Minggu, 07 Oktober 2012

makalah hukum transplantasi menurut islam

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Ilmu pengetahuan kini telah berkembang sejalan dengan perubahan – perubahan zaman dengan munculnya masalah – masalah baru dalam kehidupan sekitar kita. Dan yang lebih penting banyak pula terdapat penemuan – penemuan yang secara revolusioner berpengaruh terhadap kehidupan manusia,salah satunya adalah penemuan transplantasi yang sangat berpengaruh dalam dunia kedokteran. Hadirnya transplantasi juga memberikan pengaruh dalam bidang hukum islam. Hal ini telah menjadi perbincangan di kalangan ulama tentang bagaimana hukum transplantasi dalam persfektif hukum islam. 2. Rumusan Masalah  Apakah transplantasi ?  Bagaimana pandangan islam terhadap transplantasi ?  Bagaimana pendapat ulama ? 3. Tujuan Masalah  Untuk mengetahui apa itu transplantasi  Agar dapat mengetahui bagaimana islam menyikapi transplantasi  Memberikan pengetahuan berupa pendapat ulama tetang transplntasi BAB II TINJAUAN MATERI 1. Pengertian tranplantasi Kata transplantasi sudah tidak asing lagi dalam dunia kedokteran. Transplantasi berasal dari bahasa inggris yaitu transplantation yang artinya mengambil dan menempelkan pada tempat lain. Menurut Hornby transplantasi adalah memindahkan dari satu tempat ke tempat lain. Dari berbagai macam pengertian bisa kita simpulkan bahwa transplantasi organ tubuh adalah pemindahan organ tubuh tertentu yang mempunyai daya hidup yang sehat, dari seseorang untuk menggantikan organ tubuh yang tidak sehat atau tidak berfungsi dengan baik milik orang lain. Transplantasi sebenarnya tidak hanya pada organ tubuh, tetapi juga bisa pada jaringan, bukan saja pada manusia pada tumbuhanpun bisa yang dikenal dengan istilah cangkok atau juga bisa pada hewan. Prof. Dr. Christian Bernard adalah seorang dokter spesialis jantung dari Afrika Selatan yang pertama kali melakukan experiment pencangkokan tubuh manusia.Transplatasi ini dilakukan merupakan solusi bagi penyembuhan organ tubuh tersebut karenapenyembuhan/pengobatan dengan prosedurmedis biasa tidak ada harapan kesembuhannya. Adapun orang yang anggota tubuhnya dipindahkan disebut donor (pen-donor), sedang orang yang menerima disebut repisien. Ditinjau dari segi kondisi donor (pendonor)-nya maka ada tiga keadaan donor: 1. donor dalam keadaan hidup sehat; 2. donor dalam kedaan sakit (koma) yang diduga kuat akan meninggal segera; 3. donor dalam keadaan meninggal. Organ tubuh yang biasa didonorkan adalah mata, ginjal dan jantung. Namun sejalan dengan perkembangan iptek modern, transplantasi pada masa yang akan datang tidak terbatas pada ketiga organ tubuh tersebut saja. Tapi bisa berkembang pada organ tubuh-tubuh lainnya. 2. Pandangan Hukum Islam Terhadap Transplantasi Organ Tubuh Untuk menentukan hukum boleh tidaknya transplantasi organ tubuh, perlu dilihat kapan pelakasanaannya. Sebagaimana dijelaskan ada tiga keadaan transplantasi dilakukan, yaitu pada saat donor masih hidup sehat, donor ketika sakit (koma) dan didiuga kuat akan meninggal dan donor dalam keadaan sudah meninggal. Berikut hukum transplantasi sesuai keadaannya masing-masing. Pertama, apabila pencangkokan tersebut dilakukan, di mana donor dalam keadaan sehat wal afiat, maka hukumnya menurut Prof Drs. Masyfuk Zuhdi, dilarang (haram) berdasarkan alasan-alasan sebagai berikut: Firman Allah dalam surat Al-Baqaroah: 195 Artinya:”Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu ke dalam kebinasaan” Dalam kasus ini, orang yang menyumbangkan sebuah mata atau ginjalnya kepada orang lain yang buta atau tidak mempunyai ginjal… ia (mungkin) akan menghadapi resiko sewaktu-waktu mengalami tidak normalnya atau tidak berfungsinya mata atau ginjalnya yang tinggal sebuah itu (Ibid, 88). Kedua, apabila transplantasi dilakukan terhadap donor yang dalam keadaan sakit (koma) atau hampir meninggal, maka hukum Islam pun tidak membolehkan berdasarkan alasan-alasan sebagai berikut: Hadits Rasulullah: Artinya:”Tidak boleh membahayakan diri sendiri dan tidak boleh membahayakan diri orang lain.” (HR. Ibnu Majah). Maksudnya Orang tidak boleh menyebabkan matinya orang lain. Dalam kasus ini orang yang sedang sakit (koma) akan meninggal dengan diambil organ tubuhnya tersebut. Sekalipun tujuan dari pencangkokan tersebut adalah mulia, yakni untuk menyembuhkan sakitnya orang lain (resipien). Ketiga, apabila pencangkokan dilakukan ketika pendonor telah meninggal, baik secara medis maupun yuridis, maka menurut hukum Islam ada yang membolehkan dan ada yang mengharamkan. Yang membolehkan menggantungkan pada dua syarat sebagai berikut: • Resipien dalam keadaan darurat, yang dapat mengancam jiwanya dan ia sudah menempuh pengobatan secara medis dan non medis, tapi tidak berhasil. (ibi, 89). • Pencangkokan tidak menimbulkan komplikasi penyakit yang lebih berat bagi repisien dibandingkan dengan keadaan sebelum pencangkokan. Al-Qur’an Surat Al-Baqarah 195 di atas. Ayat tersebut secara analogis dapat difahami, bahwa Islam tidak membenarkan pula orang membiarkan dirinya dalam keadaan bahaya atau tidak berfungsi organ tubuhnya yang sangat vital, tanpa ausaha-usaha penyembuhan termasuk pencangkokan di dalamnya. Surat Al-Maidah: 32. Artinya;”Dan barang siapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah ia memelihara kehidupan manusia seluruhnya.” Masalah Apabila transplantasi organ tubuh diperbolehkan, lalu bagaimana apabila organ tubuh tersebut dipakai oleh resipien melakukan tindakan dosa atau tindakan yang berpahala? Dengan kata lain, apakah pemilik organ tubuh asal akan mendapat pahala, jika organ tubuh tersebut dipakai repisien untuk melakukan perbuatan yang baik. Sebaliknya, apakah pendonor akan mendapat dosa apabila organ tubuh tersebut dipakai repisien melakukan dosa? Pendonor tidak akan mendapat pahala dan dosa akibat perbuatan repisien, berdasarkn dalil-dalil berikut ini: 1. Firman Allah: Artinya:”Dan sesungguhnya, tidaklah bagi manusia itu kecuali berdasarkan perbuatannya. Dan perbuatannya itu akan dilihat. Kemudian akan dibalas dengan balasan yang sempurna”. 1. Firman Allah: Artinya:”Tidaklah seseorang disiksa karena dosa orang lain.” 1. Hadits Rasulullah: Artinya:”Apabila seseorang meninggal, maka terputuslah semua amalnya, kecuali tiga perkara, yaitu: shadaqah jariyah, ilmu yang berguna dan anak yang shaleh yang mendoakan kepadanya.” C. Kesimpulan Dari uaraian di atas dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Transplantasi organ taubuh yang dilakukan ketika pendonor hidup sehat maka hukumnya haram. 2. Transplantasi organ tubuh yang dilakukan ketika pendonor sakit (koma), hukumnya haram. 3. Transplantasi organ tubuh yang dilakukan ketika pendonor telah meninggal, ada yang berpendapat boleh dan ada yang berpendapat haram. BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV KESIMPULAN

