi Islam. Dalam hal ini kajian yang berdasarkan logika (filsafat) dan
keyakinan (mistik) telah banyak dipakai oleh para ulama Islam, salah satunya:
Mohammad Al-Toumy Al-Syaibani yang karyanya berjudul Falsafah al-Tarbiyah
al-Islamiyah yang diterjemahkan oleh Hasan Langgulung dengan judul falsafah
Pendidikan Islam yang diterbitkan oleh Bulan Bintang, Jakarta, 1979.
Sementara itu, dalam pengetahuan mistik dilakukan
oleh Al-Ghazali yang karyanya berjudul Ihya’ Ulum al-Din yang kemudian
diteliti oleh Fathiyah Hasan Fahmi dalam bukunya yang berjudul Sistem
Pendidikan versi al-Ghazali, yang diterjemahkan oleh Fathur Rahman May dan
Syamsuddin Asyrafani dari judul al-Madzhabut Tarbawi ‘ind al-Gkazali,
diterbitkan oleh al-Ma’arif, Bandung: 1986.
Dari penelitian studi Islam (sains yang empiris),
maka mucul teori-teori selanjutnya yang disesuaikan dengan ajaran islam. Dalam
pengembangan Ilmu studi Islam tidak
hanya mencakup bagaimana cara pengembangan filsafat studi Islam dan manual
studi islam saja, melainkan berdasarkan teori studi Islam pada masa pra-natal,
teori studi Islam bagi anak di rumah tangga, teori studi Islam bagi remaja di
rumah tangga dan lain sebagainya (menurut Ahmad Tafsir). Selain itu, teori
studi Islam dimasyarakat pun banyak bentuknya, misalnya penelitian tentang
teori di pesantren biasa, teori studi untuk di pesantren kilat, di majelis
ta’lim, khutbah, kursus-kursus dan sebagainya.[11]
Penelitian Ilmu Studi diatas dapat diarahkan pada
aspek-aspek yang terkandung didalamnya, misalnya penelitian terhadap
problematika yang dihadapi guru, penelitian cara memperbaiki tingkah laku guru
dalam mengajar, dan penelitian terhadap peranan kepala sekolah dalam
memperlancar pembaharuan pendidikan.
Dalam hal ini, ada beberapa model penelitian
mengenai Studi Islam yang akan
dijelaskan dibawah ini, yaitu sebagai berikut:
1. Model
Penelitian tentang Problematika Guru
Dalam
penelitian iniyang perlu dilakukan dalam penelitian problematika guru yaitu
dengan cara pengumpulan data yang dilakukan oleh bagian Himpunan Pendidikan
Nasional Penelitian (National Education Association) melalui survey para guru
(opinion survey for teacher).
Dengan
kata lain, metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan
penelitian survey, yaitu melalui pengumpulan data-data dilapangan melalui
kuesioner yang sampelnya mewakili tingkat nasional serta objek yang ditelitinya
adalah probem-problem yang dihadapi oleh para guru.
Dari
penelitian diatas, hasil yang diperoleh
yaitu ada 5 faktor yang mendasari problemtika para guru, yang diantaranya:
a. Sedikitnya
waktu untuk istirahat dan untuk persiapan pada waktu dinas disekolah
b. Ukuran
kelas yang terlalu besar
c. Kurangnya
bantua administrative
d. Gaji
yang kurang memadai
e. Kurangnya
bantuan kesejahteraan
2. Model
penelitian tentang Lembaga Pendidikan Islam
Menurut
Karel A. Steenbrink metode yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu melalui
pengamatan (observasi). Sedangkan objek pengamatannya adalah
pesantren-pesantren yang ada di pulau Jawa dan Sumatera yang memakan waktu
cukup lama yaitu selama 8 bulan.[12]
Selain
itu, Karel melakukan analisis kembali dan membandingkannya antara Malaysia dan
Indonesia. Beliau mengatakan pesantren-pesantren di Indonesia memberikan
pendidikan islam sesuai dengan zamannya, sedangkan di Malaysia memberikan
pendidikannya kurang bisa menyesuaikannya dengan zaman yang sekarang. Hal
seperti inilah yang menjadi perbedaan dalam dibidang pendidikan yang mamiliki
corak yang khas antara Malaysia dan Indonesia.
Selain
itu, Karel mengatakan bahwa sejak permulaan tahun 1970-an organisasi Islam
melepaskan diri dari politik dan partai karena lebih mementingkan cita asli
sebagai organisasi Islam yang bergerak dibidang dakwah dan pendidikan Islam.
