Selasa, 26 Maret 2013

ARTIKEL PERAN AKUNTANSI MANAJEMEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Artikel Penerapan Akuntansi Manajemen dalam Pengambilan Keputusan A. Definisi Akuntansi manajemen adalah suatu tipe informasi kuantitatif yang menggunakan uang sebagai satuan ukuran, yang digunakan untuk membantu manajemen dalam pelaksanaan pengelolaan perusahaan atau informasi keuangan merupakan keluaran yang dihasilkan oleh tipe akuntansi manajemen yang dimanfaatkan oleh pemakai intern organisasi. Pendapat lain Akuntansi manajemen dapat didefinisikan suatu proses identifikasi, pengukuran, pengumpulan, analisis, penyiapan, dan komunikasi informasi finansial yang digunakan oleh manajemen untuk perencanaan, evaluasi, pengendalian dalam suatu organisasi, serta untuk menjamin ketepatan penggunaan sumber-sumber dan pertanggungjawaban atas sumber-sumber tersebut. Jika pandang dari segi aspek informasi menurut R.A. Supriyono (1993, hal.18) akuntansi dapat didefinisikan sebagai berikut : "Akuntansi adalah aktivitas yang menghasilkan jasa yaitu berfungsi menyajikan informasi kuantitatif yang pada dasarnya bersifat keuangan dari suatu satuan usaha atau organisasi tertentu, informasi tersebut akan dapat dipakai oleh pihak eksternal maupun pihak internal untuk pengambilan keputusan dengan memilih beberapa alternatif”. Definisi di atas menjelaskan tentang fungsi akuntansi sebagai sumber informasi keuangan yang dibutuhkan oleh pihak eksternal untuk pengambilan keputusan, dan informasi keuangan tersebut digunakan oleh pihak internal untuk pengambilan keputusan dalam pemilihan alternatif Sedangkan menurut Charles T. Homgren (1993, hal.4) definisi akuntansi manajemen diartikan sebagai berikut : "Akuntansi manajemen (Management Accounting) adalah proses identifIkasi, pengukuran, akumulasi, analisa, penyiapan, penafsiran, dan komunikasi tentang informasi yang membantu masing-masing eksekutif untuk memenuhi tujuan organisasi". Sedangkan organisasi dapat didefenisikan sebagai sekelompok orang yang menyatu bersama karena beberapa tujuan bersama. B. Peran Akuntansi Manajemen dalam Perusahaan /Organisasi Sebagaimana kita ketahui setiap perusahaan memiliki tujuan untuk memperoleh keuntungan dari dana yang telah ditanamkan. Di samping itu perusahaan juga mempunyai sasaran lain yaitu ingin memperoleh dan mempertahankan reputasi integritas, wajar, dan dapat dipercaya. Perusahaan ingin juga menjadi suatu kekuatan yang positif dalam lingkungan social dan ekologi tempat perusahaan menjalankan aktifitas. Oleh karena itu untuk mengoperasikan sebuah organisasi atau perusahaan yang kompleks (besar dan rumit) dengan efisien dan efektif, maka manajemen membutuhkan informasi terinci tentang operasi perusahaan. Seperti berapa jumlah bahan yang harus disediakan, darimana bahan diperoleh, berapa jumlah peralatan yang terpakai, berapa karyawan yang layak diperkerjakan dll. Dalam hal ini dibutuhkan peran akuntansi manajemen sebagai suatu proses untuk mengolah informasi keuangan untuk memenuhi keperluan para manajer dalam perencanaan dan pengendalian aktivitas perusahaan untuk mencapai tujuan – tujuan perusahaan. Dalam penyusunan perencanaan ataupun pengambilan keputusan seorang manajer memerlukan informasi – informasi yang relevan untuk meminimalisir resiko yang mungkin timbul dari perencanaan atau keputusan yang telah dibuat. Oleh karena itu seorang pengolah informasi atau akuntan harus dapat menyajikan informasi – informasi yang relevan dan berkualitas. Informasi yang disajikan dalam akuntansi manajemen ini merupakan informasi utama yang dimiliki perusahaan. Informasi ini sangat berperan dalam pembuatan keputusan bagi manajer, karena manajer merupakan pimpinan dan peserta aktif dalam proses perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan. Sedangkan informasi itu sendiri merupakan “mesin yang berisi suatu data, fakta, pengamatan, persepsi atau sesuatu yang lain yang menambah ilmu pengetahuan.” sehingga membuat manajemen terus berjalan. Dalam ketiadaan aliran informasi yang kontinyu