investasi dalam modal kerja

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pada dasarnya setiap perusahaan tentu akan melakukan berbagai aktivitas untuk tujuan yang telah ditetapkan. Kemudian aktivatas sebuah perusahaan itu selalu memerlukan dana baik untuk kegiatan oprasional sehari – hari, maupun untuk membiayai investasi jangka panjang. Dana yang digunakan untuk melangsungkan oprasional sehari – hari disebut modal kerja. Modal kerja dibutuhkan setiap perusahaan untuk membiyai kegiatan oprasionalnya, dimana modal kerja yang telah dikeluarkan itu diharapkan akan dapat kebali lagi masuk dalam perusahaan melalui hasil penjualan produksinya. Selanjutnya modal kerja yang berasal dari penjualan produk tersebut akan segera dikeluarkan untuk membiayai kegiatan oprasional selanjutnya. 2. Rumusan Masalah a. Apa pengertian investasi dalam modal kerja ? b. Bagaimanakah perputaran modal kerja dalam perusahaan ? c. Bagaimana tujuan manajemen modal kerja ? 3. Tujuan a. Agar dapat mengetahui modal kerja b. Agar mengetahui perputaran modal kerja dalam perusahaan c. Agar memahami tujuan manajemen modal kerja BAB II PEMBAHASAN 1. Pengertian Modal Kerja Modal kerja merupkan seluruh nilai aktiva atau harta yang dapat segera dijadikan uang kas dan digunakan perusahaan untuk keperluan sehari – hari, misalnya untuk membayar gaji karyawan, pembelian bahan mentah, membayar ongkos angkutan, membayar hutang dan sebagainya. Sedangkan menurut Weston dan Brigham (1994), mengemukakn bahwa modal kerja adalah investasi perusahaan pada aktiva jangka pendek, seperti kas, sekuritas yang mudah dipasarkan, piutang usaha dan persediaan. Kemudian menurut Khasmir dalam bukunya Pengantar Manajemen Keuangan,(kencana: 2010), hal: 210, Modal kerja didefinisikan sebagai modal yang digunakan untuk membiayai oprasional perusahaan sehari-hari, terutama yang memiliki jangka waktu pendek. Modal kerja juga diartikan seluruh aktiva lancar yang dimiliki suatu perusahaan atau setelah aktiva lancar dikurangi dengan utang lancar. Modal kerja yang diartikan seluruh aktiva lancar dikurangi dengan utang lancar dinamakan modal kerja bersih Sedangkan manajemen modal kerja merupakan suatu pengelolaan investasi perusahaan dalam aset jangka pendek. Artinya bagaimana mengelola investasi dalam aktiva lancar perusahaan. Manajemen modal kerja melibatkan sebagian besar jumlah asset perusahaan. Bahkan terkadang bagi perusahaan tertentu jumlah aktiva lancar lebih dari setengah jumlah investasinya tertanam di dalam perusahaan. Dalam manajemen modal kerja terdapat beberapa konsep modal kerja yang sering digunakan. Konsep modal kerja dibagi menjadi 3: a. Konsep kuantitatif, menyebutkan bahwa modal kerja adalah seluruh aktiva lancar. Seluruh investasi dalam aktiva lancar, Konsep ini sering disebut dengan modal kerja kotor (gross working capital). b. Konsep kualitatif, merupakan konsep yang menitik beratkan kepada kualitas modal kerja. Dalam konsep ini melihat selisih antara jumlah aktiva lancar dengan kewajiban lancar. Konsep ini disebut modal kerja bersih atau (net working capital). c. Konsep fungsional, menekankan kepada fungsi dana yang dimiliki perusahaan dalam memperoleh laba. Artinya, sejumlah dana yang dimiliki dan digunakan perusahaan untuk meningkatkan laba perusahaan. • Dari konsep di atas, modal kerja perusahaan dibagi 2 jenis: a. Modal kerja kotor( gross working capital), adalah semua komponen yang ada di aktiva lancar secara keseluruhan dan sering disebut modal kerja. b. Modal kerja bersih( net working capital), merupakan seluruh komponen aktiva lancar dikurangi dengan seluruh total kewajiban lancar(utang jangka pendek). Menurut W.B Taylor, modal kerja di bagi beberapa jenis: a. Modal kerja permanen Merupakan modal kerja yang harus tetap ada atau terus - menerus diperlukan untuk kelancaran usaha. a) Modal kerja primer adalah jumlah modal kerja minimum yang harus ada pada perusahaan untuk menjamin kontinuitas usaha b) Modal kerja normal adalah jumah modal yang diperllukan untuk menyelenggarakan luas produksi normal b. Modal kerja variable adalah modal kerja yang jumlahnya berubah – ubah a) Modal kerja musiman adalah modal kerja yang berubah – ubah karena musim b) Modal kerja siklis adalah modal kerja yang berubah-ubah karena konyungtor c) Modal kerja darurat adalah modal kerja yng besarnya berubah – ubah karena adanya keadaan darurat. 2. Arti Penting dan Tujuan Manajemen Modal Kerja • Pentingnya manajemen modal kerja perusahaan, terutama bagi kesehatan keuangan dan kinerja perusahaan adalah: a. Bahwa kegiatan seorang manajer keuangan lebih banyak dihabiskan di dalam kegiatan oprasional perusahaan dari waktu kewaktu. b. Investasi dalam aktiva lancar, cepat sekali berubah. Perubahan tersebut akan berpengaruh terhadap modal kerja perusahaan. Oleh karena itu, perlu manajemen modal kerja. c. Dalam praktiknya sering kali bahwa lebih dari separuh dari total aktiva merupakan bagian dari aktiva lancar (modal kerja perusahaan). d. Khusus bagi perusahaan kecil manajemen modal kerja sangat penting karena investasi dalam aktiva tetap dapat ditekan dengan menyewa, tetapi investasi lancar dalam piutang dan sedian tidak dapat dihindarkan harus segera terpenuhi. e. Bagi perusahaan yang relatif kecil fungsi modal kerja juga amat penting. Hal ini disebabkan perusahaan kecil, relative terbatas untuk memasuki pasar dengan modal besar dan jangka panjang. Pendanaan perusahaan lebih mengandalkan pada utang jangka pendek, yang tentunya dapat mempengaruhi modal kerja. f. Terdapat hubungan yang sangat erat antara pertumbuhan penjualan dengan kebutuhan modal kerja. Kenaikan penjualan berkaitan dengan tambahan, piutang, sedian, dan juga saldo kas. Demikian pula sebaliknya. • Tujuan manajemen modal kerja bagi perusahaan adalah sebagai berikut: a. Modal kerja digunakan untuk memenuhi kebutuhan likuiditas perusahaan, artinya likuiditas perusahaan sangat tergantung kepada manajemen modal kerja. b. Dengan modal kerja yang cukup perusahaan memiliki kemampuan untuk memenuhi kewajiban pada waktunya. Pemenuhan kewajiban yang sudah jatuh tempo dan segera harus dibayar secara tepat waktu merupakan ukuran keberhasilan manajemen modal kerja. c. Memungkinkan perusahaan untuk memiliki sediaan yang cukup dalam rangka memenuhi kebutuhan pelanggannya. d. Memungkinkan perusahaan untuk memperoleh tambahan dana dari para kreditor, apabila rasio keuangannya, memenuhi syarat seperti likuiditas yang terjamin. e. Guna memaksimalkan penggunaan aktiva lancar guna meningkatkan penjualan dan laba. f. Perusahaan mampu melindungi diri apabila terjadi krisis modal kerja akibat turunnya nilai aktiva lancar. Tujuan di atas akan dapat tercapai apabila modal kerja perusahaan dapat dikelola secara benar sesuai dengan konsep manajemen modal kerja. Dan ini merupakan tanggung jawab utama dari seorang manajer keuangan untuk mampu mengelolanya. 3. Hubungan Likuiditas Dan Modal Kerja Seperti diketahui bahwa salah satu nilai penting dari likuiditas perusahaan adalah untuk memenuhi sejumlah dana yang diperlukan pada saat dibutuhkan. Sementara itu dalam manajemen modal kerja kebutuhan dana juga merupakan bagian penting, baik dalam hal penyediaan dana maupun penggunaan dana yang berkaitan dengan aktivitas usahanya. Oleh karena itu terdapat hubungan yang erat antara keduanya. Agar lebih mudah memahami dapat dilihat dalam ilustrasi berikut ini. Kita asumsikan ada dua perusahaan yaitu PT Bukit laying dan PT Tempilang dengan neraca sebagai berikut: Neraca PT Bukitlayang Per 31 Desember 2008 KAS 600.000 UTANG LANCAR 1.800.000 PIUTANG 1.000.000 SEDIAAN 1.400.000 TOTAL AKTIVA LANCAR 3000.000 1.800.000 Neraca PT tempilang Per 31 Desember 2008 KAS 1.400.000 UTANG LANCAR 1.800.000 PIUTANG 1.000.000 SEDIAAN 600.000 TOTAL AKTIVA LANCAR 3.000.000 1.800.000 Dari porsi kedua neraca perusahaan di atas terdapat persamaan yaitu dalam hal total aktiva lancar yaitu sama-sama 3.000.000 dan utang lancar 1.800.000. namun terdapat perbedaan dalam komposisi aktiva lancarnya, sehingga sangat memengaruhi dalam kemempuan membayar kewajibannya. Dalam hal ini PT Tempilang lebih baik karena jika memerlukan dana cepat untuk memenuhi atau membayar kewajiban PT Tempilang bisa langsung memenuhi karena dia memiliki persediaan kas yang lebih banyak. Artinya, meskipun likuiditas antara perusahaan sama, namun kecepatan dalam hal membayar kewajiban berbeda, oleh karena itu hubungan antara likuiditas dan modal kerja sangat diperlukan. 4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Modal Kerja  Dalam peraktiknya terdapat beberapa faktor yang dapat memengaruhi modal kerja antara lain tergantung dari:  Jenis perusahaan dalam praktiknya meliputi perusahaan yang bergerak dibidang jasa dan non jasa (industry). Kebutuhan dalam perusahaan industry lebih besar jika dibandingkan dengan perusahaan jasa.  Syarat kredit atau penjualan yang pembayarannya dengan cara mencicil juga sangat mempengaruhi modal kerja. Untuk meningkatkan penjualan bisa dilakukan dengan berbagai cara salah satunya adalah melalui penjualan secara kredit. Penjulan barang secara kredit memberikan kelonggaran kepada konsumen untuk membeli barang dengan cara pembayaran diangsur.  Waktu produksi, artinya jangka waktu atau lamanya memproduksi suatu barang. Makin lama waktu yang digunakan untuk memproduksi suatu barang, maka akan makin besar modal kerja yang dibutuhkan, begitu pula sebaliknya.  Pengaruh tingkat perputaran sediaan terhadap modal kerja cukup penting bagi perusahaaan. Makin kecil atau rendah tingkat perputara, maka kebutuhan modal kerja makin tinggi, begitu pula sebaliknya.  Secara umum kenaikan dan penurunan modal kerja disebabkan tiga faktor, yaitu:  Adanya kenaikan modal. Artinya, adanya tambahan modal dari pemilik atau perolehan laba dalam priode tertentu yang dimasukan ke aktiva lancar.  Adanya pengurangan aktiva tetap, artinya adanya penjualan aktiva tetap, terutama yang tidak produktif dimana uangnya dimasukkan ke aktiva lancar atau digunakan untuk membayar utang jangka pendek.  Adanya penambahan utang, artinya perusahaan menambah utang baru . 5. Sumber Modal Kerja  Berikut ini beberapa sumber modal kerja yang dapat digunakan, yaitu: • Hasil oprasi perusahaan, maksudnya adalah pendapatan atau laba yang diperoleh pada priode tertentu. • Keuntungan penjualan surat berharga, juga dapat digunakan untuk keperluan modal kerja. Besarnya selisih antara harga beli dan harga jual surat berharga tersebut. • Penjualan saham, artinya perusahaan melepas sejumlah saham yang masih dimiliki untuk dijual kepada berbagai pihak. • Penjualan aktiva tetap, maksudnya yang dijual aktiva tetap yang kurang produktif atau masih menganggur. • Penjualan obligasi, artinya perusahaan mengeluarkan sejumlah obligasi untuk dijual kepada pihak lainnya. • Memperoleh pinjaman dari kreditor, terutama pinjaman jangka pendek. Khusus untuk pinjaman jangka panjang juga dapat digunakan, hanya saja peruntukan pinjaman jangka panjang biasanya digunakan untuk kepentingan investasi. • Memperoleh dana hibah dari berbagai lembaga. Dana ini biasanya tidak digunakan beban biaya sebagai mana pinjaman dan tidak ada kewajiban pengembalian.  Secara khusus sumber modal kerja : Sumber modal kerja untuk pembiayaan permanen merupakan modal yang digunakan untuk mempertahankan sirkulasi modal perusahaan agar tidak macet. Sumber utama modal kerja untuk pembiayaan permanen adalah modal sendiri namun juga masih kurang dapat ditambah dari pinjaman jangka panjang. 6. Penggunaan Modal Kerja Secara umum dikatakan bahwa penggunaan modal kerja biasa dilakukan perusahaan untuk: a. Pengeluaran untuk gaji, upah, dan biaya oprasi perusahaan. b. Pengeluran untuk membeli bahan baku atau barang dagangan. c. Untuk menutupi kerugian akibat penjualan surat berharga. d. Pembelian aktiva tetap(tanah, bangunan, kendaraan, mesin dan lain-lain) e. Pembayaran utang jangka panjang f. Pengambilan uang atau barang untuk kepentingan pribadi. Penggunaan modal kerja di atas jelas akan mengakibatkan perubahan modal kerja, namun perubahan modal kerja tergantung dari penggunaan modal kerja itu sendiri. Dalam praktiknya modal kerja suatu perusahaan tidak akan berubah apabila terjadi: a. Pembelian barang dagang dan bahan lainnya secara tunai b. Pembelian surat berharga secara tunai c. Perubahan bentuk piutang misalnya dari piutang dagang kepiutang wasel 7. Perputaran modal kerja Salah satu alat ukur untuk menentukan keberhasilan dan keefektifan manajemen modal kerja adalah diukur dari perputaran modal kerjanya atau working capital turnover-nya. Artinya seberapa banyak modal kerja berputar selama suatu periode atau dalam beberapa periode. Untuk mengukur perputaran modal kerja adalah dengan cara membandingakan antara penjualan dengan modal kerja. Pengukuran ini sebaiknya dengan menggunakan dua periode atau lebih sebagai pembanding, sehingga memudahkan kita untuk menilainya. Rumus yang digunakan untuk mencari perputaran modal kerja adalah sebagai berikut: Penjualan Bersih Perputaran modal kerja = Modal Kerja Sebagai contoh dapat dilihat dari data di bawah ini: Komponen Laporan Keuangan Tahun 2007 Tahun 2008 Penjualan bersih ( net sales) 3.850 4.150 Total aktiva lancar (current assetss) 856 800 Untuk tahun 2007 dapat dilihat sebagai berikut: Perputaran modal kerja = 3850 : 856 = 4,45 kali dibulatkan 4,5 kali Artinya perputaran modal kerja tahun 2007 sebanyak 4,5 kali di mana penggunaan setiap Rp, 1,- modal kerja dapat menghasilkan penjualan sebesar Rp. 4,5,- Sedangakan tahun 2008 dengan cara yang sama: perputaran modal kerja = 4.150 : 800 = 5, 18 kali dibulatkan (5,2 kali) perputaran modal kerja dapat menghasilkan Rp.5,2,- Perputaran modal kerja pada perusahaan dagang alur transaksinya lebih pendek bila dibandingkan dengan perusahaan industri. a. Pada Perusahaan Dagang Penjualan Tunai : Dana tunai dibelikan barang dagangan dijual kembali untuk menerima dana tunai kembali. Kas1 Barang dagangan kas1 Pembelian Penjualan Penerimaan uang Penjualan kredit : Dana tunai dibelikan barang dagangan kemudian dijual secara kredit sehingga timbul piutang. Kemudian piutang ditagih untuk menjadi dana tunai kembali. Penjualan kredit : Kas1 Barang Dagangan Piutang Kas2 Pembelian Penjualan Kredit Penerimaan Piutang b. Pada Perusahaan Industri Jalur transaksinya makin panjang karena adanya proses produksi, dimulai dari dana tunai dibelikan bahan baku dan membayar upah buruh bagian produksi, membayar biaya-biaya produksi tidak langsung melalui proses produksi menjadi barang jadi. Kemudian dijual secara kredit menjadi piutang yang kemudian setelah tertagih menjadi dana tunai kembali. Proses Produksi Penjualan penerimaan uang Bahan baku Kas1 Upah Buruh Barang Jadi Piutang Kas2 Biaya Produksi Tidak langsung 8. Metode Menentukan Besarnya Modal Kerja Ada dua metode untuk menghitung besarnya modal kerja:  Metode saldo rata-rata: penjualan bersih besarnya modal kerja = Perputaran modal kerja contohnya : Komponen Laporan Keuangan 2007 Penjualan bersih ( net sales) 3.850 Perputaran modal kerja 4,5 Untuk tahun 2007 dapat dilihat sebagai berikut: jadi besarnya modal kerja pda tahun 2007 adalah 3850 : 4,5 = 856 2. Metode unsur-unsur biaya PT. Toboali memproduksi radio sebanyak 200 unit/hari dan beroperasi selama 25 hari dalam sebulan. Biaya produksi per unit produk radio sebagai berikut: 1. Bahan plastik & melamin Rp 2.000,- 2. Bahan tembaga Rp 500,- 3. Upah langsung Rp 750,- Untuk pembelian bahan palstik diperlukan: • Uang muka rata-rata 5 hari sebelumnya • Proses produksi memerlukan waktu 7 hari • penyimpanan 3 hari Untuk proses produksi tembaga diperlukan: • proses produksi memerlukan 7 hari • penyimpanan 3 hari • Biaya administrasi perbulan Rp 200.000 • Sediann kas minimum Rp 100.000 Pertanyaan: Berapa modal kerja yang dibutuhkan PT Toboali? Jawab: Periode perputaran Bahan plastik & melamin = 5 + 7 + 3 = 15 hari bahan Tembaga = 7 + 3 = 10 hari Kebutuhan Modal kerja Bahan plastik dan melamin = 200 x Rp 2.000 x 15 hari = Rp 6.000.000 Bahan tembaga = 200 x Rp 500 x 10 hari = Rp 1.000.000 Upah langsung = 200 x Rp 750 x 10 hari = Rp 1.500.000 Biaya administrasi = Rp 200.000 sediaan minimum kas = Rp 100.000 Rp 8.800.000 9. Kemampuan Menghasilkan Laba Laba perusahaan bisa meningkat melalui 2 cara : a. Meningkat pendapatan/laba dari penjualan b. Menurunkan biaya-biaya Laba perusahaan dapat ditingkatkan dengan menigkatkan investasi dalam asset yang menguntungkan, yang mampu menghasilkan tingkat laba yang tinggi. Biaya dalam perusahan dapat dikurangi dengan meningkatkan efisiensi pengeluaran pada pos-pos tertentu. Namun jika perusahaan meningkatkan kemampuan menghasilkan laba maka risiko akan naik. Efek perubahan asset lancar terhadap kemampuan menghasilkan laba dan resiko dapat diukur dengan rumus berikut: Aset Lancar Total Aset 10. Laporan Sumber dan penggunaan modal kerja Neraca perbandingan PT RAY IBRAHIM,Tbk PT RAY IBRAHIM, Tbk Neraca Perbandingan Per 31 Desember 2007 & 2008 (dalam jutaan) Periode Perubahan Pos-pos dalam neraca tahun 2007 tahun 2008 naik Turun Aktiva Lancar Kas 250 350 100 Perlengkapan 140 50 90 Piutang 350 250 100 Sediaan 125 150 25 Total Aktiva Lancar 865 800 65 Aktiva Tetap Tanah 735 735 Mesin 2500 3790 1290 Kendaraan 1500 1500 Akumulasi penyusutan (400) (925) 525 Total Aktiva Tetap 4335 5100 765 Total Aktiva 5200 5900 700 Utang Lancar Utang Bank 550 200 350 Utang dagang 100 200 100 Utang wesel 100 50 50 Total Utang Lancar 750 450 300 Utang Jangka Panjang Utang Hipotek 2000 1450 550 Total hutang jngk pnjng 2000 1450 (200) Ekuitas Modal setor 2000 2500 500 Laba ditahan 450 1500 1050 Total Ekuitas 2450 4000 1550 Total passive 5200 5900 Laporan perubahan modal: Komponen Periode Perubahan Thn. 2007 Thn. 2008 Naik Turun Kas 250 350 100 Perlengkapan 140 50 - 90 piutang 350 250 100 sediaan 125 150 25 Utang bank 550 200 350 Utang dagang 100 200 100 utang wesel 100 50 50 525 290 Kenaikan modal kerja - - 235 525 525 Sumber modal kerja 1. hasil operasi: - laba Rp 1.050,- - Penyusustan Rp 525,- Rp 1.575,- 2. Penjualan saham Rp 500,- Jumlah modal kerja Rp 2.075,- Penggunaan modal Kerja 1. Pembelian Mesin Rp 1.290,- 2. Pembayaran Utang Hipotek Rp 550 ,- Rp 1.840,- Kenaikan modal kerja bersih Rp 235,- BAB IV PENUTUP 1. Kesimpulan Modal kerja merupakan seluruh aktiva lancar yang dimiliki suatu perusahaan atau setelah aktiva lancar dikurangi dengan utang lancar. Secara umum kenaikan dan penurunan modal kerja disebabkan tiga faktor, yaitu:  Adanya kenaikan modal. Artinya, adanya tambahan modal dari pemilik atau perolehan laba dalam priode tertentu yang dimasukan ke aktiva lancar.  Adanya pengurangan aktiva tetap, artinya adanya penjualan aktiva tetap, terutama yang tidak produktif dimana uangnya dimasukkan ke aktiva lancar atau digunakan untuk membayar utang jangka pendek.  Adanya penambahan utang, artinya perusahaan menambah utang baru . Salah satu alat ukur untuk menentukan keberhasilan dan keefektifan manajemen modal kerja adalah diukur dari perputaran modal kerjanya atau working capital turnover-nya. Artinya seberapa banyak modal kerja berputar selama suatu periode atau dalam beberapa periode. Untuk mengukur perputaran modal kerja adalah dengan cara membandingakan antara penjualan dengan modal kerja. Pengukuran ini sebaiknya dengan menggunakan dua periode atau lebih sebagai pembanding, sehingga memudahkan kita untuk menilainya. Rumus yang digunakan untuk mencari perputaran modal kerja adalah sebagai berikut: Penjualan Bersih Perputaran modal kerja = Modal Kerja DAFTAR PUSTAKA 1. Khasmi.2010. Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta: Kencana. 2. Van Home James C. 1997. Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan. Jakarta: salemba empat.