Dapat
kita simpulkan dari penelitian diatas bahwa analisis tersebut diambil dari
data-data sejarah dan keadaan-keadaan dalam dunia pesantren diberbagai daerah.
3. Model
Penelitian Kultur Pendidikan Islam
Model
penelitian ini mengambil objek kajiannya mengenai kultur pendidikan di
pesantren yang dilakukan oleh Mastuhu dan zamakhsyari Dhofir.
a. Model
Penelitian Mastuhu
Penelitian
dengan model yang dilakukan Mastuhu pada saat menulis unuk program Doktornya.
Penelitian ini berjudulkan Dinamika
Sisem Pendidikan Pesantren yang diterbitkan oleh Indonesian Netherlands
Cooperation in Islamic Studiespada tahun 1994.
Dalam
penelitian tersebut, mastuhu mengatakan bahwa Islam di Indonesia ini perannya
tidak mampu memberikan penjelasan mengenai pedoman bagi pemeluk agama Islam
untuk berpartisiasi dalam pembangunan nasional. Untuk mencapai itu semua,
mastuhu berpendapat bahwa harus adanya perubahan dalam pemikiran islam, yaitu
dengan memahami dan mendalami ajaran Islam sesuai dengan realitas sosial.
Khususnya dalam pesantren yang menjadi pusat studi pembaharuan pemikiran dalam
Islam.[13]
Dilihat
dari segi metodenya, penelitian ini menggunakan metode yang mendasar pada
analisis data yang fakta pada setiap pesantren. Hal ini menunjukan bahwa
penelitian ini memiliki wawasan, pengalaman, keterampilan.
b. Model
Penelitian Zamakhsyari Dhofir
Model
penelitian yang dilakukan oleh Zamakhsyari Dhofir ini masih tetap disekitara
pesantren. Penelitian yang dilakukannya ini berjudul Tradisi Pesantren Studi
tentang Pandangan Hidup Kyai yang diterbitkan oleh LP3ES pada tahun 1982.
Model
penelitian yang dilakukan oleh Zamakhsyari Dhofir menggunakan metode survey,
pengamatan, wawancara, dan studi dokumentasi di lapangan yang dilakukan pada
pesantren di Jawa tengah dan Jawa Timur yang menjadi wakil dari setiap
pesantren. Dalam hal ini, pembahasannya bersifat deskriptif, sedangkan
analisisnya menggunakan pendekatan sosiologi.
D.
Pertumbuhan
Studi Islam di Dunia
Pendidikan Islam pada zaman awal dilakukan pada masjid-masjid.
Mahmud Yunus mengemukakan bahwa pusat-pusat stui Islam klasik yaitu di Mekah
dan Madinah (Hijaz), Basrah dan Kufah (Irak), Damaskus dan Palestina (Syam) dan
Fistat (Mesir).[14]
Pada zaman kejayaan Islam, studi Islam dipusatkan
pada Ibukota Negara yaitu Bagdad. Di
Istana Dinasti Bani Abbas pada zaman al-Makmun (813-833), putra Harun
al-Rasyid, mendirikan lembaga pendidikan Bait al-Hikmah. Selain itu,
Nizham al-Muluk juga mendirikan sebuah lembaga pendidikan yang bernama Madrasah
Nizhamiah. Disamping itu, di Eropa yang dipusatkan pada kota Spanyol yang
mendirikan sebuah lembaga pendidikan yang bernama Universitas Cordova
yang didirkan oleh Abd al-Rahman III (Umayah).[15]
Studi Islam pada zaman sekarang telah berkembang dan
hampir seluruh negara di dunia, baik itu negara Islam maupun bukan negara
Islam. Di dunia Islam terdapat pusat-pusat studi Islam, seperti Universitas
al-Azhar di Mesir, Universitas Ummul Qura di Arab Saudi, Universitas Teheran di
Teheran. Pada Universitas Teheran ini, studi Islam dilakukan dalam satu
fakultas yang disebut dengan Kulliyat Ilahiyyat (Fakultas Agama). Selain itu
ada juga Universitas Damaskus (Siria), dalam universitas ini studi Islam dilakukan
dalam satu fakultas yang disebut dengan Kulliyat al-Syari’ah (Fakultas Syari’ah) yang didalamnya terdapat program
studi ushuluddin, tasawuf dan lain-lain.