manajemen akan menjadi tidak berdaya dalam melakukan sesuatu. Oleh karena itu, organisasi (perusahaan) diharuskan memiliki jaringan yang luas, agar memungkinkan berbagai tingkat manajemen dapat berhubungan melalui saluran komunikasi tersebut. Dengan adanya informasi yang actual dan terpercaya maka manajer dapat mengambil keputusan dengan lebih terarah dan efektif. C. Jenis dan Karakteristik Informasi Akuntansi Manajemen Informasi yang digunakan manajemen sebagai dasar pengambilan keputusan adalah informasi akuntansi manajemen dan merupakan informasi yang utama yang dimiliki perusahaan. Informasi akuntansi manajemen terutama digunakan oleh pimpinan perusahaan di dalam menunjang pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen khususnya fungi perencanaan dan pengawasan. Menurut Mas'ud Macfoedz (1990, hal.17) jenis-jenis informasi akuntansi manajemen adalah sebagai berikut : 1. Akuntansi biaya penuh (full cost accounting) Informasi Akuntansi Penuh (Full Accounting Information). Informasi akuntansi penuh mencakup informasi masa lalu maupun informasi masa yang akan datang. Informasi akuntansi penuh yang berisi informasi masa lalu bermanfaat untuk pelaporan informasi keuangan kepada manajemen puncak dan pihak luar perusahaan, analisis kemampuan menghasilkan laba, pemberian jawaban atas pertanyaan “berapa biaya yang telah dikeluarkan untuk sesuatu”, dan penentuan harga jual dalam cost type contract. Informasi akuntansi penuh yang berisi informasi masa yang akan datang bermanfaat untuk penyusunan program, penentuan harga jual normal, penentuan harga transfer, dan penentuan harga jual yang diatur oleh pemerintah. 2. Informasi Akuntansi Diferensial (Differential Accounting Information). Informasi akuntansi diferensial merupakan taksiran perbedaan aktiva, pendapatan, dan/atau biaya dalam alternatif tindakan yang lain. Informasi akuntansi diferensial mempunyai dua unsur pokok, yaitu merupakan informasi masa yang akan datang dan berbeda di antara alternatif yang dihadapi oleh pengambil keputusan. Informasi akuntansi diferensial yang hanya bersangkutan dengan biaya disebut biaya diferensial (differential costs), yang hanya bersangkutan dengan pendapatan disebut pendapatan diferensial (differential revenue), dan yang bersangkutan dengan aktiva disebut aktiva diferensial (differential assets). 3. Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban (Responbility Accounting ) Informasi akuntansi pertanggungjawaban merupakan informasi aktiva, pendapatan, dan/atau biaya yang dihubungkan dengan manajer yang bertanggungjawab atas pusat pertanggungjawaban tertentu. Informasi akuntansi pertanggungjawaban merupakan informasi yang penting dalam proses pengendalian manajemen karena informasi tersebut menenkankan hubungan antara informasi keuangan dengan manajer yang bertanggungjawab terhadap perencanaan dan pelaksanaannya. Informasi akuntansi pertanggungjawaban dengan demikian merupakan dasar untuk menganalisis kinerja manajer dan sekaligus untuk memotivasi para manajer dalam melaksanakan rencana mereka yang dituangkan dalam anggaran mereka masing-masing. Adapun karakteristik informasi yang berkualitas: 1. Tepat Waktu: Informasi harus tepat waktu karena apabila telat maka informasiinformasi harus tepat waktu karena apabila telat maka informasi itu 2. Relevan: Relevan adalah kesesuaian informasi tersebut dengan kebutuhan manajemen.Informasi yang relevan akan sangat mendukung manajemen dalam pengambilan keputusan. 3. Akurat:Informasi yang akuratakanmenjamin ketepatan dalam pengambilan keputusan manajemen. 4. Broadscope: Broadscope adalah keluasan informasi. Dengan informasi yang luas manajemen dapat meminimalisir resiko yang mungkin timbul dari keputusan yang dibuat. Dengan adanya karaktristik Informasi dari informasi yang disajikan akuntansi manajemen diantaranya informasi itu akan bermanfaat untuk sebagai berikut : 1. Dapat mengurangi ketidakpastian. 2. Membantu manajemen untuk bertindak lebih baik. 3. Membantu manajemen untuk mengenali lingkungan internal maupun eksternal. 