Selasa, 02 Oktober 2012

kisah cinta ini tidak biasa

Kisah ini tidak biasa Suatu mlm aku trtdur, tidur saat itu tidak seperti biasanya, dalam tidur itu aku bermimpi dipertemukan dengan dia(sesorang yang aku knal dr fb dn pdhl rmhnya tdk jauh dr rmhku), slnjutnya kami hubngn hnya lwat sms saja, sklipun kita rmhny dketan tapi kita belum pernah bertemu(kcuali tdk sy sdari) atau komunikasi langsung, karena dia lbih sering di daerah tmpat kegiatanya, pada mimpi itu dia mendatangiku bersma satu temannya, kemudian dia mngjaku utk jln2 kecil ke suatu tmpat yng aku gak knal, ditengah perjlnan kami mlihat sprit ada mushola dan bnyk ank2 usia 9 smpe 12 thunan dgn mengenakan pakain slyaknya ank2 mau pada mngaji, sktika itu dia(sesorang yang aku knal dr fb dn pdhl rmhnya tdk jauh dr rmhku), menyakn kepadaku tentang Imam nawawi. Kalau Imam Nawawi si dimana ?(bgtu sapa nya?)..aku jwb “ya gak tau….karena aku memang tidak mengathuinya mendengarpun sepertinya baru saat itu. Dan sya terbangun……”;;” Pada satu kesempatan aku bertnya pada ibu tentng siapa Imam Nawawi itu.ibu berkata dia Ulama Besar,aku smkin penasaran dn smkiin ingin tau, setlah itu.. seperti biasa aku mlksankan kgiatn rutin main ke IAIN(kuli-ah), dalam sela wktu kegiatan ,,aku sempetin buka2 fb dan tak sengaja aku membuka fbny Rini Sulastri Akhwatr, dengn sttsnya “ aku mencintaimu karena agama yang ada padamu, jika agamaitu lepas darimu maka terelepas pulla rasa cintaku” dg tertulis di akhirnya :imam nawawi (kurng lebih sperti itu ya rin?). Stlah itu sy berfikir “mungkin Imam Nawawi penyair tntng cinta cinta gtu”(smbil termanggut gtu). Kemudian sya balik kuliah dan ktmu tmen sya nmnya Hendra(kk tingkat sya) kbetuln wktu itu menjalng masuk bulan suci ramdhan., sya ngbrol bnyak dengan hendra tntng mslh kuliah tentng KKN, kmudian sdkit aku nanya tentnng ngaji pasaran (biasalah di tmpat hendra ngaji, suka ada ngaji pasaran,ngaji kitab gtu) nah tiba2 aku pngen ikut ngaji di tmpt Hendra. Ktika Ramdhan tiba sy juga dah mulai ngaji brsma dan diapun (sesorang yang aku knal dr fb dn pdhl rmhnya tdk jauh dr rmhku) mudik alias ad di rmah dn kami bs smsan ), dan mulai bs ktmu mski Cuma hnya lewat,,(soalnya dia juga ikut ngaji pasaran tapi di tmpat yng berbeda dgku tp low berngkat atau plang ia sering lwat dpn msjd tmpt aku brkmpul m tmn2) Disamping itu sy juga dah mulai ngaji brsma tmn2 yang lain tp syng hendra(kk tingkat sya) gak kut soalny dia ppl di majlengka(seinget sya). Kemudian pada saat sy brsma Asrori, Wawan, Adkha, Abik ,Gufron, Shela, Dea, Neny dn yg stunya sy kurang kenal pak ustdz bilang low yng sedang kita pelajari itu kitab karangan Imam Nawawi(wktu itu nama kitabny ‘uuqdilijen ya kitab nikah gtu isinya), sktka itu aku tringat lagi tentng pertnyan prmpuan (sesorang yang aku knal dr fb dn pdhl rmhnya tdk jauh dr rmhku), dlm mimpi yng mnyakan tntng Imam Nawawi kpdaku,”aku termanggut lagi “oh Imam Nawawi itu penulis kitab(dlm benaku terlintas bgtu)”, aku smkin punya banyak jawaban tntang siapa itu Imam Nawawi dn hatipun smkin bertnya ap yg ingin Allah smpaikn mlalui mimpi itu. (smsn makin intens dg dia (sesorang yang aku knal dr fb dn pdhl rmhnya tdk jauh dr rmhku), lah sya crtain aj mimpi sya ke dia (sesorang yang aku knal dr fb dn pdhl rmhnya tdk jauh dr rmhku dan yg mnyakan Imam Nawawi padaku dlm mimpi itu) sambil ingin tahu dia bakal ngrespon seperti ap, tntng mimpi sya(,,,,,…sy crtain lwt sms),,kmudian dia berkata : “imam nawawi mah pngarang kitab nu nju di aos di pondok ku abdi” bgtu ktnya,, ya dari situ kami smkin dket dn bs diktkan pnya hub tnda kutif lah.. tpi tak lama dari itu tepatnya mlm idulfitri. Sya dimintakan utk main kermahnya,(jujur sya si pngen nolak krn malu),,tapi sya coba braniin ajlah,, nah akhirnya jadi sy main krmah…,ya bgtulah ngbrol2 dkit aj trus plang lgi(krn sy bru2 mau ada acra khatmil qur’an brsma tmn2 tadarus),stlah prtemuan itu sikap dia brbeda dn smkin ingin mnjauh, trnyta firasatku bner dia ingin menghapus hub tandakutif itu, yah akirny memng ckup singkat sekali hub tanda kutifnya… ,sdkit kcwa tapi gpplah kata nenk kan mati satu tmbuh 20rbu.”+”.mungkin jga Allah hnya ingin mmperkenalkn Imam Nawawi melalui kisah ini, CERITA INI TIDAK ADA MAKSUD UNTUK APAPUN..TAPI HANYA SEKEDAR PELIPUR LARA BUAT TMEN2 YANG SEMPET MEMBACANYA. hanya sebatas cerita