Perkembangan
studi Islam di Indonesia dapat digambarkan demikian. Bahwa lembaga / sistem
pendidikan islam di Indonesia mulai dari sistem pendidikan langgar, kemudian
sistem pesantren, kemudian berlanjut dengan sistem pendidikan di
kerajaan-kerajaan Islam, akhirnya muncul sistem kelas. Maksud pendidikan dengan
sistem langgar adalah pendidikan yang dijalankan di langgar, surau, masjid atau
di rumah guru. Kurikulumnya pun bersifat elementer, yakni mempelajari abjad
huruf arab.
Dengan sistem ini dikelola oleh ‘alim, mudin,
lebai. Mereka ini umumnya berfungsi sebagai guru agama atau sekaligus menjadi
tukang baca do’a. pengajaran dengan sistem langgar ini dilakukan dengan dua
cara. Pertama, dengan sorongan, yakni seorang murid berhadapan secara langsung
dengan guru dan bersifat perorangan. Kedua, adalah dengan cara halaqah, yakni
guru dikelilingi oleh murid-murid.
Adapun
sistem pendidikan di pesantren, dimana seorang kyai mengajari santri dengan
sarana masjid sebagai tempat pengajaran / pendidikan dan didukung oleh pondok
sebagai tempat tinggal santri. Di pesantren juga berjalan dua cara yakni
sorongan dan halaqah. Hanya saja sorongan di pesantren biasanya dengan cara si
santri yang membaca kitab sementara kyai mendengar sekaligus mengoreksi jika
ada kesalahan.
Sistem
pengajaran berikutnya adalah pendidikan dikerajaan-kerajaan Islam, yang dimulai
dari kerajaan Samudera Pasai di Aceh. Adapun materi yang diajarkan di majlis
ta’limdan halaqah di kerajaan pasai adalah fiqh mazhab al-Syafi’i. Pada akhir
abad ke 19 perkembangan pendidikan Islam di Indonesia mulai lahir sekolah model
Belanda: sekolah Eropa, sekolah Vernahuler. Sekolah khusus bagi ningrat
Belanda, sekolah Vernahuler khusus bagi warga negara Belanda.
Di samping itu ada sekolah pribumi yang
mempunyai sistem yang sama dengan sekolah-sekolah Belanda tersebut, seperti
sekolah Taman Siswa. Kemudian dasawarsa kedua abad ke 20 muncul
madrasah-madrasah dan sekolah-sekolah model Belanda oleh organisasi Islam
seperti Muhammadiyah, NU, Jama’at al-Khair, dan lain-lain. Pada level perguruan
tinggi dapat digambarkan bahwa berdirinya perguruan tinggi Islam tidak dapat
dilepaskan dari adanya keinginan umat Islam Indonesia untuk memiliki lembaga
pendidikan tinggi Islam sejak zaman kolonial.
Pada bulan
April 1945 diadakan pertemuan antara berbagai tokoh organisasi Islam, ulama,
dan cendekiawan. Setelah persiaapan cukup, pada tanggal 8 Juli 1945 atau
tanggal 27 Rajab 1364 H bertepatan dengan Isra’ dan Mi’raj diadakan acara
pembukaan resmi Sekolah Tinggi Islam (STI) di Jakarta. Dari sinilah sekarang
kita mengenal UII, IAIN, UIN, STAIN dsb. Yang bermula 14
Institut dan 39 Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN). Selain itu ada juga
perguruan tinggi swasta yang khusus menyelanggarakan pendidikan tinggi Islam
yang salah satu bagian studinya, seperti Fakultas Agama di Universitas
Muhammadiyah di Jakarta dan Universitas Islam Bandung (UNISBA).
Studi Islam di negara-negara non-Islam yaitu
diantaranya di negara India tepatnya di Aligarch University, studi Islam dibagi
menjadi dua: Fakultas Ushuluddin yang di dalamnya terdapat jurusan Mazhab Ahli
Sunnahdan jurusan Mazhab Syiah yang mengkaji Islam sebagai doktrin. Sedangkan
Fakultas Humaniora dalam jurusan Islamic Studies yang mengkaji Islam dari segi
aspeknya.
Di Chicago, kajian Islam diselenggarakan di Chicago University, studi ini berada di
bawah pusat studi Timur Tengah dan Jurusan Bahasa, dan Kebudayaan Timur dekat .
pada lembaga ini, kajian Islam lebih mengutamakan kajian tentang pemikiran
Islam, bahasa Arab, naskah-naskah klasik, dan bahasa bahasa Islam non-Arab.