4. Membantu manajemen dalam penilaian kinerja. 5. Membantu perencanaan manajemen. 6. Memotivasi Manajemen. Disamping itu secara hirarki manajemen dalam perusahaan dapat dikelompokan menjadi tiga bagian yaitu manajemen atas(senior executive), manajemen menengah(middle management), dan manajemen bawah(operational level). Masing-masing tingkatan ini membutuhkan informasi yang berbeda-beda disesuaikan dengan kepentingannya.( Samsryn, L.M, Akuntansi Manajerial Suatu Pengantar 2002). Dalam arti lain akan ada perbedaan porsi informasi yang dibutuhkan di setiap bagian atau divisi. Contoh Kasus : Pada organisasi bengkel supervisor merupakan manajemen tingkat bawah (operational level). Tugas supervisor adalah memeriksa sepeda motor dll. Informasi yang dibutuhkan adalah jumlah kerusakan, keseringan kerusakan, jumlah komponen yang dibutuhkan dan sebagainya. Sementara manajer bengkel merupakan tingkatan manajemen menengah, informasi yang dibutuhkan berbeda dari level operasional. Level menengah membutuhkan informasi seperti yang berkaitan dengan cara meningkatkan pendapatan (laba) perusahaan. Manajemen tingkat menengah ini lebih terfokus pada cara atau strategi yang dapat meningkatkan laba perusahaan. Sedangkan pemilik (owner) atau jajaran direksi merupakan contoh dari manajemen atas (senior executive). Pada level ini membutuhkan informasi tentang bagaimana cara untuk menyusun strategi mempertahankan market share bengkel, memperbesar omset perusahaan, diversifikasi perusahaan, loyalitas dan kepuasan pelanggan dan sebagainya. Dari contoh diatas tampak jelas terlihat peran akuntansi manajemen pada organisasi atau perusahaan yaitu sebagai tipe akuntansi yang merupakan suatu proses untuk mengolah informasi yang disajikan untuk memenuhi keperluan para manajer dan pihak perusahaan lainnya dalam perencanaan dan pengendalian aktivitas organisasi dalam prncapaian tujuan perusahaan. D. Kesimpulan Menurut Charles T. Homgren (1993, hal.4) definisi akuntansi manajemen diartikan sebagai berikut : "Akuntansi manajemen (Management Accounting) adalah proses identifIkasi, pengukuran, akumulasi, analisa, penyiapan, penafsiran, dan komunikasi tentang informasi yang membantu masing-masing eksekutif untuk memenuhi tujuan organisasi". Sedangkan organisasi dapat didefenisikan sebagai sekelompok orang yang menyatu bersama karena beberapa tujuan bersama. Dengan kata lain Akuntansi Manajemen dan Laporan Akuntansi menyajikan informasi yang terutama ditujukan untuk memberi gambaran kondisi financial dalam pencapaian tujuan perusahaan. Dilain pihak para manajer harus menentukan tujuan perusahan, menjabarkan tujuan tersebut, mengevaluasi dan mengambil tindakan untuk pencapaian, sesudah itu mengendalikan apa yang telah ditetapkan. Informasi akuntansi sangat membantu menjalankan fungsi manajer tersebut, baik dalam pengambilan keputusan atau perencanaan srta pengawasan 1. Akuntansi biaya penuh (full cost accounting) 2. Informasi Akuntansi Diferensial (Differential Accounting Information) 3. Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban (Responbility Accounting ) Adapun karakteristik informasi yang berkualitas: 5. Tepat Waktu: Informasi harus tepat waktu karena apabila telat maka informasiinformasi harus tepat waktu karena apabila telat maka informasi itu 6. Relevan: Relevan adalah kesesuaian informasi tersebut dengan kebutuhan manajemen.Informasi yang relevan akan sangat mendukung manajemen dalam pengambilan keputusan. 7. Akurat:Informasi yang akuratakanmenjamin ketepatan dalam pengambilan keputusan manajemen. 8. Broadscope: Broadscope adalah keluasan informasi. Dengan informasi yang luas manajemen dapat meminimalisir resiko yang mungkin timbul dari keputusan yang dibuat. Daftar Pustaka Hariadi, Bambang, Akuntansi Manajemen, edisi 1. Yogyakarta : BPFE 2002 Machfoedz, Mas’ud, Akuntansi Manajemen, Jakarta : BPFE 2002 Samsryn, L.M, Akuntansi Manajerial Suatu Pengantar, Jakarta : Rajawali Pers, 2002 Ray, H, Garrinson, D.B.A, Akuntansi Manajemen, Yogyakarta : Ak Group 1987 www.google.com