Minggu, 08 April 2012

EKONOMI MAKRO

UTS Ekonomi Makro Nama : Habibbudin NIM : 140220119 Kelas : Mepi 4- smt 4 E-mail : abyalfath@yahoo.com Blog : http:// vinzyuhabibi.blogs.com Soal A Diketahui: S = -400 + 0,25Yd (iii) X= 400 (v) I= 500 M= 0,15Y (iv) G= 400 (vi) T= 20 persen = 20/100= 0.2y pendapatan nasional ? S = -400 + 0,25Yd maka , C = 400 +(1- 0,25)Yd C = 400 + 0,75Yd Y= C + I + G + (X-M) Y= 400 + 0,75Yd + 500 + 400 + ( 400-0,15Y) Y= 400 + 0,75(Y-T) + 500 + 400 + ( 400-0,15Y) Y= 400 + 0,75(Y-0,2Y) + 500 + 400 + 400-0,15Y Y= 400 + 0,75(0,8Y) + 500 + 400 + 400-0,15Y Y= 400 + 0,6Y + 500 + 400 + 400-0,15Y Y - 0,6Y + 0.15Y = 1700 0,55Y = 1700 Y = 1700/0,55 = 3090,9 impor? Konsumsi? Tabungan ? Impor (M) M = 0,15Y M = 0,15(3090,9) M = 463,635 Konsumsi (C) C = 400 + 0,75Yd C = 400 + 0,6( 3090,9) C = 400 + 0,75 (Y-T) C = 400 + 1854,54 C = 400 + 0,75 (Y-0,2Y) C = 2254,54 C = 400 + 0,75 (0,8Y) C = 400 + 0,6Y Tabungan ( S ) S = -400 + 0,25Yd S = -400 + 0,25(0,8Y) S = -400 + 0,25 (Y-T) S = -400 + 0,2Y S = -400 + 0,25(Y- 0,2Y) S = -400 + 0,2(3090,9) = 218,18 Defisit atau surplus anggaran Negara tersebut ? Diket G = 400 T = 0,2Y T = 0,2( 3090,9) T = 618,18 karena T > G 618.18 > 400 :: jadi anggaran Negara mengalami surplus Bagaimana ekspor dan impor ? Diket X = 400 M = 463,635 Jadi, X < M jika Ekspor naik 200. X =400+200=600 Y= C + I + G + (X-M) Y= 400 + 0,75Yd + 500 + 400 + ( 600-0,15Y) Y= 400 + 0,75(Y-T) + 500 + 400 + ( 600-0,15Y) Y= 400 + 0,75(Y-0,2Y) + 500 + 400 + 600-0,15Y Y= 400 + 0,75(0,8Y) + 500 + 400 + 600-0,15Y Y= 400 + 0,6Y + 500 + 400 + 600-0,15Y Y - 0,6Y + 0.15Y = 1900 0,55Y = 1900 Y = 1900/0,55 = 3454,5 (i) T…? T = 0,2Y T = 0,2(3454,5) T = 690,9 (ii) Impor.. ? M = 0,15Y M = 0,15(3454,5) M = 518,175 (iii) Konsumsi ..? Y= 400 + 0,75Yd Y= 400 + 0,6Y Y= 400 + 0,75(Y-T) Y= 400 + 0,6(3454,5) Y= 400 + 0,75(Y-0,2Y) Y= 400 + 2072,7 Y= 400 + 0,75(0,8Y) Y = 2472,7 (iv) Tabungan…? S = -400 + 0,25 Yd S = -400 + 0,25(Y – T) S = -400 + 0,25 (Y – 0,2Y) S = -400 + 0,25 (0,8Y) S = -400 + 0,2Y S = -400 + 0,2(3454,5) S = -400 + 690,9 S = 290,9 Gambarlah kondisi a dan e AE AE2= 1900 + 0,45Y E2 AE1 = 1700 + 0,45Y (b) 1900 E1 (a) 1700 45O Y 3090,90 3454,5 Soal B a). Tiga masalah ekonomi utama yang dikaji pada teori ekonomi makro - Pertumbuhan ekonomi Pertumbuhan ekonomi merupakan perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi dalam masyarakat bertambah. Pertumbuhan ekonomi salah satu masalah jangka panjang dalam makro ekonomi. (sadonosukirno makro ekonomi. hlm.9) - Masalah pengangguran Pengangguran adalah suatu keadaan dimana sesorang yang tergolong dalam angkatan kerja ingin mendapatkan pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya. Salah satu penyebabnya karena kekurangan pegeluaran agregat. (sadonosukirno makro ekonomi. hlm.13) -Inflasi Inflasi adalah suatu proses kenaikan harga – harga yang berlaku dalam suatu perekonomian. Terjadinya inflasi disebabkan oleh beberapa factor yaitu: tingkat pengeluaran agregat yang melebihi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa. Pekerja diberbagai kegiatan ekonomi menuntut kenaikan upah (sadonosukirno makro ekonomi. hlm.15) b). Tiga tujuan utama kebijakan ekonomi pemerintah - Untuk menstabilkan kegiatan ekonomi Setiap Negara pasti mengingnkan perekonomiannya stabil yaitu suatu kedaan ekonomi dimana tidak terdapat pengangguran yang serius dan perekonomian menikmati kestabilan harga serta ekspor dan impor mengalami keseimbangan. Untuk menghindari masalah inflasi Adanya inflasi merupakan akibat dari ketidakstabilan politik dan ekonomi suatu Negara atau juga bisa karena kelebihan permintaan masyrakat serta pertmbhan penawaran uang yang berlebihan. Mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang tangguh Tujuan ini merupakan tujuan jangka panjang yang dari period eke peride lain factor – factor produksi harus bertambah dan kualitasnya meningkat. Kemudian pendidikan dan pengalaman kerja lebih terampil. (sadonosukirno makro ekonomi. hlm.22) Terangkan konsep ekonomi Tingkat partisipasi tenaga kerja Tingkat partisipasi tenaga kerja adalah perbandingan antara jumlah tenaga kerja dengan penduduk usia kerja dalam suatu perekonomian dan pada suatu waktu tertentu (dan dinyatakan dalam persen). Penduduk usia kerja di sini yaitu penduduk yang berusia 15 – 64yang tidak ingin bekerja seperti ibu rumah tangga dan mahasiswa. Jadi untuk menghitung tingkat partisipasi (angkatan kerja)/(penduduk usia kerja)x 100 (sadonosukirno makro ekonomi. hlm.22) Pendapatan nasional potensial dan pendapatan nasional sebenarnya Pendapatan nasional potensial adalah pendapatan nasional yang diciptakan apabila perekonomian mencapai tingkat kesempatan kerja penuh. Pendaptan nasional sebenarnya merupakan pendapatan nasional yang dihitung pada harga – harga pada suatu tahun tertentu yang berbeda dengan tahun dimana produksi nasionanya dihitung. (sadonosukirno makro ekonomi. hlm.28) Pengeluaran agregat Pengeluaran agregat merupakan pengeluaran atau perbelanjaan untuk membeli barang dan jasa yang akan dilakukan dalam perekonomian dalam suatu tahun tertentu. P engeluran agregat dalam perekonomian terbuka meliputi lima komponen yaitu pengeluaran rumah tangga atas barang produksi dalam negeri (Cdn), investasi (I), pengeluaran pemerintah ( G ), exspor ( X ), impor (M) (sadonosukirno makro ekonomi. hlm.209) Definisikan arti arti nilai tambah. Dengan contoh angka, terangkan bagaimana nilai tambah dwujudkan dari memperoleh bahan kentah menjadi barang jadi. Nilai tambah adalah pertambahan nilai yang wujud ke atas suatu barang sebagai akibat pemrosesan terhadap barang tersebut atau kesan dari jasa untuk menjual barang tersebut. Contoh pemotongan kayu dihutan yang akan di jadikan barang perabot. Perusahaan penebang kayu di hutan menjual kayunya sebesar Rp. 50.000 kepada perajin papan, kemudin perajin papan menjual papannya sebesar Rp. 150.000 kepada perajin barang furniture dan selanjutnya perajin furniture menjual barang furnuturenya sebesar Rp. 500.000 kepada penjual furniture di toko.kemudian toko perabot menjual ke konsumen sebesar Rp. 700.000, untuk menghitung nilai tambahny sbb: Penebang kayu = Rp. 50.000 Perngrajin papan Rp. 150.000 - Rp. 50000 = Rp. 100.000 nilai Pembuat barang furniture Rp. 500.000 - Rp.150.000 = Rp. 350.000 tambah Toko furniture Rp .700.000 - Rp. 500.000 = Rp. 200.000 (sadonosukirno makro ekonomi. hlm.43) a) terangkan sirkulasi aliran pendapatan dalam perekonomian terbuka, terangkan jenis – jenis bocoran dan suntikan dalam perekonomian terbuka Gambar sirkulasi aliran pendapatan Aliran 1 Aliran 2 Aliran 3 Aliran 9 Aliran 4 Aliran 8 Aliran 7 Aliran 6 Aliran 10 Aliran 5 Penjelasan gambar Aliran 1 adalah aliran pendapatan oleh sector perusahaan yang mewujudkan sector pendapatan ke rumah tangga dari penggunaan factor produksi. Aliran 2 adalah aliran pengurangan dari pendapatan perusahan oleh pajak keuntungan perusahaan, tetapi belum dikurangi oleh pajak pendapatan individu. Aliran 3 adalah aliran pajak pendapatan individu kepada pemerintah. Aliran 4 adalah aliran pendapatan yang digunakan untuk konsumsi kebutuhan rumah tangga. Aliran 5 adalah aliran konsumsi untuk membeli barang yang diproduksi di luar negeri. Aliran 6 adalah aliran pendapatan yang tidak digunakan untuk konsumsi yang kemudian di simpan di instansi keuangan. Aliran 7 adalah aliran pendapatan sector rumah tangga yang di simpan di bank yang kemudian dipinjam oleh penanam modal . Aliran 8 adalah aliran pendapatan untuk menambah modal perusahaan(investasi). Aliran 9 adalah aliran pengeluaran pemerintah. Aliran 10 pengeluaran oleh Negara lain hasil dari exspor. (sadonosukirno makro ekonomi. hlm.204) Jenis suntikan dan bocoran merupakan salah satu pedekatan unutk menentukan kseimbangan pendapatan dalam ekonomi terbuka. Dimana keadaan fungsi suntikan I + G + X akan berpotongan dengan fungsi bocoran S + T + M. (sadonosukirno makro ekonomi. hlm.204) b) Tunjukan syarat keseimbangan pendapatan nasional dalam perekonomian terbuka Keseimbangan pendapatan nasional dalam perekonomian terbuka akan di capai jika penawaran agregat sama dengan pengeluaran agregat dan fungsi suntikan sama dengan bocoran. (sadonosukirno makro ekonomi. hlm.209) Terangkan arti konsep berikut : Multiflier dalam ekonomi terbuka Multiflier yaitu angka yang menunjukan perbandinagan antara pertambahan prndapatan nasional dengan pertambahan pengeluaran agregat, jadi misalnya pendapatan nasional bertambah sebesar 200, sedangkan pengeluaran pemerintah yang diperlukan 100 untuk menmbah pebndpatn nasional, ma multifliernya 200/100=2 (sadonosukirno makro ekonomi. hlm.218) Neraca perdagangan adalah neraca yang menggambarkan nilai ekspor dan nilai impor barag serta perbedaan dalam suatu tahun tertentu. (sadonosukirno makro ekonomi. hlm.28) Perekonomian terbuka merupakan perekonomian suatu Negara yang mempunyai hubungan ekonomi dengan Negara lain. Artinya kegiatan ekonomi pada perekonomian ini melibatkan kegiatan ekspor dan impor. Pereokonomian terbuka juga sering disebut dengan perekonomian empat sector yaitu suatu ekonomi yang dibedakan menjadi 4 komponen yaitu rumah tangga, perusahaan, peerintah dan luar negeri. (sadonosukirno makro ekonomi. hlm.222) Hubungan antara keseimbangan pendapatan nasional dengan neraca perdagangan. Seperti kita ketahui keseimbangan pendapatan nasional suatu keadaan diamana pengeluaran agregat sama dengan penawaran agregat sedangkan pengeluaran dan penawaran suatu Negara saat ini tidak sebatas dalam negeri saja melainkan ada kegiatan ke luar negeri yang sering kita sebut ekspor dan impor. Hal ekspor impor ini di catat dalam neraca perdagangan