Sedangkan di Amerika, studi-studi Islam pada umumnya
mengutamakan studi sejarah Islam, bahasa-bahasa Islam selain bahasa Arab,
sastra dan ilmu-ilmu sosial. Studi Islam di Amerika berada dibawah naungan
Pusat Studi Timur Tengah.[16]
E.
Tujuan
Pendidikan Islam
Secara
umum, tujuan pendidikan islam terbagi kepada beberapa macam :
1. Tujuan
umum
Tujuan umum adalah
tujuan yang akan dicapai dengan semua kegiatan pendidikan baik dengan
pengajaran ataupun dengan cara yang lain.
2. Tujuan
sementara
Tujuan sementara adalah
tujuan yang akan dicapai setelah anak didik diberi pengalaman tertentu yag
direncanakan dalam sebuah kurikulum
3. Tujuan
akhir
Tujuan akhir adalah
tujua yang dikendaki agar peserta didik menjadi manusia – manusia sempurna
setelah ia menghabisi sisa umurnya
4. Tujuan
oprasional
Tujuan oprasional adalah tujuan praktis yang akan
dicapai dengan sejumlah kegiatan pendidikan tertentu.
Namun menurut Abdurrahman Saleh Abdullah, ia mengatakan pendidikan islam bertujuan
untuk membentuk kepribadian sebagai khalifah Allah SWT, sekurang – kurangya
mempersiapkan ke jalan yang mengacu kepada tujuan akhirat[17]
BAB
III
Kesimpulan
Pendidikan islam adalah suatu usaha membimbing serta membina sekaligus bertanggungjawab untuk
mengembangkan intelektual anak ke arah kedewasaan sehingga dapat melakukan
perannya dalam kehidupan secara fungsional dan optimal. Pendidikan islam bertujuan untuk membentuk kepribadian sebagai
khalifah Allah SWT, sekurang – kurangnya mempersiapkan ke jalan yang mengacu
kepada tujuan akhirat. Pendidikan studi islam juga pernah berkembang berjaya
tak hanya di dunia timur tapi di barat juga
Daftar
Pustaka
Abd. Hakim, Atang, MA, Drs dan Mubarok,
Jaih, Dr. 2000. Metodologi Studi Islam. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Abuddin. Nata,2009. Metodologi
studi islam. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persadap
Arief. Armai. 2002. Pengantar
Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam. Jakarta: CiputatPers
Power. David. 1986. Studies in Qur’an and Hadith. London: University
of californi perss
Al-Qara Daghi. Muhieddin.ali. 1997. The Islamic Creed. Marocco:ISECO
[1] Natta
abuddin,metodologi study islam,hlm. 335
[2] Ibid.,hlm.
336
[3] Ibid,.
hlm. 337
[4]
Syed.muhammad al-naqa’ib al-attas, konsep pendidikan dalam islam hlmn 65
[5] Natta
abuddin,metodologi study islam,hlm. 337
[6]
Ibid,. hlm. 338
[7]
Armai Arief, pengantar ilmu pendidikan
dan metodologi pendidikan islam.hlm.16
[8]
Understanding the Qur’n. iwan sudrajat.hlm 3
[9]
Lihat, Armai arif, pengantar ilmu dan
metodologi pendidikan islam ( Jakarta,Ciputat Pers,2002).hlm42
[10]
Ahmad Tafsir, Peta
penelitian Pendidikan Islam, dalam Ahmad Tafsir (ed.), Epistemologi untuk Ilmu Pendidikan Islam, (Bandung:
Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Gunung Jati, 1995), hal. 95
[12]
Karel A.
Steenbrink, Pesantren, Madrasah, dan Sekolah Pendidikan Islam dalam Kurun
Waktu Modern, (Jakarta: LP3ES, 1986), cet. I, hal. xiii
[13] Mastuhu, Dinamika
Sistem Pendidikan Pesantren, (Jakarta: INIS, 1994), hal. 4
[14] Zaini
Muchtaram, Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarta: Departemen Agama RI,
1986) , hal. 71
[15] Harun Nasution,
Islam ditinjau dari Berbagai Aspeknya, cet. I (Jakarta: UI-press), hal. 68
[16] Drs. Atang Abd.
Hakim, MA dan Dr. Jaih Mubarok, Metodologi Studi Islam, cet. 2 (Bandung:
Rosda, 2000) hal. 9
[17]
Armai Arief, pengantar ilmu pendidikan
dan metodologi pendidikan islam.hlm.19
Langganan:
Postingan (Atom)