Selasa, 03 April 2012

Jumat, 16 Maret 2012

metodologi study islam


BAB I
PENDAHULUAN

Agama Islam sebenarnya belum sepenuhnya dipahami dan dihayati oleh seluruh umat Islam itu sendiri. Oleh karena itu dalam studi Islam harus mengubah dalam pemahaman dan penghayatan keislaman masyarakat yang beragama Islam baik itu secara khusus maupun secara umum.
Dalam hal ini, dengan adanya studi Islam ini umat Islam diharapkan dapat melahirkan suatu pemahaman yang dapat melakukan perbaikan baik itu secara intern (mencari jalan keluar dari konflik intra-agama Islam) maupun ekstern. Selain itu dengan adanya studi Islam ini diharapkan melahirkan suatu masyarakat yang siap untuk bertoleransi terhadap sesama baik itu sesama muslim maupun non-muslim.
Dalam hal ini, kelompok kami akan membahas mengenai Metode Penelitian Sejarah Studi Islam yang menggambarkan pendidikan Islam dari masa Islam periode klasik (zaman dahulu) hingga Islam periode modern (sekarang). Yang mana Pendidikan Islam ini telah ada sejak dahulu kala yang awal mulanya dilaksanakan dimasjid-masjid, namun pada zaman sekarang telah banyak lembaga-lembaga yang mendirikan pendidikan Islam baik itu berbentuk perguruan tinggi ataupun swasta. Studi Islam ini tidak hanya terdapat di negara-negara Islam saja melainkan negara-negara non-Islam pun sudah sudah banyak yang mendirikan pendidikan yang berbasis agama Islam.








BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Pendidikan Islam

Secara bahasa pendidikan dapat diartikan suatu perbuatan (hal, cara ataupun sebagainya) untuk mendidik dan berarti pula pengetahuan tentang menidik atau pemeliharaan badan, bathin dan sebagainya, Namun dalam bahasa Arab, pakar pendidikan seperti Ahmad Fu’ad AL-Ahwani dan Muhammad Munir Mursyi’ umumnya menggunakan kata tarbiyah untuk mengartikan pendidikan. Dalam penggunaan kata tarbiyah ini ternyata menuai kontropersi, seperti yang dinyatakan oleh Muhammad  AL-Naquib AL-Attas yang dalam bukunya yang berjudul Konsep pendidikan islam. Dalam hal ini, ia mengatakan bahwa tarbiyah dalam konotasinya yang sekarang, merupakan istilah yang relative baru, yang bisa dikatakan telah dibuat oleh orang – orang yang mempunyai pemikiran modernis.

Kemudian pada bagian lain Al-Attas mengatakan mereka yang membuat dan mendukung  istilah tarbiyah untuk maksud pendidikan pada hakikatnya mencerminkan konsep barat tentang pendidikan. Mengingat istilah tarbiyah tidak sebagaimana mereka nyatakan adalah suatu terjemahan yang jelas dari istilah education menurut artian barat. Meskipun para penganjur penggunaan istilah tarbiyah terus membela istilah itu yang menurut mereka dikembangkan dari Al-Qur’an. Namun untuk menguatkan pendapatnya Muhammad Al-Naquib mengajukan argumentasi sebagai berikut:
Yang pertama:
Istilah tarbiyah yang di pahami dalam pengertian pendidikan, sebagaimana pengertian di masa kini, tidak bisa ditemukan dalam leksikon – leksikon bahasa Arab Besar, yang beberapa diantaranya telah kami sebutkan dalam pembahasan awal. Ibnu Manzhur memang merekam bentuk tarbiyah bersama dengan beberapa bentuk lain yang dari akar raba dan rabba, sebagaimana diriwayatkan oleh asma’I yang mengatakan bahwa istilah – istilah tersebut memuat makna yang sama. Mengenai makna al-jahuri mengatakan bahwa tarbiyah dan beberapa bentuk lain yang disebutkan oleh al-asma’I berarti member makan, memelihara, mengasuh. Makna ini mengacu pada kepada segala sesuatu yang tumbuh seperti anak – anak, tanaman dan sebagainya. Kemudian lebih lanjut AL-Attas mengatakan bahwa tarbiyah berarti mengasuh, memelihara, membuat menjadikan bertambah dalam pertumbuhan, membesarkan, memproduksi hasil-hasil yang sudah matang dan menjinakan. Penerapannya pada bahasa arab bukan hanya terbatas pada manusia saja dan medan – medan semantiknya meluas kepada spesies – spesies lain misalnya untuk mineral, tanaman dan hewan.orang bisa mengacu pada peternakan sapi, peternakan hewan, peternakan ayam, peternakan ikan serta perkebunan, masing – masing sebagai bentuk tarbiyah.[1]
Sedangkan pendidikan dalam islam adalah sesuatu yang khusus hanya untuk manusia dengan mengacu pada kaidah penerapan secara istilah- istilah tersebut. Kemudian istilah pendidikan islam yang diajukan AL-Attas adalah harus dibangun dari berbagai istilah yang secara substansial yang mengacu kepada pemberian pengetahuan, pengalaman, kepribadian dan sebagainya.[2]
 Selain itu pendidikan islam juga harus dari perpaduan istilah ‘ilm atau ‘allama( ilmu atau pengajaran, ‘adl(keadilan), ‘amal(tindakan), haqq(kebenaran atau ketepatan hubungan denga yang benar dengan yang nyata, nuthq(nalar), nafs(jiwa),qalb(hati). ‘aql(pikiran atau intelektual), maratib dan darajat (tatanan hirarkis), ayat (tanda-tanda dan symbol), tafsir dan ta’wil (penjelasan dan penerangan), yang secara keseluruhan istilah – istilah tersebut terkandaung dalam istilah adab.
Dari berbagai istilah yang dipadukan itu, kemudian dapat diartikan bahwa pendidikan itu adalah pengenalan dan pengakuan yang secara berangsur – angsur ditanamkan di dalam diri manusia, tentang tempat – tempat yang tepat dari segala sesuatu di dalam tatanan penciptaan yang sedemikian rupa. Sehingga membimbing kearah pengenalan dan pengakuan tempat tuhan yang tepat di dalam tatanan wujud dan kepriadaan.[3]
Kedua :
Bahwa makna dasar istilah tarbiyah tentunya berpuncak pada otoritasal-qur’an itu sendiri, tidak secara alami mengandung unsuur – unsure esensi pengetahuan,intelgensi dan kebijakan lainnya, yang pada hakikatnya merupakan unsure – unsure pendidikan sebenrnya[4]
 Dalam argumennya ini Naquib AL-Attas sepertinya ingin lebih spesifikasi dalam menggunakan istilah tersebut, disamping itu pakar – pakar yang lain yang menggunakan istlah tarbiyah sebagai arti pendidikan memiliki pula argumentasi yang kuat. Seperti Kurshid Ahmad berpendapat bahwa education ( pendidikan) berasal dari bahasa latin to ex (out) yang berarti keluar, dan ducare duc yang berarti mengatur, memimpin mengerahkan (to lead). Dengan demikian secara harfiyah pendidikan berarti mengumpulkan, menyampaikan informasi serta menyalurkan bakat yang pada dasarnya arti pendidikan ini berhubungan dengan konsep penyampaian informasi dan pengembangan bakat yang tersembunyi.
Abdurrahman An-Nahlwi merupakan salah satu yang setuju pula dengan penggunaan kata terbiyah untuk arti pendidikan. Dalam argumennya ia mengatakan,
”jika kita merujuk pada kamus bahas arab, kita akan menemukan tiga akar kata untuk istilah tarbiyah. Pertama raba yarbu yang artinya bertambah dan berkembang. Hal ini sejalan dengan firman allah yang artinya dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia bertambah pada harta manusia, maka riba itu tidak menambah di sisi allah. Kemudian rabiya yarba yang dibandingkan dengan khafiya yakhfa yang berarti tumbuh dang berkembang. Selanjutnya rabba-yarubbu yang dibandingkan dengan madda yamuddu yang artinya memperbaiki mengurusi kepentingan, mengatur, menjaga dan memperhatikan.”[5]
Oleh karena itu penggunaan kata tarbiyah untuk arti pendidikan merupakan pengertian yang sifatnya ijtihad. Dengan demikian tidak ada salahnya penggunaan kata tarbiyah untuk arti pendidikan yang umum. Namun jika kita menghendaki pengertian pendidikan dari segi istilah maka dapat merujuk pada berbagai sumber yang telah diberikan para pakar pendidikan. Seperti dalam undang – undang tentang system pendidikan Nasional (UU.RI NO.20 Th.1989) yang menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar untk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang.
Kemudian menurut Bapak Pendidikan Nasional, Ki Hajar Dewantara, mengatakan bahwa pendidikan berarti daya upaya untuk memajukan pertumbuhan budi pekerti (kekuatan bathin dan karakter), pikiran (intellect) yang tumbuh anak antara satu dengan yang lainnya saling berhubungan agar dapat memajukan kesempurnaan hidup yakin kehiduan dan penghidupan anak – anak yang di didik selaras dengan dunianya.[6]
Dengan demikian pendidikan bisa kita artikan suatu usaha membimbing serta membina sekaligus bertanggungjawab untuk mengembangkan intelektuan anak kearah kedewasaan sehingga dapat melakukan perannya dalam kehidupan secara fungsional dan optimal. Sedangkan pengertian islam mennurut bahasa berasal dari bahasa arab yaitu aslama, yuslima aslaman yang artinya berserah diri, patuh dan tunduk. Kata aslama itu sendiri bermula dari kata salima yang berarti selamat. Jadi pendidikan islam dapat diartikan sebagai sebuah proses dalam membentuk manusia – manusia muslim agar mampu mengembangkan potensi yang dimilikinya untuk mewujudkan dan merealisasikan tugas dan fungsinya sebagai khalifah di bumi berdasarkan pada ajaran al-Qur’an dan Hadist.
Sedangkan mmenurut DR. Armai Arief, seperti dalam bukunya Ipengantar ilmu dan metodologi pendidikan islam, ia menyatakan pendidikan islam yaitu sebuah proses yang dilakukan untuk manciptakan manusia – manusia seutuhnya, beriman dan bertakwa serta mampu mewujudkan exsistensinya sebagai khalifah allah dimuka bumi yang berdasarkan pada ajaran al-qur’an dan sunnah.[7]
B.     Aspek – aspek Pendidikan Islam

Seperti pendidikan pada umunya pendidikan islam juga memiliki berbagai aspek yang tercakup di dalamnya. Aspek – aspek tersebut dapat dilihat dari cakupan materi didiknya, filsafatnya,sejarahnya, kelembaganya sistemnya dan dari segi kedudukannya sebagai ilmu. Dari segi aspek materi didikannya, pendidikan islam sekurang – kurangnya mencangkup pendidikan fisik, akal, agama (akidah dan syari’ah), akhlak, kejiwaan, rasa keindahan dan sosial kemasyarakatan.

1.      Aspek Materi
Berbagai macam aspek materi tersebut dapat dilihat dalam AL-Qur’an dan Al-Sunnah serta pendapat para ulama. Ada pula pendapat lain yang menyatakan bahwa materi penddikan islam itu pada prinsipnya ada dua yaitu materi didikan yang mengenai masalah dunia dan materi didikan yang mengenai atau berkenaan dengan maslah akhirat. Agar materi yang diberikan bermanfaat bagi kehidupan anak didik, hendaknya materi harus disesuikan dengan tuntunan Zaman, kesempurnaan jiwa anak didik tanpa melupakan esensi dari ajaran islam itu sendiri. Maksudnya setiap keilmuan atau materi yang diberikan tidak hanya disesuaikan dengan pembentukan seorang calon ulama tetapi juga harus melihat lembaga yang menampung lulusannya.
Relevansi prinsip yang seperti ini agaknya terhambat. Seharusnya pola pendidikan dan pola pikir serta prisip pendidikan yang seperti ini harus segera di modifkasi serta di integrasikan denga kondisi umat pada zaman sekarang, agar lulusan yang dihasilkan tepat dan benar – benar dibutuhkan masyarakat yang akhirya bisa membantu mslah ekonomi untuk dirinya, Hal ini berdasarkan anjuran ajaran islam yang mengajarkan kebagaiaan hidup di dunia dan akhirat.

2.      Aspek Tujuan
Selanjutnya aspek tujuan yang biasanya dikaitkan erat dengan pengembangan kurikulum dalam artian untuk mencapai suatu efektifitas. Maksudnya jika semakin banyak tujuan yang akan dicapai, akan mendorong efektivias yang akan dilaksanakan. Sebagai suatu rancangan, tentu aa rancangan yang dapat dicapai. Di samping itu tujuan yang akan dicapai harus jelas dan memang benar – benar sesuai dengan segala komponen yang berpengaruh terhadap pendidikan itu sendiri. Jangan sampai apa yang diajarkan dan proses pelaksanaannya sangat berbeda dengan tujuan yag diharapkan.

3.      Aspek Lembaga

Kemudian aspek lembaga  yang merupakan pihak yang mengelola suatu pendidikan, namun banyak orang berasumsi bahwa mengelola pendidikan agama tidak perlu mendapatkan perhatian dan penanganan khusus. Hal ini karena outputnya kurang dapat diandalkan untuk berkomptensi di masyarakat jika dibandingkan dengan output lembaga pendidikan lain. Secara administrative lembaga pendidikan islamyang benar – benar menerapkan manjemen pendidikan dengan baik sangat jarang sekali. Salah satu hal yang berkaitan dengan lembaga pendidikan adalah lingkungan pendidikan yang menjadi salah satu sarana sesorang anak dapat mendapatkan pendidikan yang baik.

4.      Aspek Sejarah

Selanjutnya dilihat dari segi sejarahnya atau periodenya, pendidikan islam terbagi sebagai berikut:
a)      Periode pembinaan islam yang berlangsung pada zaman nabi Muhammad SAW. masa ini berlangsug sejak nabi Muhammad SAW menerima wahyu dan menerima pengangkatannya sebagai rasul, Sampai dengan lengkap dan sempurnanya ajaran islam menjadi warisan budaya umat islam. Masa ini berlangsung kurang lebih selama 23 tahun, yaitu bermula ketika nabi Muhammad SAW menerima wahyu pertama kali pada tangal 17 bulan Ramadhan sebelum HIjriyah yang bertepatan dengan tanggal 6 agustus 610 M, sampai dengan wafatnya rasulallah SAW yaitu pada tangga 12 Rabi’ul Awwal, tahun 11 hijriyah yang bertepatan dengan 8 juni 832 M.

Nabi Muhammad Rasulullah SAW diberikan wahyu (AL-Qur’an) sebagai petunjuk dan pengajaran kepada seluruh umat manusia untuk mengabdi kepada allah SWT, sehingga pendidikan dan mengajarkan yang menitikberatkan kepada nilai keagamaan dan akhlak serta menganjurkan manusia menggunakan akal pikirannya memperhatikan kejadian makhluk hidup dan lingkungannya. Nabi Muhammad SAW ketika memberikan penjelasan tentang Al-Qur’an kepada sahabat dengan cara langsung karena nabi Muhammad tidak bisa membaca dan tidak bisa menulis.

Kemudian para sahabatpun mengahafalnya dengan bimbingan rasulullah, selain itu para sahabat yang pandai menulis juga diminta untuk menulis wahyu – wahyu itu pada media kayu, batu, kulit,kain dan sebagainya. “During the prophet's lifetime, paper was yet to be known in arabia continents, although it had been found and used in china. due to his illiteracy, once the prophet received a revelation from god Through Angel Gabriel, he would convey it right away to his companionsthen memorized in under a guidance of the prophet. those companions who were also able to wraite, were also asked to record it o writing media such as woods, stones,clothes.leather etc”[8]

Kemudian dalam menyiarkan pendidikan agama islam rasulallah SAW. berpidato di depan khalayak ramai sambil membacakan ayat – ayat Al-Qur’an yang berisi petunjuk peribadahan kepada allah swt, dalam hal ii rasulallah menggunakan metode ceramah. Disamping itu rasulallah SAW juga manganjurkan kepada laki – laki dan perempuan untuk belajar guna memberantas buta huruf atau kestidak tahuan. Sebagaimana sebuah hadist yang artinya “menuntut ilmu adalah wajib bagi pri dan wanita muslim ( HR. Bukhari Muslim)[9]

b)      Periode pertumbuhan pendidikan islam yang berlangsung sejak zaman nabi Muahammad SAW wafat sampai masa akhir Bani Ummayah yang diiringi dengan erkembangan ilmu – ilmu Naqliyah, pada masa perkembangan dan pertumbuhanya itu, pendidikan islam mempunyai dua sasaran. Pertama, yaitu generasi muda sebagai generasi penerus dan masyarakat bangsa lain yang belum pernah mendapatkan ajaran islam, dan kedua adalah penyampaian ajaran islam dan usaha internelisasi dalam masyarakat bangsa yang baru menerima yang di dalam islam lazim disebut dakwah islam. Pada masa ini pendidikan Islam sekolah masih di masjid-masjid dan rumah-rumah dengan ciri hafalan namun sudah dikenalkan logika
c)      Periode kejayaan ( puncak perkembangan) pendidikan islam, yang berlangsung sejak permualaan daulah Abbasyiah samapai dengan jatuhnya Baghdad, yang diwarnai dengan perkembangan ilmu aqliyah dan timbulnya madrasah yang kemudian memuncaknya kebudayaan islam. Sekolah-sekolah didirikan di kota-kota dan mulai menempati gedung-gedung besar dan mulai bergeser dari matakuliah yang bersifat spiritual ke matakuliah yang bersifat intelektual, ilmu alam dan ilmu sosial. Berdirinya sistem madrasah justru menjadi titik balik kejayaan. Sebab madrasah dibiayai dan diprakarsai negara. Kemudian madrasah menjadi alat penguasa untuk mempertahankan doktrin-doktrin terutama oleh kerajaan Fatimah di Kairo. Dan ada beberapa kota yang menjadi pusat kajian Islam di zamannya, yakni Nisyapur, Baghdad, Kairo, Damaskus, dan Jerussalem. Ada empat perguruan tinggi tertua di dunia Muslim yakni: (1) Nizhamiyah di Baghdad, (2) al-Azhar di Kairo Mesir, (3) Cordova, dan (4) Kairwan Amir Nizam al-Muluk di Maroko
d)     Periode kemunduran pendidikan islam yaitu sejak jatuhnya Baghdad sampai jatuhnya mesir ke tangan napoleon, yang di tandai dengan runtungnya sendi  sendi kebudayaan islam dan berpindahnya pusat –pusat pengembangan kedunia barat.
Penyebab utama kemunduran dunia muslim khususnya di bidang ilmu pengetahuan adalah terpecahnya kekuatan politik yang digoyang oleh tentara bayaran Turki. Kemudian dalam kondisi demikian datang musuh dengan membawa bendera perang salib. Baghdad sebagai pusat ilmu pengetahuan ketika itu dihancurkan Hulaghu Khan 1258 M. Pusat-pusat studi termasuk yang dihancurkan Hulaghu.
e)      Periode pembaharuan pendidikan islam yang berlangsung semenjak pendudukan mesir oleh napoleon sampai masa kini, yang di tandai dengan gejala – gejala kebangkitan kembali umat dan budaya islam.
Selain kita mengetahui sejarah perkembangan studi islam di timur kita juga perlu mengetahui bagaimana perkembangan di dunia barat. Pendidikan islam di dunia Barat (Eropa) dapat dikelompokkan menjadi dua fase, yakni: (1) di masa kejayaan Islam (abad ke 8 M) kalau melihat Spanyol adalah abad 13 M, dan (2) di masa renaissance / runtuhnya muslim, dimana Barat yang berjaya (selama abad ke 16 M) sampai sekarang.
Fase Kejayaan Muslim
Seperti terungkap ketika membahas sejarah perkembangan studi Islam di dunia Muslim, bahwa kontak pertama antara dunia Barat dengan dunia muslim adalah lewat kontak perguruan tinggi. Bahwa sejumlah ilmuan dan tokoh-tokoh barat datang di perguruan tinggi muslim untuk memperdalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Di dunia Islam belahan timur, perguruan tinggi tersebut berkedudukan di Baghdad dan di Kairo, sementara di belahan barat ada di Cordova.
Bentuk lain dari kontak dunia muslim dengan dunia barat pada fase pertama adalah penyalinan manuskrip-manuskrip ke dalam bahasa latin sejak abad ke-13 M hingga bangkitnya zaman kebangunan (renaissance) di Eropa pada abad ke-14.
Berkat penyalinan karya-karya ilmiah dari manuskrip-manuskrip Arab itu, terbukalah jalan bagi perkembangan cabang-cabang ilmiah tersebut di Barat. Apalagi sesudah aliran empirisme yang dikumandangkan oleh Francis Bacon menguasai alam pikiran di Barat dan berkembangnya observasi dan eksperimen.
Setelah ilmu-ilmu yang dahulunya dikembangkan muslim masuk ke Eropa dan dikembangkan oleh sarjana-sarjana Barat, dirasakan banyak tidak sejalan dengan Islam. Misalkan dirasakan dirasuki oleh paham sekuler dan sejenisnya. Karena itu, beberapa ilmuan melakukan usaha pembersihan.
Fase Renaissance / Runtuhnya Muslim
Uraian berikut adalah gambaran kontak muslim dengan dunia barat pada periode kedua yang berlangsung selama abad renaissance. Selama abad renaissance Eropa menguasai dunia untuk mencari mata dagangan, komersial, dan penyebaran agama.
Kedatangan muslim fase kedua ke dunia barat, khususnya eropa barat dilatar belakangi oleh dua alasan pokok, yakni: (1) alasan politik dan (2) alasan ekonomi. Alasan politik adalah kesepakatan kedua negara, yang satu sebagai bekas penjajah, sementara yang satunya sebagai bekas jajahan. Misalnya Perancis mempunyai kesepakatan dengan negara bekas jajahannya, bahwa penduduk bekas jajahannya boleh masuk ke Perancis tanpa pembatasan. Maka berdatanglah muslim dari Afrika Barat dan Afrika Utara, khuusnya dari Algeria ke Perancis. Adapun alasan ekonomi adalah untuk mencukupi tenaga buruh yang dibutuhkan negara-negara Eropa Barat.
 Untuk menutupi kebutuhan itu Belgia, Jerman, Belanda merekrut buruh dari Turki, Maroko, dan beberapa negara Timur Tengah lainnya, sementara Inggris mendatangkan dari negara-negara bekas jajahannya. Adapun kategori Muslim yang ada di Eropa Barat ada dua, yakni pendatang (migran) dan penduduk asli.
Kemudian dilihat dari segi kelembagaannya pendidikan islam mengenal adanya pendidikan yang dilaksanakan dirumah, masjid, pesantren dan madrasah dengan berbagai corak dan pendekatanya. Lembaga – lembaga islam inidapat dibagi lagi sesuai dengan periodesasinya, yaitu lembaga pendidikan pada zaman Rasulullah SAW, lembaga pendidikan pada masa Khhulafaur Rasyidin, lembaga pendiikan di zaman Umayyah, dan lembaga pendidikan di Zaman Abbasyiah dan Andalusia.

C.    Model Penelitian Studi Islam
Dilihat dari segi objeknya, studi islam dibagi menjadi tiga bagian yang diantaranya adalah: Pertama, Pengetahuan ilmu, yaitu pengetahuan mengenai hal-hal yang empiris melalui metode penelitian ilmiah. Kebenaran dan kesalahannya dapat diukur dengan logis dan empiris. Kedua, Pengetahuan filsafat, yaitu pengetahuan yang objeknya bersifat abstrak logis, metode penelitiannya dari akal pikiran (logika). Kebenaran dan kesalahannya dapat diukur dengan logika. Ketiga, Pengetahuan mistik, yaitu pengetahuan yang objeknya abstrak dan supra logis (tidak bersifat empiris, metode penelitiannya melalui supra rasional. Kebenaran dan kesalahannya dapat diukur dengan keyakinan dan terkadang empiris. Untuk mengetahui penelitian dari poin ketiga ini, kita dapat dirasakan melalui pengetahuan batin atau cara-cara yang lainnya.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka pengetahuan filsafat dan tasawuf merupakan bukan ilmu karena kedua pengetahuan tersebut tidak bersifat empiris dan juga tidak memiliki cirri-ciri ilmiah. Dalam hal ini, studi Islam cakupannya ialah masalah-masalah yang objeknya bersifat logis dan empiris tentang pendidikan.[10]
Dengan demikian, metode penelitian studi islam ini mencakup pengetahuan filsafat studi Islam, pengetahuan mistik studi Islam, dan ilmu studi Islam. Dalam hal ini kajian yang berdasarkan logika (filsafat) dan keyakinan (mistik) telah banyak dipakai oleh para ulama Islam, salah satunya: Mohammad Al-Toumy Al-Syaibani yang karyanya berjudul Falsafah al-Tarbiyah al-Islamiyah yang diterjemahkan oleh Hasan Langgulung dengan judul falsafah Pendidikan Islam yang diterbitkan oleh Bulan Bintang, Jakarta, 1979.
Sementara itu, dalam pengetahuan mistik dilakukan oleh Al-Ghazali yang karyanya berjudul Ihya’ Ulum al-Din yang kemudian diteliti oleh Fathiyah Hasan Fahmi dalam bukunya yang berjudul Sistem Pendidikan versi al-Ghazali, yang diterjemahkan oleh Fathur Rahman May dan Syamsuddin Asyrafani dari judul al-Madzhabut Tarbawi ‘ind al-Gkazali, diterbitkan oleh al-Ma’arif, Bandung: 1986.
Dari penelitian studi Islam (sains yang empiris), maka mucul teori-teori selanjutnya yang disesuaikan dengan ajaran islam. Dalam pengembangan Ilmu studi Islam  tidak hanya mencakup bagaimana cara pengembangan filsafat studi Islam dan manual studi islam saja, melainkan berdasarkan teori studi Islam pada masa pra-natal, teori studi Islam bagi anak di rumah tangga, teori studi Islam bagi remaja di rumah tangga dan lain sebagainya (menurut Ahmad Tafsir). Selain itu, teori studi Islam dimasyarakat pun banyak bentuknya, misalnya penelitian tentang teori di pesantren biasa, teori studi untuk di pesantren kilat, di majelis ta’lim, khutbah, kursus-kursus dan sebagainya.[11] 
Penelitian Ilmu Studi diatas dapat diarahkan pada aspek-aspek yang terkandung didalamnya, misalnya penelitian terhadap problematika yang dihadapi guru, penelitian cara memperbaiki tingkah laku guru dalam mengajar, dan penelitian terhadap peranan kepala sekolah dalam memperlancar pembaharuan pendidikan.
Dalam hal ini, ada beberapa model penelitian mengenai Studi Islam  yang akan dijelaskan dibawah ini, yaitu sebagai berikut:
1.      Model Penelitian tentang Problematika Guru
Dalam penelitian iniyang perlu dilakukan dalam penelitian problematika guru yaitu dengan cara pengumpulan data yang dilakukan oleh bagian Himpunan Pendidikan Nasional Penelitian (National Education Association) melalui survey para guru (opinion survey for teacher).
Dengan kata lain, metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan penelitian survey, yaitu melalui pengumpulan data-data dilapangan melalui kuesioner yang sampelnya mewakili tingkat nasional serta objek yang ditelitinya adalah probem-problem yang dihadapi oleh para guru.
Dari penelitian diatas, hasil  yang diperoleh yaitu ada 5 faktor yang mendasari problemtika para guru, yang diantaranya:
a.       Sedikitnya waktu untuk istirahat dan untuk persiapan pada waktu dinas disekolah
b.      Ukuran kelas yang terlalu besar
c.       Kurangnya bantua  administrative
d.      Gaji yang kurang memadai
e.       Kurangnya bantuan kesejahteraan

2.      Model penelitian tentang Lembaga Pendidikan Islam
Menurut Karel A. Steenbrink metode yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu melalui pengamatan (observasi). Sedangkan objek pengamatannya adalah pesantren-pesantren yang ada di pulau Jawa dan Sumatera yang memakan waktu cukup lama yaitu selama 8 bulan.[12]
Selain itu, Karel melakukan analisis kembali dan membandingkannya antara Malaysia dan Indonesia. Beliau mengatakan pesantren-pesantren di Indonesia memberikan pendidikan islam sesuai dengan zamannya, sedangkan di Malaysia memberikan pendidikannya kurang bisa menyesuaikannya dengan zaman yang sekarang. Hal seperti inilah yang menjadi perbedaan dalam dibidang pendidikan yang mamiliki corak yang khas antara Malaysia dan Indonesia.
Selain itu, Karel mengatakan bahwa sejak permulaan tahun 1970-an organisasi Islam melepaskan diri dari politik dan partai karena lebih mementingkan cita asli sebagai organisasi Islam yang bergerak dibidang dakwah dan pendidikan Islam.
Dapat kita simpulkan dari penelitian diatas bahwa analisis tersebut diambil dari data-data sejarah dan keadaan-keadaan dalam dunia pesantren diberbagai daerah.

3.      Model Penelitian Kultur Pendidikan Islam
Model penelitian ini mengambil objek kajiannya mengenai kultur pendidikan di pesantren yang dilakukan oleh Mastuhu dan zamakhsyari Dhofir.
a.       Model Penelitian Mastuhu
Penelitian dengan model yang dilakukan Mastuhu pada saat menulis unuk program Doktornya. Penelitian  ini berjudulkan Dinamika Sisem Pendidikan Pesantren yang diterbitkan oleh Indonesian Netherlands Cooperation in Islamic Studiespada tahun 1994.
Dalam penelitian tersebut, mastuhu mengatakan bahwa Islam di Indonesia ini perannya tidak mampu memberikan penjelasan mengenai pedoman bagi pemeluk agama Islam untuk berpartisiasi dalam pembangunan nasional. Untuk mencapai itu semua, mastuhu berpendapat bahwa harus adanya perubahan dalam pemikiran islam, yaitu dengan memahami dan mendalami ajaran Islam sesuai dengan realitas sosial. Khususnya dalam pesantren yang menjadi pusat studi pembaharuan pemikiran dalam Islam.[13]
Dilihat dari segi metodenya, penelitian ini menggunakan metode yang mendasar pada analisis data yang fakta pada setiap pesantren. Hal ini menunjukan bahwa penelitian ini memiliki wawasan, pengalaman, keterampilan.
b.      Model Penelitian Zamakhsyari Dhofir
Model penelitian yang dilakukan oleh Zamakhsyari Dhofir ini masih tetap disekitara pesantren. Penelitian yang dilakukannya ini berjudul Tradisi Pesantren Studi tentang Pandangan Hidup Kyai yang diterbitkan oleh LP3ES pada tahun 1982.
Model penelitian yang dilakukan oleh Zamakhsyari Dhofir menggunakan metode survey, pengamatan, wawancara, dan studi dokumentasi di lapangan yang dilakukan pada pesantren di Jawa tengah dan Jawa Timur yang menjadi wakil dari setiap pesantren. Dalam hal ini, pembahasannya bersifat deskriptif, sedangkan analisisnya menggunakan pendekatan sosiologi.
D.    Pertumbuhan Studi Islam di Dunia
Pendidikan Islam pada zaman awal dilakukan pada masjid-masjid. Mahmud Yunus mengemukakan bahwa pusat-pusat stui Islam klasik yaitu di Mekah dan Madinah (Hijaz), Basrah dan Kufah (Irak), Damaskus dan Palestina (Syam) dan Fistat (Mesir).[14]
Pada zaman kejayaan Islam, studi Islam dipusatkan pada Ibukota Negara yaitu Bagdad.  Di Istana Dinasti Bani Abbas pada zaman al-Makmun (813-833), putra Harun al-Rasyid, mendirikan lembaga pendidikan Bait al-Hikmah. Selain itu, Nizham al-Muluk juga mendirikan sebuah lembaga pendidikan yang bernama Madrasah Nizhamiah. Disamping itu, di Eropa yang dipusatkan pada kota Spanyol yang mendirikan sebuah lembaga pendidikan yang bernama Universitas Cordova yang didirkan oleh Abd al-Rahman III (Umayah).[15]
Studi Islam pada zaman sekarang telah berkembang dan hampir seluruh negara di dunia, baik itu negara Islam maupun bukan negara Islam. Di dunia Islam terdapat pusat-pusat studi Islam, seperti Universitas al-Azhar di Mesir, Universitas Ummul Qura di Arab Saudi, Universitas Teheran di Teheran. Pada Universitas Teheran ini, studi Islam dilakukan dalam satu fakultas yang disebut dengan Kulliyat Ilahiyyat (Fakultas Agama). Selain itu ada juga Universitas Damaskus (Siria), dalam universitas ini studi Islam dilakukan dalam satu fakultas yang disebut dengan Kulliyat al-Syari’ah (Fakultas  Syari’ah) yang didalamnya terdapat program studi ushuluddin, tasawuf dan lain-lain.
Perkembangan studi Islam di Indonesia dapat digambarkan demikian. Bahwa lembaga / sistem pendidikan islam di Indonesia mulai dari sistem pendidikan langgar, kemudian sistem pesantren, kemudian berlanjut dengan sistem pendidikan di kerajaan-kerajaan Islam, akhirnya muncul sistem kelas. Maksud pendidikan dengan sistem langgar adalah pendidikan yang dijalankan di langgar, surau, masjid atau di rumah guru. Kurikulumnya pun bersifat elementer, yakni mempelajari abjad huruf arab.
 Dengan sistem ini dikelola oleh ‘alim, mudin, lebai. Mereka ini umumnya berfungsi sebagai guru agama atau sekaligus menjadi tukang baca do’a. pengajaran dengan sistem langgar ini dilakukan dengan dua cara. Pertama, dengan sorongan, yakni seorang murid berhadapan secara langsung dengan guru dan bersifat perorangan. Kedua, adalah dengan cara halaqah, yakni guru dikelilingi oleh murid-murid.
Adapun sistem pendidikan di pesantren, dimana seorang kyai mengajari santri dengan sarana masjid sebagai tempat pengajaran / pendidikan dan didukung oleh pondok sebagai tempat tinggal santri. Di pesantren juga berjalan dua cara yakni sorongan dan halaqah. Hanya saja sorongan di pesantren biasanya dengan cara si santri yang membaca kitab sementara kyai mendengar sekaligus mengoreksi jika ada kesalahan.
Sistem pengajaran berikutnya adalah pendidikan dikerajaan-kerajaan Islam, yang dimulai dari kerajaan Samudera Pasai di Aceh. Adapun materi yang diajarkan di majlis ta’limdan halaqah di kerajaan pasai adalah fiqh mazhab al-Syafi’i. Pada akhir abad ke 19 perkembangan pendidikan Islam di Indonesia mulai lahir sekolah model Belanda: sekolah Eropa, sekolah Vernahuler. Sekolah khusus bagi ningrat Belanda, sekolah Vernahuler khusus bagi warga negara Belanda.
 Di samping itu ada sekolah pribumi yang mempunyai sistem yang sama dengan sekolah-sekolah Belanda tersebut, seperti sekolah Taman Siswa. Kemudian dasawarsa kedua abad ke 20 muncul madrasah-madrasah dan sekolah-sekolah model Belanda oleh organisasi Islam seperti Muhammadiyah, NU, Jama’at al-Khair, dan lain-lain. Pada level perguruan tinggi dapat digambarkan bahwa berdirinya perguruan tinggi Islam tidak dapat dilepaskan dari adanya keinginan umat Islam Indonesia untuk memiliki lembaga pendidikan tinggi Islam sejak zaman kolonial.
Pada bulan April 1945 diadakan pertemuan antara berbagai tokoh organisasi Islam, ulama, dan cendekiawan. Setelah persiaapan cukup, pada tanggal 8 Juli 1945 atau tanggal 27 Rajab 1364 H bertepatan dengan Isra’ dan Mi’raj diadakan acara pembukaan resmi Sekolah Tinggi Islam (STI) di Jakarta. Dari sinilah sekarang kita mengenal UII, IAIN, UIN, STAIN dsb. Yang bermula 14 Institut dan 39 Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN). Selain itu ada juga perguruan tinggi swasta yang khusus menyelanggarakan pendidikan tinggi Islam yang salah satu bagian studinya, seperti Fakultas Agama di Universitas Muhammadiyah di Jakarta dan Universitas Islam Bandung (UNISBA).

Studi Islam di negara-negara non-Islam yaitu diantaranya di negara India tepatnya di Aligarch University, studi Islam dibagi menjadi dua: Fakultas Ushuluddin yang di dalamnya terdapat jurusan Mazhab Ahli Sunnahdan jurusan Mazhab Syiah yang mengkaji Islam sebagai doktrin. Sedangkan Fakultas Humaniora dalam jurusan Islamic Studies yang mengkaji Islam dari segi aspeknya.
Di Chicago, kajian Islam diselenggarakan  di Chicago University, studi ini berada di bawah pusat studi Timur Tengah dan Jurusan Bahasa, dan Kebudayaan Timur dekat . pada lembaga ini, kajian Islam lebih mengutamakan kajian tentang pemikiran Islam, bahasa Arab, naskah-naskah klasik, dan bahasa bahasa Islam non-Arab.
Sedangkan di Amerika, studi-studi Islam pada umumnya mengutamakan studi sejarah Islam, bahasa-bahasa Islam selain bahasa Arab, sastra dan ilmu-ilmu sosial. Studi Islam di Amerika berada dibawah naungan Pusat Studi Timur Tengah.[16]   

E.     Tujuan Pendidikan Islam
Secara umum, tujuan pendidikan islam terbagi kepada beberapa macam :
1.      Tujuan umum
Tujuan umum adalah tujuan yang akan dicapai dengan semua kegiatan pendidikan baik dengan pengajaran ataupun dengan cara yang lain.
2.      Tujuan sementara
Tujuan sementara adalah tujuan yang akan dicapai setelah anak didik diberi pengalaman tertentu yag direncanakan dalam sebuah kurikulum
3.      Tujuan akhir
Tujuan akhir adalah tujua yang dikendaki agar peserta didik menjadi manusia – manusia sempurna setelah ia menghabisi sisa umurnya
4.      Tujuan oprasional
Tujuan oprasional adalah tujuan praktis yang akan dicapai dengan sejumlah kegiatan pendidikan tertentu.
Namun menurut Abdurrahman Saleh Abdullah, ia mengatakan pendidikan islam bertujuan untuk membentuk kepribadian sebagai khalifah Allah SWT, sekurang – kurangya mempersiapkan ke jalan yang mengacu kepada tujuan akhirat[17]
















BAB III
Kesimpulan

Pendidikan islam adalah suatu usaha membimbing serta membina sekaligus bertanggungjawab untuk mengembangkan intelektual anak ke arah kedewasaan sehingga dapat melakukan perannya dalam kehidupan secara fungsional dan optimal. Pendidikan islam bertujuan untuk membentuk kepribadian sebagai khalifah Allah SWT, sekurang – kurangnya mempersiapkan ke jalan yang mengacu kepada tujuan akhirat. Pendidikan studi islam juga pernah berkembang berjaya tak hanya di dunia timur tapi di barat juga

















Daftar Pustaka

Abd. Hakim, Atang, MA, Drs dan Mubarok, Jaih, Dr. 2000. Metodologi Studi Islam. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Abuddin. Nata,2009. Metodologi studi islam. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persadap
Arief. Armai. 2002. Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam. Jakarta: CiputatPers
Power. David. 1986. Studies  in Qur’an and Hadith. London: University of californi perss
Al-Qara Daghi. Muhieddin.ali. 1997. The Islamic Creed. Marocco:ISECO


[1] Natta abuddin,metodologi study islam,hlm. 335
[2] Ibid.,hlm. 336
[3] Ibid,. hlm. 337
[4] Syed.muhammad al-naqa’ib al-attas, konsep pendidikan dalam islam hlmn 65
[5] Natta abuddin,metodologi study islam,hlm. 337
[6] Ibid,. hlm. 338

[7] Armai Arief, pengantar ilmu pendidikan dan metodologi pendidikan islam.hlm.16
[8] Understanding the Qur’n. iwan sudrajat.hlm 3
[9] Lihat, Armai arif, pengantar ilmu dan metodologi pendidikan islam ( Jakarta,Ciputat Pers,2002).hlm42
[10] Ahmad Tafsir, Peta penelitian Pendidikan Islam, dalam Ahmad Tafsir (ed.),  Epistemologi untuk Ilmu Pendidikan Islam, (Bandung: Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Gunung Jati, 1995), hal. 95
[11] Ibid, hal. 97-99
[12] Karel A. Steenbrink, Pesantren, Madrasah, dan Sekolah Pendidikan Islam dalam Kurun Waktu Modern, (Jakarta: LP3ES, 1986), cet. I, hal. xiii
[13] Mastuhu, Dinamika Sistem Pendidikan Pesantren, (Jakarta: INIS, 1994), hal. 4
[14] Zaini Muchtaram, Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarta: Departemen Agama RI, 1986) , hal. 71
[15] Harun Nasution, Islam ditinjau dari Berbagai Aspeknya, cet. I (Jakarta: UI-press),  hal. 68
[16] Drs. Atang Abd. Hakim, MA dan Dr. Jaih Mubarok, Metodologi Studi Islam, cet. 2 (Bandung: Rosda, 2000) hal. 9
[17] Armai Arief, pengantar ilmu pendidikan dan metodologi pendidikan islam.hlm.19